Pages

Subscribe:

August 29, 2017

Albert Einstein : Kisah sukses seorang Ilmuwan dunia



Biografi Albert Einstein
Kisah sukses kita kali ini akan mengangkat kisah Biografi dari Albert Einstein. Seorang ilmuwan asal Jerman, sang penemu Teori Relativitas, Legenda yang namanya sering diartikan sebagai orang yang Jenius, serta orang yang menemukan persamaan E=mc2, rumus yang dipelajari oleh jutaan pelajar setiap tahunnya. Tak hanya dikenal sebagai tokoh penting dibidang Fisika, Pemenang hadiah Nobel bidang Fisika ditahun 1921, Einstein juga dikenal sebagai seorang Filosof, Guru Teologi, orang yang cinta damai, serta seorang musisi amatir. Tidak hanya itu saja, di artikel ini nantinya akan diceritakan sisi lain dari Albert Einstein sepanjang karir kehidupannya. 
Si Jenius Albert Einstein
Selama hidupnya, Albert Einstein dikenal sebagai orang yang ‘nyeleneh’ dan ‘sembrono’. Kedua sifat itu, menjadikan Einstein lebih dikenal sebagai seorang Profesor perpaduan karakter linglung dan gila. Namun apakah sifat tersebut yang membuatnya terkenal dan menjadi legenda ataukah malah sebaliknya?. Nah, myuta22 akan mengulas tuntas tentang perjalanan hidup seorang Albert Einstein, yang mungkin saja, ada beberapa kisah yang mungkin belum pernah anda ketahui sebelumnya.


Awal Karir
Albert Einstein, lahir pada 14 Maret 1879, di kota Ulm, Kerajaan Württemberg yang merupakan bagian dari Kekaisaran Jerman. Ayahnya, Hermann Einstein (30 Agustus 1847 – 10 Oktober 1902), adalah seorang salesman dan Insinyur. Ibunya, Pauline Einstein (née Koch) (08 Februari 1858 – 20 Februari 1920) merupakan sosok wanita baik dan penyabar. Kedua orangtuanya tinggal di daerah yang cukup memprihatinkan dimana tak ada lampu listrik. Perumahan yang hanya diterangi oleh lampu minyak dan gas, Pemanas ruangan menggunakan batubara, dan kuda menjadi alat transportasi utamanya. Beruntung, teknologi disana cepat berkembang. Saat Albert lahir, bersamaan dengan masa dimana bola lampu pertama diciptakan oleh Thomas Alfa Edison. Perangkat modern yang tercipta saat itu mampu menghidupi keluarga Einstein. Pada 1879, setahun setelah Albert lahir, keluarganya kemudian hijrah dari Ulm ke Munich, dimana Hermann bersama Paman Albert, Jakob Einstein, mendirikan Elektrotechnische Fabrik J. Einstein & Cie, sebuah perusahaan yang khusus memproduksi peralatan listrik dengan arus langsung (DC/ Direct Current). Usaha merekapun berhasil dan sejak 1885, Keluarga besar Einstein menjadi kaya raya.
Orangtua Albert: Pauline Einstein (kiri) dan Hermann Einstein (kanan).
Di Munich, keluarga Einstein kedatangan anggota baru. Pada 18 November 1881, saat Albert berusia 2,5 tahun, adik perempuannya bernama Maria “Maja” Einstein, pun lahir. Mereka berduapun menjadi akrab dan kompak. Meski nama “Einstein” sering diartikan sebagai orang yang jenius, tapi pada kenyataannya Albert kecil bukanlah termasuk anak yang cerdas. Ia baru bisa lancar berbicara pada umur tiga tahun. Hal tersebut sempat membuat kedua orangtuanya khawatir akan perkembangan Albert hingga membawanya ke Dokter spesialist. Albert menceritakan kalau pada masa itu ia sebenarnya punya banyak ide dikepalanya cuma tak mampu mengutarakannya.
Albert Einstein umur 3 tahun (1882)

Masa Sekolah
Meski keluarga Einstein penganut ajaran Yahudi Ashkenazi, namun saat umur 5 tahun, Albert bersekolah di Petersscule, sebuah sekolah dasar Katolik. Alasannya karena sekolah tersebut memiliki standar pendidikan yang tinggi. Disekolah itulah, selama 3 tahun, Albert mengalami banyak kemajuan. Sebagai seorang siswa, si kecil Einstein saat itu belum memperlihatkan prestasi yang berarti. Banyak teman sekelasnya yang lebih pintar dari dia. Memang ia pernah hampir menjadi juara kelas, tapi itu karena ia pandai dimata pelajaran Matematika dan IPA, saja. Prestasinya disekolah muncul hanya sebatas pada bidang studi yang ia sukai dan itu terjadi saat ia mulai mendalami bidang studi agama. Tak lama setelah mendalami ilmu sains (ilmu tentang alam semesta), Einstein mulai mengkaji ilmu agama yang kemudian membuatnya keluar dari paham yahudi.

Setelah Einstein mulai bersekolah, Pauline Koch lalu mengajarkan anak-anaknya bermain musik dimana Einstein belajar bermain biola sementara Marie belajar piano. Awalnya, Albert tidak begitu tertarik belajar bermain biola namun setelah ia mendengarkan musik karya Mozart dan Beethoven, ia lalu bersemangat belajar main piano dan bahkan merasa piawai memainkannya. Diusia 17 tahun, saat ia tampil memainkan Sonata Beethoven dengan biola dihadapan dewan juri, ia dianggap sebagai orang yang sangat memahami musik.
Albert Einstein umur 14 tahun (1893).
Saat Musim gugur tahun 1888, Einstein melanjutkan studinya di Luitpold Gymnasium (kelas yang setara dengan SMA) yang saat ini tempat itu bernama Albert Einstein Gymnasium. Lembaga pendidikan saat itu sudah menerapkan standarisasi yang tinggi bagi para siswanya. Hal itu kemudian memaksa para siswa untuk berusaha  mampu berbahasa Latin dan Yunani. Albert, sendiri lebih menguasai bahasa Latin dibanding bahasa Yunani karena bahasa Yunani berbeda dengan bahasa yang dipakai oleh gurunya. Einstein lebih suka mengerjakan sesuatu dengan caranya sendiri daripada mengikuti ajaran gurunya. Sikap dan karakter itulah yang kemudian mempengaruhi kehidupannya disekolah. Saat ia berusia 10 tahun, Einstein mulai belajar sendiri dibawah bimbingan pamannya, Jakob Einstein yang malah membelikannya buku pelajaran untuk tahun ajaran berikutnya. Dengan cara seperti itu, Albert bisa mulai belajar sebelum ia masuk kekelas berikutnya dan mendapatkan nilai yang bagus tanpa harus ikut belajar dikelas. 

Sebagai contoh, Einstein mampu belajar ilmu geometri Euklidean (Ilmu ukur sudut dan ruang) saat berumur 12 tahun serta ilmu Diferensial dan Integral diumur 15 tahun. Dengan cara itu, Einstein punya banyak waktu luang untuk melakukan eksperimen dan berjalan-jalan di hutan yang menjadi hobinya saat itu.

Tinggal di Italia dan Switzerland
Pada 1894, kondisi perusahaan Elektrotechnische Fabrik J. Einstein & Cie mengalami penurunan penjualan. Hal ini karena perusahaan itu terlambat beradaptasi dengan perubahan standar arus listrik dari Alternating Current (AC) ke Direct Current (DC). Hermann terpaksa menutup usahanya dan pindah ke Milan, Italia kemudian pindah lagi ke Pavia, yang dianggapnya memiliki prospek pasar yang lebih baik. Albert sendiri, memilih menetap di Jerman dan menyelesaikan pendidikannya selama tiga tahun, namun tiga bulan setelahnya, pada Desember 1894, ia berhenti sekolah. Setelah mendapat surat rekomendasi dari guru Matematikanya, Albert akhirnya berkumpul kembali dengan keluarganya di Italia. Selama 10 bulan, Albert mengikuti  kegiatan pendakian gunung Alpen, yang menjadi kegiatan olahraga pertama yang ia lakukan.

Pada 1895, diusia 16 tahun, Albert Einstein kemudian mengambil studi jurusan Elektro, di Zürich, tepatnya di Institut Politeknik Federal Swiss, Switzerland (yang dalam bahasa Jerman disebut: Eidgenössische Technische Hochschule Zürich atau ETH Zurich), karena untuk masuk disana, calon siswa tidak mesti tamat dari Sekolah Menengah (SMA/SMK), mereka hanya ikut ujian masuk kuliah saja. Sayangnya, Einstein gagal dalam ujian masuk tersebut namun nilainya bagus di mata pelajaran matematika dan fisika. Untuk menyelesaikan pendidikan SMAnya sekaligus menambah pengetahuan, pimpinan Institut Politeknik Federal Swiss menyarankan agar Einstein masuk di Argovian Cantonal School di Aaraiu, Switzerland yang saat itu dipimpin oleh Jost Winteler. Selama mengenyam pendidikan di Aargau Cantonal School tahun 1895 – 1896, Einstein tinggal dirumah Jost Winteler dan istrinya, Pauline. Keduanya memiliki seorang putri bernama Marie Winteler yang usianya 10 tahun lebih tua dari Einstein. Marie dan Albert kemudian saling suka dan keluarga Winteler tidak keberatan dengan hal itu.

Kita tidak bisa menyalahkan gaya gravitasi dari Cinta. – Albert Einstein

Pada 1896, atas restu dari ayahnya, Albert Einstein tetap memilih berstatus sebagai warga negara Jerman demi untuk menghindari aturan militer yang diterapkan oleh kerajaan Jerman, Württemberg. Ia tetap berstatus tanpa kewarganegaraan hingga tahun 1901 dimana ia resmi menjadi warga negara Swiss.

Pada September 1896, Albert berhasil lulus ujian masuk Aargau Cantonal School dengan nilai memuaskan. Ia mendapat ranking pertama dari 6 tingkatan diujian matematika dan fisika. Pada 1896, diusia 17 tahun, Einstein kuliah di Zürich Polytechnic (ETH Zurich) dan mengambil program diploma pelajaran matematika dan fisika selama empat tahun. Disaat yang bersamaan, pacarnya, Marie Winteler, pindah ke Olsberg, Switzerland, untuk mengajar disana.  
Einstein kuliah di Swiss Federal Polytechnic, Zürich pada 1896 Jurusan Matematika dan Fisika

Masa Kuliah
Kelas yang ada di Institut Politektik Federal Swiss relatif kecil dan hanya muat lima orang siswa. Cuma ada satu siswa perempuan di kelas Einstein waktu itu, yang bernama Mileva Marić, yang nantinya diketahui akan menjadi pacar sekaligus menikah dengan Einstein pada 6 Januari 1903. Disebutkan pula keduanya lalu memiliki seorang putri bernama “Lieserl” yang lahir pada 1902 di Novi Sad, yang keberadaannya hingga saat ini tidak diketahui. Menurut catatan sejarah yang ditemukan antara Einstein dan Marić, putri mereka tersebut dikabarkan telah diadopsi orang lain. Ada juga yang menyebutkan kalau putri Einstein meninggal dunia akibat demam berdarah saat masih bayi.
Albert Einstein dan Mileva Einstein-Marić, menikah 6 Januari 1903
Nilai paling mendasar tentang pendidikan di Universitas versi Albert Einstein adalah seni mempelajari cara belajar itu sendiri. Benar saja, Einstein masih tetap menjadi mahasiswa “pemberontak”. Ia tetap tidak ikut mata kuliah yang ia tidak suka dan sering nongkrong di kedai kopi atau minum bir. Untuk lulus ujian, Einstein menyalin buku catatan pelajaran milik temannya, Marcel Grossmann, yang membuatnya mendapat ranking pertama bahkan sampai mengalahkan nilai Marcel Grossmann. Einstein mulai mendapat ide tentang teorinya saat masih kuliah. Sebelum lulus, Ia mulai menulis idenya mengenai teori elektrodinamika tubuh yang bergerak yang menurutnya berbeda dengan apa yang kita lihat.

Albert Einstein akhirnya lulus dengan nilai bagus dan memperoleh gelar sebagai sarjana guru dibidang matematika dan fisika. Ia kemudian berniat menjadi seorang asisten profesor namun tak satupun profesor yang mau menerima Einstein karena sikap “pemberontak” yang ia miliki.

Awal Karir
Pasca kelulusannya ditahun 1900, gelar sarjana guru yang Albert Einstein miliki rupanya tidak memudahkannya dalam mencari pekerjaan sebagai guru. Ia masih terus mencari kerja selama dua tahun hingga ayah teman kuliahnya, Marcel Grossmann, memberinya pekerjaan sebagai asisten tenaga penguji di kantor pemerintah yang mengurusi Hak atas kekayaan intelektual, di bern, Switzerland. Dikantor hak Paten itu, Einstein bertanggung jawab mengevaluasi proposal hak paten dari berbagai macam penemuan yang masuk.

Pada 1902, bersama kedua temannya, Conrad Habicht dan Maurice Solovine, Einstein mengadakan pertemuan di Bern. Ia mengakomodir sebuah grup diskusi kecil bernama ‘The Olympia Academy’. Grup tersebut rutin mengadakan pertemuan di apartemen Einstein untuk membahas ilmu fisika dan filosofi. Grup tersebut ternyata juga memberikan dampak cukup besar bagi pengembangan intelektual Einstein.
Pendiri “The Olympia Academy”: Conrad Habicht, Maurice Solovine dan Albert Einstein.
Tanggal 14 Mei 1904, Mileva Einstein-Marić melahirkan putra pertama Einstein, bernama Hans Albert Einstein (14 Mei 1904 – 26 Juli 1973). Kelahiran putranya ternyata tidak sedikitpun mengurangi minat Einstein terhadap karir ilmiahnya malah semakin membuatnya bersemangat menjalani pekerjaannya. Dan tahun 1905, menjadi “tahun keajaiban” bagi Einstein, seperti yang tertulis dalam buku biografinya.

Makalah Annus Mirabilis dan tahun keajaiban
Pada tahun 1900-an, bidang ilmu fisika dibagi menjadi dua bagian. Fisika yang fokus mengkaji tentang elektromagnetik yang diprakarsai oleh James Clark Maxwell, serta fisika Mekanik yang diprakarsai oleh Isaac Newton.

Tahun 1905 adalah tahun yang oleh Albert Einstein disebut sebagai “tahun keajaiban”. Kadang ia menyebutnya “Annus mirabilis” yang berasal dari bahasa latin, yang memiliki arti yang sama. Kenapa demikian?. Karena saat itu Einstein berhasil menulis empat makalah yang dicetak dalam sebuah jurnal ilmiah bernama Annalen der Physik  yang saat itu menjadi jurnal yang banyak berkontribusi sebagai landasan ilmu fisika modern dan telah mengubah cara pandang manusia terhadap ruang, waktu, massa, dan energi. Makalah yang dibuat Einstein membahas tentang efek fotoelektrik, Brownian motion, teori tentang realtivitas, dan Persamaan massa-energi.
Apartemen Einstein di Kramgasse, Bern. Banyak  jurnal Annus Mirabilis oleh Einstein ditulis disini

Efek Fotoelektrik
Pada 17 Maret 1905, Eisntein menulis makalah berjudul Pembahasan sudut pandang Heuristic terhadap emisi dan transformasi cahaya, yang menjelaskan tentang efek fotoelektrik. Makalah itu kemudian dipublikasikan dalam jurnal Annalen der Physik, 9 Juni 1905. Laporan tersebut membahas proton dan menjadi dasar lahirnya teori kuantum serta membantu Einstein dalam meraih penghargaan Nobel bidang fisika tahun 1921.

Pada 30 April 1905, Einstein bersama dengan dosen pembimbingnya, Alfred Kleiner (24 April 1849 – 3 Juli 1916) berhasil merampungkan tesis gelar Doktor-nya yang berjudul Sebuah Determinasi baru dari dimensi molekuler, yang mendukung teori tentang molekul. Hasilnya, Einstein berhasil meraih gelar Doktor dari University of Zürich pada 1905.

Brownian Motion
Pada 11 Mei 1905, Albert Einstein telah menyelesaikan proyek keduanya dengan judul Partikel kecil yang bergerak dan terhenti sejenak dalam wadah cair yang disebabkan oleh panas hasil dari teori Molekuler-kinetik. Hasil kerjanyanya ini digambarkannya sebagai sebuah model stokastik dari Brownian motion. Jurnal ini lalu diterbitkan oleh Annalen der Physik pada 18 Juli 1905.

Teori Relativitas
Makalah ketiga Einstein, berjudul Gaya Elektrodinamis saat tubuh bergerak, selesai pada 30 Juni 1905 dan dirilis pada 26 September 1905. Isinya merupakan perpaduan antara teori persamaan listrik dan gaya magnet dengan hukum mekanika dimana jurnal ini melahirkan dasar teori tentang energi gerak yang mendekati kecepatan cahaya. Tulisan inilah yang nantinya menjadi dasar lahirnya teori relativitas Einstein.

Hukum Energi dan massa
Pada 27 September 1905, Einstein mengajukan makalah keempatnya untuk dijadikan jurnal. Pada 21 November 1905, makalah keempatnya berjudul Apakah Inersia ditubuh bergantung pada energi dalam tubuh?. Makalah ini dipublikasikan Annalen der Physik. Isinya mengenai penjelasan dari sebuah rumus persamaan yang sangat terkenal dibidang fisika, E=mc2 . Rumus ini nantinya dibuktikan dalam pengembangan bom atom dan menjelaskan bagaimana matahari mampu menghasilkan energi.

Meski tahun 1905 disebut sebagai “tahun keajaiban” sayangnya tahun itu belum menjadikan Einstein yang saat itu berusia 26 tahun, dikenal luas oleh dunia. Saat itu, Einstein merupakan sosok yang visioner, orang yang selalu berpikir jauh ke masa depan, sayangnya pencapaian yang ia raih pada masa itu baru mendapat apresiasi 15 tahun kemudian.

Pada 1907, Einstein menyadari kalau definisi gravitasi harus diubah, dan ia mengusulkan agar gravitasi itu setara dengan percepatan gerakan. Pada masa itu, sosok keilmuwan Einstein diakui dan ia diundang untuk memberikan kuliah di Universitas Bern.

Karir di Unversitas
Tahun berikutnya, Einstein sepenuhnya mengundurkan diri dari pekerjaannya di kantor hak paten dan bergabung dengan asosiasi profesor di Universitas Zürich. Saat itu, rumah tangganya bersama Mileva, sedang ada masalah dan dengan pindah ke Zürich pada Oktober 1909, ia rasa mampu memperbaiki masalah itu. Mileva akhirnya mengandung anak kedua Einstein; hubungan mereka kemudian membaik dan putra kedua mereka, Eduard (Tete) pun lahir pada 28 Juli 1910. Usai memberikan kuliah elektrodinamika dan prinsip relativitas di Universitas Zürich pada Februari 1909, Alfred Kleiner lalu merekomendasikan Einstein  untuk bergabung di fakultas yang baru saja dibentuk untuk kelompok profesor dibidang teori fisika, dimana Einstein menjadi Profesor rekanan pada 1909.

Gelar baru itu lalu mengubah imej Einstein sepenuhnya. Ia mengubah penampilannya yang dulunya rapi ala pegawai kantoran menjadi orang cuek bercelana pendek dengan gaya rambut acak-acakan. Namun gaya mengajarnya masih tetap sama. Gaya informal: dimana para siswa bisa menginterupsi profesor kapan saja dan kadang mereka sering membahas pelajaran di Cafe atau bahkan di rumah Einstein.

Pada April 1911, meskipun mendapat protes dari para siswa dan iming-iming promosi dari Universitas, Einstein tetap memutuskan pindah ke Praha untuk bekerja sebagai Dosen profesor tetap di Universitas Charlers-Ferdinand dan memperoleh kewarganegaraan Austria dari kerajaan Austro-Hungaria.

Menarik untuk kita ketahui, bahwa awalnya permohonan Einstein untuk menjadi Profesor tetap, tidak disetujui oleh Kementrian pendidikan Wina dan Franz Joseph I, Kaisar Austria sekaligus Raja Hungaria. Pekerjaan itu awalnya telah diberikan kepada Gustav Jaumann (1863-1924), yang kemudian menolak tawaran tersebut karena tahu kalau Einstein juga telah melamar kerja disana. Posisi baru itu membuat Einstein sering bepergian keliling Eropa dan saat bekerja di Universitas Charles-Ferdinand Jerman, ia berhasil menulis 11 makalah ilmiah dimana 5 diantaranya berisi teori kuantum tentang kepadatan dan matematika radiasi.

Musim Semi tahun 1912, Einstein berkunjung ke Berlin dimana ia bertemu dengan sepupunya Elsa Löwenthal (18 Januari 1876 – 20 Desember 1936). Hubungan merekapun berlanjut lewat surat-menyurat selepas Einstein kembali.

Pada Juli 1912, Einstein kembali ke Zürich dan menjadi Profesor di kampus Almamaternya, ETH Zurich. Disana, ia mengajar tentang analisa mekanik dan termodinamika dan belajar mengenai teori molekul tentang panas, mekanik kontinum dan masalah gravitasi bersama dengan kawan lamanya Marcel Grossmann dari tahun 1912 hingga 1914. Selanjutnya Einstein kembali ke Berlin, dan menjadi Profesor di Universitas Humboldt, Berlin dan menjadi kepala Institut Kaiser Wilhelm bidang Fisika (1914 – 1932). Einstein bahkan masuk menjadi anggota Prussian Acedemy of Sciences dan pada 1916 dimana ia menjabat sebagai Pimpinan di German Physical Society (1916-1918).

Dalam buku karangan Alexander Kennedy, berjudul Albert Einstein: A Life of Genius, si penulis berspekulasi bahwa alasan kenapa Einstein selalu menerima berbagai tawaran pekerjaan disebabkan oleh perselingkuhannya dengan  Elsa Löwenthal. Pada masa itu, Mileva mengalami depresi berat, sehingga pada 1914 ia meninggalkan rumah dengan membawa kedua putranya. Pernikahan keduanyapun berakhir buruk. Albert Einstein dan Mileva Einstein-Marić kemudian bercerai pada 14 Februari 1919. Perceraian keduanya juga diwarnai dengan permasalahan harga gono-gini dan hak asuh anak. Albert kemudian dilarang untuk menikah dalam jangka waktu dua tahun kedepan, namun ia malah menikahi Elsa Löwenthal, tiga setengah bulan setelah bercerai, yaitu pada 2 Juni 1919. Pada waktu itu, Einstein mendapat reputasi buruk sebagai tenaga pengajar eksentrik non-tradisional dan karirnya sebagai dosenpun menurun.
Albert Einstein bersama istri kedua sekaligus sepupunya, Elsa Einstein.

Teori umum Relativitas
Boleh jadi, karir mengajar Einstein sepertinya tidak terlalu bagus pada masa itu, jika mengacu pada biografi beliau. Akan tetapi, karirnya dibidang ilmiah meningkat seiring dengan semakin dikenalnya ia dimata dunia akibat penelitiannya tentang Teori Relativitas. Dari tahun 1911 hingga 1913, Einstein sibuk mengerjakan teori umum mengenai Relativitas dimana ia menghitung gaya gravitasi dari matahari yang menurutnya mampu membelokkan cahaya dari bintang lainnya (teori itu sekarang dikenal sebagai efek lensa gravitasional). Pada bulan Agustus 1914, Einstein mendapat kesempatan untuk membuktikan teorinya saat Gerhana bulan terjadi. Seorang Astronom bernama Erwin Finlay-Freundlich mengatur sebuah ekspedisi ke Crimea guna membuktikan teori Einstein. Sayangnya, tiga minggu sebelum ekspedisi dilaksanakan, Perang antara Jerman dan Rusia pun meletus dan seluruh tim Ekspedisi ditahan sebelum mereka melaksanakan misi tersebut.

Pada November 1915, Einstein akhirnya berhasil menyelesaikan teorinya tentang Relativitas hingga kemudian pada musim Semi 1919, seorang astronom, Fisikawan, dan pakar Matematika asal Inggris bernama Sir Arthur Stanley Eddington, tiba di Afrika guna membuktikan teori Einstein saat Gerhana bulan berlangsung pada 29 Mei 1919. Dibulan November 1919, saat teori tersebut terbukti kebenarannya, Einstein kemudian menjadi tokoh yang paling dikenal didunia. Pada 7 November 1919, koran The Times memberitakan hal tersebut dengan menulis headline: Revolusi dalam ilmu pengetahuan – Teori terbaru tentang alam semesta – mematahkan teori Newton. Peristiwa tersebut kemudian mengubah prilaku Einstein  ia tidak lagi menjadi pribadi yang keras kepala dan lebih percaya diri. Hal ini juga semakin menambah pesona dirinya.

Keluar negeri
Pada 1920, Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences mengesahkan keanggotaan Albert Einstein di organisasi mereka.

Pada 2 April 1921, untuk pertama kalinya Albert Einstein berangkat ke Amerika Serikat. Saat tiba di New York, Walikota John Francis Hylan memberikan ucapan selamat datang secara resmi dan mengundang Einstein agar memberikan kuliah di Columbia University dan Princeton University selama tiga minggu. Einstein juga diundang bertemu dengan Presiden Amerika ke-29, Warren G. Harding di Gedung Putih, sebagai perwakilan dari National Academy of Science.
Einstein, saat kunjungan pertamanya ke kota New York pada 1921, disambut meriah oleh warga Amerika
Sekembalinya ia ke Eropa, Viscount Haldane pertama, Richard Haldane (30 Juli 1856 - 19 Agustus 1928), mengundang Einstein menjadi tamu kehormatan di London dimana Ia juga memberikan kuliah di King’s College London serta berkenalan dengan beberapa ilmuwan dan politisi disana.

Pada Juli 1921, Albert Einstein menulis sebuah essay berjudul Kesan pertamaku di Amerika, dimana baginya, Amerika merupakan negara yang ramah, optimis, dan tidak iri dengan negara lain.

Pada 1922, Einstein berlayar ke Asia dan Palestina. Ia juga mengunjungi Singapura, Ceylon, dan Jepang, dimana ia juga memberikan kuliah dihadapan warga Jepang dan bertemu dengan kaisar Jepang ke-123, Kaisar Taisho (31 Agustus 1879 – 25 Desember 1926) serta Permaisuri Teimei (25 Juni 1884 – 17 Mei 1951) di Istana. Dalam sebuah surat untuk putranya, Einstein menggambarkan Jepang sebagai negara yang cerdas, perhatian, sederhana, dan punya selera tinggi terhadap seni.

Hadiah Nobel dibidang Fisika
Saat paham anti-yahudi berkembang di Jerman pada 1920-an, Einstein mulai mendalami ajaran yahudi. Pada masa itu, ia aktif menggalang dana untuk warga yahudi di Palestina. Pada 1921, panitia hadiah Nobel, Royal Swedish Academy of Science, memutuskan tak satupun nominasi yang memenuhi kriteria memenangkan hadiah Nobel bidang Fisika tahun 1921. Mereka baru berhak menerimanya pada tahun berikutnya. Sehingga setahun kemudian, penerima hadiah Nobel pun diumumkan pada 9 November 1922 dan Albert Einstein meraih penghargaan hadiah Nobel 1921 atas kontribusinya dalam bidang teori Fisika khususnya penemuannya dalam hal hukum efek fotoelektrik. Cuma karena Einstein pada masa itu sering diundang keberbagai negara, sehingga pada acara penyerahan hadiah Nobel, 10 Desember 1922, yang diselenggakaran di Stockholm, itu ia tidak menerima penghargaan tersebut secara pribadi
Ilustrasi tentang efek fotoelektrik karya Albert Einstein yang memenangkan hadiah Nobel bidang Fisika pada 1921.
Pertanyaannya kemudian, Mengapa Einstein tidak pernah menerima hadiah Nobel untuk hukum Relativitas yang ia hasilkan? Alasannya karena pada era 1920-an, kelompok Anti-yahudi sedang berkembang di Jerman. Kaum Yahudi kemudian disalahkan atas kekalahan Jerman dalam Perang Dunia. Karena Einstein orang yang cinta damai dan seorang yahudi, sehingga ia mudah dijatuhkan. Lawan Einstein dibidang ilmiah yaitu Philipp Eduard Anton von Lenard serta Ernst J.L. Gehrck lalu diminta mengkaji teori relativitas Einstein. Panitia hadiah Nobel kemudian ragu, untuk menyerahkan penghargaan tersebut kepada Einstein. Setelah melalui debat yang panjang, akhirnya mereka memutuskan untuk memberikan hadiah Nobel itu tahun depan daripada menyerahkannya ke Einstein sekarang atas teori Relativitasnya. Sehingga pada 1921, saat situasi semakin kritis, Carl Wilhelm Oseen, Direktur Nobel Institute for Theoretical Physics di Stockholm terpaksa menyerahkan hadiah Nobel bidang Fisika yang tertunda tersebut kepada Albert Einstein, tetapi tidak untuk teori Relativitas temuannya melainkan untuk penelitiannya terhadap efek fotoelektrik.

Perjalanan kedua ke Amerika
Pada Desember 1930, Albert sekali lagi berkunjung ke Amerika. Ia berencana tinggal disana selama dua bulan sebagai peneliti rekanan di California Institute of Technology. Selama di Amerika, walikota New York, James J. Walker (19 Juni 1881 – 18 November 1946) memberikannya “kunci” kota New York. Ketenaran Einstein masih kuat disana, namun ia menolak berbagai penghargaan dan undangan sebagai pembicara selama ia di Amerika. Einstein, juga menghadiri berbagai macam acara disana, seperti: makan siang dengan editor surat kabar New York Times, berkunjung ke Pecinan kota Manhattan, menonton pertunjukan Carmen di Metropolitan Opera hingga berdesak-desakan bersama 15,000 orang di Madison Square Garden saat perayaan hari kebesaran bangsa Yahudi, Hanukkah. Einstein lalu melanjutkan perjalanannya ke California, dimana ia memberikan kuliah didepan mahasiswa California Institute of Technology (Caltech). Ia menekankan bahwa kadang ilmu pengetahuan lebih banyak menimbulkan bencana daripada mendatangkan kebaikan. Dikampus itu, Einstein juga berkenalan dengan Direktur Caltech dan peraih Nobel , Robert A. Millikan (22 Maret 1868 – 19 Desember 1953). Namun hubungan keduanya boleh dibilang tidak terlalu dekat dikarenakan Robert A. Millikan merupakan pendukung paham patriotik militer sedang Einstein seorang yang cinta damai.

Moment berkesan lainnya saat Einstein berada di Amerika yaitu saat ia bertemu dengan Charlie Chaplin (16 April 1889 – 25 Desember 1977). Pada Januari 1931, Albert dan istrinya Elsa diundang diacara Premiere film Charlie Chaplin berjudul ‘City Lights’ di Hollywood. Saat pasangan itu tiba, kerumunan penonton kemudian menyambut mereka dengan tepuk tangan yang meriah saat keduanya memasuki gedung teater. 
Charlie Chaplin dan Albert Einstein saat premiere film City Lights, Januari 1931.
Tidak lama kemudian, Einstein mengundang Chaplin kerumahnya, di Berlin. Dalam biografinya, Chaplin sempat menuliskan kalau rumah Einstein sangat sederhana dan berpendapat kalau piano milik Einstein kemungkinan dulunya digunakan NAZI untuk kayu bakar.  

Suatu ketika Elsa bercerita kepada Chaplin tentang bagaimana Einstein menemukan ide tentang Teori Relativitas: pada suatu pagi, saat sedang sarapan, Eisntein terlihat lagi merenung dan tidak mempedulikan menu sarapannya. Elsa bertanya apakah ada yang mengganggu pikiran Einstein, namun tidak ada jawaban. Habis itu, Einstein menghampiri pianonya dan mulai bermain sambil menulis not lagu selama satu setengah jam. Einstein kemudian naik ke lantai dua diruang belajarnya dan mulai mengerjakan sesuatu disana selama dua minggu. Tentu saja, Elsa membawakan makanan selama Einstein bekerja dikamarnya. Hingga dua minggu kemudian, Albert menyelesaikan pekerjaannya menulis teori relativitas sebanyak dua lembar yang dikemudian hari mampu mengubah wajah ilmu Fisika.

Imigrasi ke Amerika
Pada Februari 1933, Jerman dikuasai oleh Nazi dibawah pimpinan kanselir Jerman yang baru, Adolf Hitler. Einstein sadar kalau ia tidak mungkin kembali ke Jerman pada saat itu. Hingga pada Maret 1933, bersama istrinya Elsa, Einstein memutuskan kembali ke Belgia via kapal laut. Disana mereka menemukan kondisi dimana rumah mereka telah diserang oleh tentara Nazi dan barang-barang mereka semuanya sudah disita termasuk perahu layar pribadi mereka. Pada 28 Maret 1933, Einstein bergegas kekantor konsulat Jerman di Antwerp guna mengembalikan status kewarganegaraan sekaligus mengembalikan passportnya.

Pada April 1933, Nazi melarang semua warga yahudi untuk bekerja termasuk mengajar di Universitas. Ribuan ilmuwan yahudi diusir paksa dari Universitas dan sekolah. Sebulan kemudian, Persatuan Pelajar di Jerman membakar semua buku-buku yang ada termasuk semua buku karangan Einstein. Bahkan Albert Einstein juga dimasukkan dalam daftar nama musuh dari pemerintahan baru Jerman dimana kepala Einstein dihargai $5,000 oleh mereka.

Karena kehilangan rumah di Jerman, Einstein kemudian menyewa sebuah rumah di De Haan, Belgia. Pada Juli 1933, ia pindah ke Inggris atas undangan langsung dari Komandan Oliver Stillingfleet Locker-Lampson, yang mengizinkan Einstein tinggal di cottage miliknya yang berada diluar London lengkap dengan dua orang tentara yang menjaga rumah tersebut.
Albert Einstein bersama Oliver Locker-Lampson (duduk ditanah), dengan latar tentara penjaga dibelakangnya
Saat berada di Inggris, Einstein mencoba melobi agar semua ilmuwan yahudi di Jerman bisa dibawa keluar dari negara tersebut. Sir Winston Churchill (30 November 1874 – 24 Januari 1965) lalu menanggapi permintaan tersebut dengan mengutus seorang Fisikawan bernama Frederick Lindemann agar mencari ilmuwan yahudi di Jerman dan menawarkan kepada mereka untuk bisa bekerja di Universitas London. Tidak hanya itu, Einstein juga meminta bantuan perdana menteri Turki, İsmet İnönü, agar bisa menyediakan tempat perlindungan bagi ilmuwan yahudi-Jerman di negara Turki. Hasilnya, lebih dari 1,000 ilmuwan yahudi-Jerman dideportasi dari negaranya.

Einstein bisa saja menjadi warga negara Inggris, akan tetapi hal itu tidak diatur oleh hukum disana. Ia lalu berangkat ke Amerika dan menerima tawaran bekerja sebagai tenaga pengajar di Institute Studi lanjutan yang berlokasi di Princeton, New Jersey.

Pada Oktober 1933 , Einstein bergabung dikantor Princeton Institute, tapi ia masih ragu dengan karirnya kedepan. Ia juga mendapat tawaran kerja dari beberapa Institusi Pendidikan lainnya termasuk Oxford dan Gereja Kristus, tapi dua tahun kemudian ia memutuskan untuk menetap di Amerika dan menjadi warga negara disana. Selama bekerja di Institute Studi Lanjutan, Einstein mencoba mengerjakan teorinya tentang medan terpadu serta mencoba mematahkan teori fisika kuantum yang sudah ada, sayangnya riset itu gagal.

Tidak sampai disitu, pada 1935, Elsa Einstein didiagnosa menderita gangguan ginjal dan jantung oleh dokter dan pada 20 Desember 1936, ia meninggal dunia diusia 60 tahun di Princeton, New Jersey, Amerika.

Manhattan Project
Pada 1939, saat Perang Dunia II berkecamuk, sekelompok ilmuwan Hungaria yang dipimpin oleh Leó Szilárd menemukan fakta kalau pasukan Nazi sedang mengerjakan riset untuk menciptakan Bom Atom. Mereka mencoba memberitahu hal tersebut ke pemerintah Amerika, namun gagal. Leó kemudian menemui Einstein dan membujuk agar Einstein mau ikut bersamanya menulis surat yang ditujukan kepada presiden Roosevelt agar Amerika segera melakukan riset pengembangan senjata nuklir. Konon kabarnya, surat inilah yang menjadi alasan presiden Roosevelt mendirikan Manhattan Project, yang kemudian menjadikan Amerika sebagai satu-satunya negara yang menciptakan Bom Atom pada Perang Dunia II. Amerika juga menjadi negara pertama yang berhasil menjatuhkan Bom Atom dikota Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, saat sedang bertikai dengan Jepang. Setelah kejadian itu, Einstein yang cinta damai merasa bersalah karena telah menulis surat yang menjadi penyebab diciptakannya Bom Atom namun disisi lain ia merasa sudah berbuat benar tentang adanya ancaman dari negara Jerman.

Pada saat Pemimpin Italia, Benito Mussolini memberlakukan Undang-Undang Anti yahudi,  Adik Einsten, Maria yang tinggal di Italia bersama suaminya, diajak oleh Einstein untuk tinggal di Amerika bersamanya dimana mereka tinggal disana hingga akhir hayatnya.

Kehidupan pribadi dan sosial
Pada 1940, Einstein resmi menjadi warga negara Amerika. Ia kagum dengan keberanian warga dan pemerintah Amerika serta kebebasan dalam menyuarakan pendapat. Karena hal itulah yang mendorong munculnya kreatifitas dan kondisi lingkungan seperti itulah yang paling ia dambakan.
Hakim, Phillip Forman, menyerahkan sertifikat kewarganegaraan Amerika kepada Albert Einstein

Pendukung Hak warganegara
Kebebasan dan kesetaraan menjadi hal yang berharga bagi Einstein. Ia sangat mendukung paham Sosialis dan model pemerintahan demokratis. Einstein juga dikenal sebagai perwakilan Gerakan Hak asasi warga Afrika-Amerika juga pendukung organisasi National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) diPrinceton.

Pada 1946, saat berkunjung ke Lincoln University, yang menjadi kampus pertama yang mengizinkan pemberian gelar sarjana kepada mahasiswa keturunan Afrika-Amerika, Einstein memberikan arahan seputar rasisme dan karena aksinya itu ia lalu diberi gelar kehormatan.

Pada 1945, Einstein memutuskan untuk berhenti bekerja di Princeton University. Setelah peristiwa bom atom pertama di Hiroshima, Albert Einstein ikut mensosialisasikan tentang bahayanya pengembangan senjata nuklir, dan bersama Leó Szilárd, Einstein mendirikan Emergency Commitee of Atomic Scientists (ECAS) pada 1946. ECAS didirikan bersamaan dengan keluarnya “Petisi Szilárd” yang Leó Szilárd tujukan kepada Presiden ke-33 Amerika, Harry S. Truman dibulan Juli 1945. Petisi tersebut ditandatangani oleh 70 Ilmuwan yang dulu mengerjakan Manhattan Project, dimana saat itu mereka tidak diberitahu kalau sedang mengerjakan senjata nuklir.

Hidup yang bermakna hanyalah hidup yang berguna untuk orang lain. – Albert Einstein

Pada 1946, Lincoln University di Pennsylvania memberi gelar kehormatan kepada Einstein dan menjadi Universitas pertama di Amerika yang memberikan gelar sarjana kepada mahasiswa keturunan Afrika-Amerika. Saat berada dikampus tersebut, Albert Einstein memberikan sambutan kepada mahasiswa disana tentang paham rasisme di Amerika. Ia bahkan menyumbang dana sekolah bagi mahasiswa Afrika-Amerika disana. Einstein juga termasuk pendiri sekaligus dewan pembina Hebrew University di Yerusalem, yang berdiri sejak 24 Juli 1918.

Kecintaannya pada Musik
Sejak kecil, Albert Einstein suka sekali dengan musik. Ibunya seorang Pianis dan ingin anaknya nanti bisa menjadi seorang pemain biola. Diusia 13 tahun, Einstein mulai antusias bermain biola saat mendengarkan alunan biola Sonata dari Mozart. Suatu hari, penguji dari Aarau mendengarkan Einstein sedang memainkan musik biola Beethoven dan memuji penampilan Einstein yang sangat luar biasa pada waktu itu. Meski Einstein tidak bercita-cita menjadi musisi profesional namun pengaruh musik dalam kehidupan sosialnya sangat besar. Saat berada di Bern, Zürich, dan Berlin, Einstein sempat bermain musik bersama Max Planck dan putranya dihadapan rekannya dan beberapa penonton.
Albert Einstein bermain Biola, tahun 1929
Pada 1931, ia bahkan memainkan beberapa mahakarya Mozart dan Beethoven bersama Zoellner Quartet di Los Angeles, California, saat sedang bersama rombongan California Institute of Technology.

Meninggal dunia
Pada masa akhir hayatnya, kesehatan Einstein mulai menurun. Ia masih sempat mengerjakan beberapa teori yang sebagian besar belum ia publikasikan. Pada 1948, Albert Einstein mengalami pecah saluran perut atau Abdominal aortic aneurysmn (AAAs), yang menyebabkan pendarahan didalam hingga ia meninggal dunia. Saat itu rencananya ia akan menyampaikan pidato memperingati hari jadi negara Israel dirumah sakit, namun maut keburu menjemputnya. Sebenarnya Einstein dianjurkan untuk operasi namun ia menolak karena ia ingin mati dengan terhormat. Albert Einstein wafat keesokan paginya diusia 76 tahun dirumah sakit Princeton.

Thomas Stoltz Harvey, dokter rumah sakit Princeton, kemudian melakukan otopsi dan menyimpan otak Einstein tanpa sepengetahuan keluarganya guna keperluan penelitian Neuroscience dimasa depan untuk mengungkap penyebab kejeniusan Einstein.

Peninggalan karya Ilmiah
Pada 5 Desember 2014, the Digital Einstein Papers, yang dikelola Princeton University Press, mempublikasikan secara gratis, kumpulan naskah ilmiah karya Albert Einstein kepada publik. Albert Einstein telah menghasilkan ratusan karya ilmiah maupun non-ilmiah yang totalnya mencapai lebih dari 30,000 dokumen langka. Beberapa karyanya yang paling menonjol dipublikasikan saat event annus mirabilis (moment dimana seseorang telah meraih pencapaian paling tertinggi dalam hidupnya), tahun keajaiban.

Saat kita menerima keterbatasan kita, maka kita telah melampauinya. –Albert Einstein

Pada 1909, Einstein menulis jurnal tentang konsep Foton, yang terinspirasi oleh gagasan dualitas partikel gelombang dalam mekanika kuantum. Jurnal tersebut ia selesaikan dari tahun 1911 hingga 1913, yang berisi 1900 teori kuantum dan munculnya ide energi titik nol.

Antara tahun 1907 dan 1915, Albert Einstein mengerjakan teori realtivitas umum. Teori tentang gravitasi ini masih digunakan hingga saat ini pada aplikasi astrofisik dan penjelasan mengenai keberadaan Lubang Hitam, bagian alam semesta yang memiliki gaya gravitasi sangat kuat yang bahkan bisa menarik cahaya kedalamnya.

Gelombang Gravitasional
Pada 1916, Einstein membuat penemuan dimana 100 tahun kemudian baru terbukti kebenarannya secara ilmiah. Einstein memprediksikan gelombang gravitasional yang mampu mentransfer energi dalam bentuk gelombang gravitasional. Pada September 2015, alat detektor gelombang gravitasional yang berbeda mulai memeriksa sumber penghasil gelombang gravitasional, seperti bintang mati, bintang neutron, dan lubang hitam. Pada 14 September 2015, jam. 5.51 pagi, Waktu bagian Timur (09.51 UTC), dua perangkat detektor Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) mendeteksi adanya gelombang gravitational yang berasal dari lubang hitam yang mulai menghilang. Pada 11 Februari 2016, LIGO mengkonfirmasi kebenaran penemuan gelombang gravitational.

Kosmologi
Einstein memiliki banyak sekali penemuan, akan tetapi semua itu baru sebagian dari ide dan gagasan yang belum sempat ia sampaikan. Einstein menerapkan teori relativitas dalam bentuk struktur alam semesta secara keseluruhan. Untuk itu ia menambahkan konsep konstanta kosmologis kedalam bentuk persamaan sehingga teorinya dapat meramalkan masadepan, namun sayangnya Einstein tidak lagi menerapkan konsep tersebut saat ini. Tahun 2013, sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Cormac O’Raifeartaighs, yang saat itu sedang mempelajari resesi nebula menggunakan observasi Hubble, menemukan bukti model kosmologis dari alam semesta.
Ilustrasi dari timeline formasi dan ekspansi alam semesta berdasarkan observasi langsung Albert Einstein tentang standard model kosmologis. Sumber: WMAP Science Team.
Atas dasar itu, Albert Einstein lalu memprediksikan sebuah model dari ‘kondisi stabil’ alam semesta beberapa tahun sebelum Hoyle, Bondi dan Gold (sebuah teori lain yang membahas konsep Big Bang). Namun model buatannya itu memiliki kelemahan mendasar, sehingga Einstein menolak idenya tersebut.

Energi Kuanta dan Foton
Saat sedang mengerjakan teori relativitas, Einstein menjelaskan bahwasanya cahaya terdiri dari kumpulan partikel yang ia sebut Kuanta, dan teori itu ia tulis dalam jurnal tahun 1905. Teori itu awalnya ditolak oleh beberapa fisikawan, seperti Niels Bohr dan Max Planck. Akan tetapi, pada 1919, Robert Millikan melakukan beberapa eksperimen tentang efek fotoelektrik dan akhirnya membenarkan ide dari Einstein tersebut. Einstein menyatakan bahwa frekuensi gelombang (f) memiliki beberapa hf energi foton, dimana h sama dengan ketetapan Planck

Sebuah teori tentang segalanya
Yang luar biasa dari Einstein ialah bahwa ia mencoba memilah beberapa penemuan ilmiah untuk kemudian ia jadikan teori tentang segala hal yang terjadi disekitar kita. Oleh ilmuwan saat ini, teorinya itu dinamakan Teori tentang segalanya. Pada April 1950, Scientific American mempublikasikan temuan Einsten kedalam jurnal Generalisasi Teori Gravitasi, dimana ia membahas tentang “teori medan terpadu”.

Kontribusi ilmiah lainnya
Kita pasti tidak percaya kalau beberapa penemuan ilmu sains saat ini masih berhubungan erat dengan teori-teori Einstein. Ia juga sering membantu penelitian yang dilakukan ilmuwan lainnya. Contohnya, Einstein pernah mengerjakan  penelitian inti gaya magnet bersama dengan de Haas, saat membantu Erwin  Schrödinger yang saat itu sedang membuat model gas, yang nantinya menjadi dasar pembuatan lemari es dimana kemudian hak patennya dibeli oleh Electrolux company.

Menjadi ilmuwan terkenal sepanjang masa, menjadikan Albert Einstein banyak meninggalkan karya-karya besar. Tidak hanya sosoknya yang menginspirasi banyak buku, film, mainan, dan musik, sosoknya yang urakan menjadi model contoh sosok seorang profesor yang apa adanya.  

Bukti adanya kecerdasan bukan dari adanya pengetahuan tapi dari Imajinasi. – Albert Einstein

Kisah hidup Albert Einstein menjadi bukti nyata bahwa jalan hidup seseorang bisa merubah sejarah dunia. Jarang kita temukan seseorang yang dapat memprediksi berbagai macam penemuan dimasa depan jauh sebelum itu ditemukan.

Nah gaes, Itulah tadi kisah tentang seorang pemuda keras kepala yang telah menjadi pusat perhatian dunia, seorang fisikawan yahudi yang bertahan hidup dimasa invasi Nazi Jerman, dan pejuang perdamaian dunia. Ia juga seorang Profesor ternama, pemenang Nobel Prize, Ilmuwan “gila” sekaligus orang yang karyanya bisa diaplikasikan keberbagai penelitian dan eksplorasi modern saat ini. Semoga Biografi Albert Einstein, ini bisa menginspirasi kita untuk ikut menghasilkan karya nyata untuk dunia yang lebih baik. (MY)