Pages

Subscribe:

February 27, 2018

Dak-Galbi, Menu paling Lezat di Korea Selatan ini punya Sejarah yang cukup Unik. Lho!


Lezatnya Ayam goreng Khas Korea, Dak Galbi
Saat semua mata dunia fokus pada lokasi pelaksanaan event PyeongChang 2018 Olympic Winter Games, yakni di Propinsi Gangwon, Korea Selatan, tidak ada salahnya kita menengok sebentar menu ayam goreng berkuah yang sangat lezat dari Korea Selatan yang menjadi daya tarik kota Chuncheon.

Sebagai menu paling terkenal di wilayah itu, dak-galbi merupakan menu hangat yang pas dinikimati oleh seluruh anggota keluarga dimusim dingin.
Dal Galbi dihidangkan diatas wajan yang senantiasa dihangatkan diatas kompor


Dihidangkan diatas wajan besi yang diletakkan diatas meja, dak-galbi terdiri dari campuran bahan pilihan seperti: Daging ayam asin, Sayur Kol, ubi jalar, daun perilla (yang memberikan rasa mint) serta tteok bokki (Kue Beras Korea), yang ditaburi dengan saus gochujang yang manis dan pedas (Sambal pasta Korea hasil fermentasi).

Tidak hanya murah, menu ini juga mudah ditemukan. Muncul pertama kali ditahun 1960-an dimasa Perang Korea, “Masakan rumahan-galbi” menjadi simbol semangat kota tersebut.
Sebelumnya terbuat dari daging babi, tapi berubah setelah masa perang di Korea usai.
“Kuharap orang tidak berkunjung ke Chuncheon Cuma untuk makan dak-galbi tanpa tahu sejarahnya,” ujar Choi Jeong-Yern, pemilik generasi kedua dari restoran dak-galbi di Chuncheon.

“Orang-orang akan belajar kalau menu yang menjadi icon kota Chuncheon ini, lahir dari penderitaan masyarakat pasca-perang. Menu lokal ini punya sejarah sekaligus kisah.”

Sejarah dak-galbi 
Pada 25 Juni 1950, saat perang korea dimulai dengan Peperangan di Chuncheon, beberapa serangan bom telah meluluh lantakkan kota tersebut.

“Setelah perang usai, peternakan ayam menjadi satu-satunya sumber makanan masyarakat miskin disana dimana beberapa masyarakat ada yang menjadi gelandangan,” ujar Jeong-Yern. “Derita dan kelaparan terus terjadi bahkan setelah perang usai.”

Selama masa kelam itulah, dak-galbi ditemukan. Terbuat dari bahan makanan yang murah dan mudah didapatkan, dak-galbi menjadi masakan yang pas dan merakyat. Menu ini mampu menyatukan masyarakat saat itu.

 “Ini merupakan menu lokal yang punya sejarah.”
Joeng-Yern Choi, pemilik restoran dak-galbi

Park Sung-Soo, Seorang pemandu wisata kota Chuncheon, mulai bercerita tentang sejarah dak-ghalbi. Masakan ini pertama kali diciptakan oleh sepasang suami istri yang memiliki restoran daging babi paling terkenal ditahun 1960-an.  Suatu hari, mereka kehabisan daging bagi dan memutuskan untuk menggantinya dengan daging ayam yang harganya lebih murah dan persediaannya melimpah. Mereka kemudian meracik daging ayam dengan campuran bumbu yang sama saat mereka menggunakan daging babi, dan mereka berhasil.

Masakan yang telah dimodif menggunakan daging ayam itu kemudian menjadi terkenal. Satu demi satu masyarakat disana mulai memasak dak-galbi menggunakan daging ayam, begitu seterusnya, hingga restoran dak-galbi menjamur di kota Chuncheon.

Dimana kita bisa menemukan Dak-Galbi?
Masakan ayam “dak-galbi” paling enak berada di bagian tenggara kota Chuncheon.

Dak-galbi menjadi simbol kota Chuncheon, sampai-sampai mereka mendedikasikan sebuah jalan bernama – Chungcheon MyeongDong Dakgalbi Street – yang khusus menjajakan menu ini.
Salah satu jalan yang semua restorannya khusus menyediakan menu Dak Galbi 
Para wisatawan akan mencium aroma masakan ini disepanjang jalan yang diapit oleh deretan restoran kecil. “Meskipun ada banyak restoran disepanjang jalan MyeongDong Dakgalbi, namun masing-masing memiliki citarasa khas tersendiri.” Ujar Jeong-Yern. “Setiap restoran di jalan penuh sejarah ini, masing-masing memberikan citarasa tersendiri di menu dak-galbi-nya.”
 
Beginilah situasi jalan "Dak Galbi Street"
“Restoran dak-galbi kami memiliki rasa yang ringan dan tidak terlalu pedas. Dak-galbi boleh dibilang menjadi sejarah kami. Dimana orangtuaku meristis usaha ini, kemudian menyerahkannya padaku, dan sekarang putraku yang melanjutkan usaha ini.”

Bagaimana sih, cara menikmati dak-galbi?

Menikmati dak-galbi harus perlahan karena kadang kuahnya tumpah kemana-mana, bahkan banyak restoran juga menyiapkan celemek untuk mengatasi hal tersebut. Biasanya restoran meyediakan wajan kecil ditengah meja, sehingga pengunjung bisa langsung meramu bumbunya sesuai selera mereka.

“Dak-galbi punya cita rasa yang umum dimana semua anggota keluarga bisa menikmatinya,” ujar Jeong-Yern. “Wajan tempat dak-galbi dihidangkan juga berfungsi agar setiap pengunjung bisa saling berbagi dalam satu meja.”.

“Itu sebabnya semua orang suka dak-galbi. Siapa saja bisa menikmatinya, bahkan anak kecilpun bisa menikmatinya.”

Beberapa orang biasa langsung menyantap dak-galbi dengan menggunakan sumpit, tapi ada juga yang membungkusnya dengan perilla dan selada dan melahapnya seperti makan Taco.
Dak-Galbi disantap dengan melapisinya dengan Selada
 “Memasak bersama keluarga adalah hal yang menyenangkan. Anda bisa merasakan kerenyahan dan empuknya daging ayam yang lezat” ungkap Jeong-Yern.

"Kenapa tidak mencoba menyantap daging Dak-ghalbi yang dibungkus dengan selada?. Rasanya akan lebih segar dan beda”. (MY)