Pages

Subscribe:

December 20, 2017

Seorang Desainer Grafis mencoba mengubah logo beberapa perusahaan terkenal dunia, karena alasan ini!



Benarkah suatu perusahaan besar mampu menghemat jutaan dollar pertahun  dan ikut menjaga kelestarian lingkungan hanya dengan mengganti Logo mereka?

Seorang desainer grafis asal Prancis, bernama Sylvain Boyer, punya ide unik seperti itu, dan ia mulai sebuah proyek ujicoba untuk membuktikannya. Menurutnya, hal yang perlu dikerjakan oleh setiap perusahaan untuk menghemat cost hingga jutaan dollar, ialah dengan cukup “menyederhanakan” logo produk mereka. Kita tahu, logo suatu perusahaan atau produk usaha, adalah sesuatu hal yang selalu membutuhkan proses cetak setiap harinya dan tentunya membutuhkan tinta yang tidak sedikit, dan ternyata faktor sederhana itulah yang mampu memberikan dampak besar bagi perusahaan.

Boyer telah memulai sebuah kampanye yang ia sebut “Ecobranding” untuk mewujudkan idenya itu. Dalam suatu wawancara dengan CNN, Boyer bercerita, “Awal mula ide itu muncul pada 2013 lalu, saat putri pertamaku lahir. Aku lalu mendesain kartu undangan dengan banyak warna yang awalnya memang terlihat keren di layar komputer, namun saat aku ingin mencetaknya dimedia silkscreen, ternyata tagihan biaya cetaknya sangat mahal. Sejak itu aku lalu mencoba mengurangi warna pada desainku agar biaya cetaknya menjadi lebih murah dan tentunya semakin ramah lingkungan.”


Mahalnya harga tinta
Boyer kemudian mencoba meredesain beberapa logo perusahaan ternama didunia guna mengurangi penggunaan tinta cetak dan ia mengklaim hal itu mampu menghemat cost perusahaan 10 hingga 39 persen!. “Kami menggunakan alat cetak offset yang biasa digunakan oleh perusahaan percetakan untuk mencetak logo-logo tersebut kemudian hasilnya tinggal kami kalkulasi saja,” ujarnya.
Beberapa logo produk yang diredesain oleh Eco Branding
Perbedaannya memang tidak terlalu nampak namun dalam skala besar efeknya sungguh luar biasa, Boyer mengatakan: “Setiap ide kreatif yang diterapkan dalam desain merk/ logo usaha berdampak langsung terhadap kelestarian lingkungan. Saat anda mendesain logo untuk sebuah perusahaan besar, sebenarnya anda telah menggambar jutaan logo karena logo anda itu akan dicetak jutaan bahkan miliaran kali dalam berbagai format, yang sebagian besar berdampak langsung terhadap lingkungan,” ujar Boyer.

Tinta printer merupakan salah satu cairan termahal didunia. Pada 2013 lalu, Consumer Reports menghitung biaya cetak untuk tinta printer sebesar $13 hingga $75 per ons atau $1,664 hingga $9,600 per galon. Jumlah tersebut jauh lebih mahal dibanding minuman Champagne dan parfum merk ternama didunia. Itu artinya, berhemat tinta cetak bisa menjadi langkah cerdas untuk jangka panjang. Nah, lalu kemudian muncul pertanyaan, berapa besar sih, biaya yang bisa dihemat oleh sebuah perusahaan dari penyederhanaan sebuah logo?.  Boyer menyatakan cukup sulit untuk memperoleh nilai yang akurat, namun ia kemudian bercerita: “Tahun lalu, Starbucks memproduksi sekitar 670 juta paper cup (gelas karton) dengan cetakan logo mereka ditiap gelasnya. Kami bisa mengestimasikan kalau tiap cetakan logo papercup itu menghabiskan 0,06 ml tinta. Nah, logo redesain kami ini mampu menghemat 38% tinta cetak, atau 0,0228 ml tinta per gelas, yang berarti menghemat  hampir 4,000 galon tinta tiap tahunnya.”

Ramah Lingkungan
Boleh dibilang ide penyederhanaan logo memang berdampak langsung terhadap konsumsi tinta cetak dan efek buruk alat cetak terhadap lingkungan. Meskipun katrij printer bisa didaur ulang, namun mayoritas komponen tersebut berakhir ditempat sampah, dimana kemasan plastiknya baru terurai oleh tanah setelah ratusan tahun.

Sebuah perusahaan Belanda bernama SPRANQ juga menciptakan jenis huruf yang ramah lingkungan ditahun 2008 lalu dan mengembangkan sebuah aplikasi bernama Ecofont, yang bisa memodifikasi semua huruf menjadi huruf baru dengan space kosong ditengahnya. Jika perusahaan menggunakan aplikasi ini, SPRANQ mengklaim mereka bisa menghemat hingga 50 persen konsumsi tinta cetak.
Ecofont, jenis huruf yang diciptakan oleh SPRANQ Creative Communication Agency
Langkah yang sama juga ditempuh oleh Ryman Eco, sebuah huruf jenis baru yang didesain oleh Perusahaan iklan di London, Grey bersama produsen alat tulis Ryman. Huruf tersebut mampu menghemat 30 persen penggunaan tinta dibanding jenis huruf lainnya seperti Arial, Times New Roman, dan Verdana: “Ide diciptakannya Ryman Eco adalah untuk menciptakan sebuah huruf yang kompak, mudah dibaca, namun hemat tinta karena mengurangi hampir keseluruhan area cetak tiap hurufnya,” ujar Dan Rathigan, perancang huruf tersebut.
Jenis Huruf 'Ryman Eco' diklaim mampu menghemat penggunaan tinta saat dicetak
“Kita akui, Hal ini cuma menghemat sedikit biaya operasional. Namun program Grey lewat Ryman Eco sebenarnya bertujuan untuk mensosialisasikan wacana tentang bagaimana sebuah langkah sederhana dalam mengurangi limbah material mampu berdampak besar terhadap lingkungan.”

Pada 2014, seorang remaja mendadak menjadi viral saat ia menyerukan bahwa hanya dengan mengganti huruf dari Times New Roman menjadi intensive Garamond, pemerintah Amerika bisa menghemat biaya hingga $400 juta setiap tahunnya.  

Bagaimana reaksi perusahaan?
Boyer mengatakan bahwa penyederhanaan logo perusahaan akan memiliki banyak manfaat, seperti pengurangan biaya cetak bahkan mampu menghemat kapasitas server, karena file logo type tersebut cuma mengambil sedikit kapasitas server. Meski begitu, Boyer sadar kalau tidak semua perusahaan berkeinginan mengganti logo mereka.

“Beberapa pihak berpendapat, kita sebaiknya tidak mengutak-atik sebuah logo karena menyangkut hal yang sangat esensial, namun ada juga yang berpikir kalau logo bisa diubah sedikit  tanpa harus mengubah DNA yang berisi aspirasi dan harapan sebuah perusahaan.”

Menurut Tom Rickner, seorang desainer sekaligus Direktur Monotype Studio, memang akan ada yang tidak setuju dengan konsep tersebut: “Meredesain sebuah pola bentuk guna mengurangi panjang garis dan menghemat tinta cetak bukanlah konsep baru. Sebagian besar proyek Monotype dimasa lalu, untuk formula penerbitan surat kabar dulunya berfokus pada bagaimana menemukan  komposisi seimbang antara kemudahan orang membaca tulisan di koran dengan ’character per pica’, atau mengenai hal penting tentang cara kita mengukur seberapa banyak huruf yang bisa muat dalam satu kolom atau satu halaman surat kabar.
Tom Rickner dari Monotype Studio
“Di era branding saat ini, keseimbangan semua aspek harus tercapai, dengan tetap mempertahankan esensi dari sebuah brand. Jenis tulisan, disamping warna dan bentuk, adalah satu hal utama yang membentuk jiwa sebuah brand. Mengubah bentuk logo demi mengurangi efek buruk terhadap lingkungan perlu kajian yang lebih luas lagi.” (MY)

Berikut ini adalah beberapa logo perusahaan atau produk yang diredesain oleh Sylvain Boyer :