Jon Bernthal sebagai The Punisher di Serial Daredevil |
The Punisher
adalah salah satu tokoh komik keluaran Marvel yang sempat hits beberapa tahun yang lalu lewat dua filmnya yang diangkat ke
layar lebar, yaitu pada 2004 dan 2009. Sosoknya sebagai seorang ‘Anti-Hero’ dan
masa lalunya yang cukup tragis, menjadikan Frank
Castle hanya dikenal lewat aksi-aksinya yang tidak terlalu mencolok. Namun
para fans The Punisher tidak perlu kecewa lagi, karena Aktor yang juga ikut
bermain diserial Walking Dead, Jon Bernthal, kembali menghidupkan
sosok The Punisher lewat aksinya dalam Serial Daredevil – Season 2 yang akan rilis 2016 mendatang.
Meski The Punisher pernah diangkat kelayar lebar,
akan tetapi dua film tersebut dirasa belum mampu mengeksplor seluruh keahlian yang dimiliki oleh Jagoan Marvel ini, dan
diharapkan nantinya lewat penampilannya di Serial Daredevil, tokoh The Punisher akan kembali memukau para
penggemarnya.
Nah, berikut ini 10 fakta yang mesti kita ketahui
dari sosok The Punisher, dilansir
dari screenrant.com:
10. The
Punisher awalnya dikenal sebagai seorang Penjahat
Awalnya The Punisher adalah penjahat yang memburu Spider-Man |
Pada pemunculannya pertama, Frank Castle dikenal sebagai seorang penjahat yang tampil dalam
komik The Amazing Spider-Man #129 ditahun
1974. Frank diceritakan memburu Spider-Man atas suruhan The Jackal yang menyalahkan Spider-Man
atas kematian Norman Osborn. Tapi
akhirnya Castle sadar bahwa ia telah dibohongi dan pada akhirnya bekerjasama
dengan Spider-Man menghadapi The Jackal.
Dalam komik ini juga, bisa kita lihat transformasi
karakter The Punisher yang awalnya seorang penjahat lihai menjadi seorang
anti-Hero yang kita kenal saat ini. Karakter The Punisher diciptakan oleh Greg Conway, yang awalnya menjadikannya
sebagai seorang penjahat, namun dalam
komik The Amazing Spider-Man #129, The
Punisher akhirnya menjadi tokoh Anti-Hero, hingga berlanjut di serial komik
setelahnya.
9. Tewasnya seluruh anggota keluarga Frank
Castle
Bagaimana jika Frank Castle yang tewas, dan keluarganya yang hidup?..Hmm.. |
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi mengapa
Frank Castle pada akhirnya memutuskan menjadi seorang The Punisher. Salah satunya ialah kematian istri dan anak-anaknya
akibat ulah keluarga Mafia, The Costa.
Pada komik Punisher: Year One, bisa kita lihat
kemarahan The Punisher yang sangat brutal. Reaksi Frank atas kematian seluruh anggota
keluarganya tidak hanya tragis tapi juga menyedihkan. Pada komik ini turut pula
ditampilkan karakter The Punisher yang
sebenarnya. Frank awalnya mencoba mengungkap kasus kejahatan lewat jalur hukum,
namun keluarga The Costa memiliki
koneksi yang kuat sehingga sangat sulit mengalahkan mereka dipersidangan. Saat ia gagal memperjuangkan kebenaran tersebut,
Frank akhirnya menuntut keadilan dengan melakukan balas dendam dan mengeksekusi
para penjahat dengan caranya sendiri.
8. Bagi Frank, Semuanya jadi ‘Masalah Pribadi’
Saat The Punisher berusaha menyelamatkan Spider-man yang terluka |
Bagi seseorang yang lama berada di dunia militer
dan memiliki jiwa patriotisme, akan sangat aneh memang jika The Punisher akhirnya
menjadi seorang Vigilante (suka main
hakim sendiri). Disamping keahlian dan latar belakangnya di dunia militer,
ternyata Frank adalah orang yang cinta keluarga. Sehingga, jika hal itu yang
direnggut darinya, maka bisa dipastikan ia akan bertindak diluar jalur hukum
yang berlaku.
Memutuskan untuk mejadi seorang “Punisher”, Frank
bersumpah akan terus memberantas kejahatan dan ketidakadilan. Apa yang
membedakannya dengan Superhero dan penjahat lainnya bukan hanya hasrat membunuh
yang ia punya, tapi juga karena ia menjadikan semua hal menjadi masalah pribadi
baginya. Ini terjadi saat keluarganya dibunuh dimana ia tak bisa memaafkan
orang yang telah membunuh keluarganya.
Karena masa lalunya serta keinginannya untuk
menegakkan keadilan dengan caranya sendiri menyebabkan ia menjadi seorang
Punisher (Penghukum). Ia takkan memaafkan segala bentuk kejahatan yang terjadi
sehingga apapun jenis kejahatannya, ia akan menghukum pelakunya sama dengan
yang telah ia lakukan pada keluarga The
Costa.
7. Frank Castle adalah seorang Veteran Perang
Vietnam
Sebagian besar Skill The Punisher diperoleh saat ia ikut Perang di Vietnam |
Salah satu hal yang membuat sosok The Punisher
sangat hebat tidak lain karena ia dulunya mantan veteran peran Vietnam. Masa
yang ia habiskan selama perang Vietnam telah melatih dirinya sedemikian rupa.
Di medan perang itulah ia melatih kemampuan dan naluri membunuhnya. Frank
belajar Taktik bertarung, Operasional kendaraan, dan latihan menggunakan berbagai jenis senjata.
Sama seperti tentara lainnya, Frank masih sering
dihantui oleh pengalamannya saat masih bertugas di Perang Vietnam. Namun
begitu, meski ia terampil dalam membunuh dan mempunyai skill hasil latihan selama ia di Navy SEALS, Airborne school, dan Resimen Australian Special Air Service, Frank masih saja merasa ada konflik
batin saat ia hendak membunuh.
Frank Castle pada akhirnya kembali menggunakan
keahlian membunuhnya sebagai seorang The Punisher, saat keluarganya dibantai
dengan keji. Berkat pengalamannya selama masa perang di Vietnam, menjadikan
Frank Castle menjadi pejuang tangguh yang mampu melawan penjahat super, Para Heroes, dan Kelompok Mafia, seorang
diri.
6. The Punisher terinspirasi oleh tokoh Mack
Bolan – The Executioner.
Karakter The Punisher diciptakan karena terinspirasi oleh tokoh ini |
Mack Bolan merupakan tokoh fiksi
terkenal yang diciptakan oleh Don
Pendleton yang telah muncul diratusan buku. Kisahnya menceritakan tentang
seorang Mack Bolan yang berperang
melawan kelompok mafia dengan cara-cara diluar hukum yang berlaku. Bolan juga
seorang bekas tentara pada perang Vietnam yang memiliki keahlian yang
mematikan.
Menjadi seorang
Sniper terhebat pada masa perang, membuat Bolan mendapat julukan The Executioner. Ia juga kehilangan
seluruh keluarganya akibat ulah para kelompok Mafia, sehingga ia lalu
mendedikasikan hidupnya menumpas para penjahat mafia.
Kemiripan antara Frank Castle dan Mack Bolan sangat
jelas, dan hampir seluruh jalan cerita dalam novel Mack Bolan mempunyai banyak
kesamaan dengan kisah The Punisher. Seperti misalnya, keduanya merupakan mantan
tentara pada perang Vietnam yang ahli dalam berbagai jenis seni beladiri dan
persenjataan. Keduanya juga memiliki keluarga yang tewas oleh ulah para gembong
Mafia. Frank juga memiliki hasrat untuk membunuh para penjahat yang ia peroleh
saat menghadapi kelompok Mafia, bukan saat ia masih menjadi tentara perang
Vietnam.
5. The Punisher adalah seorang Anti-Hero
Bukan Superhero, Bukan pula penjahat. The Punisher adalah seorang Anti-Hero |
Kita pasti sudah tahu bahwa seorang Frank Castle
tidak segan-segan untuk membunuh siapa saja yang ia rasa pantas dihukum. The
Punisher mampu membunuh dan melaksanakan taktik curang demi menegakkan keadilan
dan itu yang menjadikan ia seorang Anti-Hero.
Dibanding tokoh Anti-Hero lainnya, Frank memiliki
dasar yang kuat untuk melawan hukum demi melaksanakan misinya. Saat pertama
kali ia menjadi The Punisher, Frank tidak melalui jalur hukum tapi memberantas
kejahatan dengan caranya sendiri. Ia percaya, jalan terbaik untuk mencegah
penjahat mengulang perbuatannya kembali ialah dengan cara mengakhiri hidup
mereka.
4. Frank Castle sangat menyukai senjata api.
Ciri khas The Punisher ialah: Ia punya banyak koleksi persenjataan |
Ada banyak penjahat dan Superhero yang memiliki
persenjataan yang lengkap. Sebut saja, Batman,
Green Goblin, dan Iron Man. Namun
tak ada yang membawa persenjataan sebanyak The Punisher saat beraksi. Memang ada beberapa yang juga membawa banyak
persenjataan, seperti: Deadpool,
Deadshot, Cable, Jason Todd, atau Grifter,
akan tetapi tak ada yang mengalahkan The Punisher, terutama soal banyaknya
tembakan yang ia dikeluarkan. Saat beraksi, The Punisher selalu menyiapkan
ratusan senjata, seperti Pistol, Pisau, dan senjata taktis lainnya yang dirasa
perlu. Semua itu tidak hanya satu jenis senjata saja yang dibawa, tapi
bermacam-macam.
Jon Bernthal (The Punisher) via akun Instagramnya. |
Seperti pada gambar diatas yang diposting via Instagram oleh Jon Bernthal, The Punisher berdiri dengan latar belakang berbagai
macam senjata, seperti senapan mesin, yang menggantung didinding, seperti
gambar yang pernah muncul di komik Punisher MAX. Dikomik tersebut diceritakan
kalau Frank sangat menyukai senapan mesin M60 yang ia gunakan saat perang
Vietnam, terus ada senapan M16A1 yang dimodif dengan peluncur granat M203,
serta pisau belati Gerber Mk2.
3. Ada dua komik The Punisher dengan simbol
tengkorak yang berbeda.
Logo yang menjadi ciri khas The Punisher |
Hal yang
paling kita ingat dari The Punisher ialah simbol tengkorak putih yang ada di
kaosnya. Simbol itu sudah ada sejak pertama kali ia beraksi sebagai The
Punisher yang artinya itulah yang akan Frank berikan kepada siapapun yang tidak
sejalan dengannya.
The
Punisher dari Marvel Comics sudah memakai simbol tersebut saat ia masih ikut
dalam Perang Vietnam. Saat itu ia menjadi tahanan ketika memburu Sniper dari
pihak musuh bernama ‘The Monkey’ yang kemampuannya setara dengan Frank. Setelah
berhasil lolos, Frank memutuskan untuk meninggalkan pesan buat The Monkey dengan cara melukis gambar
tengkorak didada para tahanan. Setelah berhasil mengalahkan The Monkey dan pulang ke Amerika, Frank
kemudian memakai simbol tengkorak tersebut untuk mengingatkan musuh-musuhnya,
kalau mereka sedang berurusan dengan The Punisher.
Pada komik Punisher MAX diceritakan, kalau lambang
tengkorak putih itu muncul dalam mimpi Frank. Tengkorak tersebut menghantui dan
mengingatkan Frank bahwa perang bagi dirinya belumlah usai. The Punisher versi
MAX, menceritakan kalau Frank melukis lambang tengkorak di dadanya dengan cat
Semprot agar musuhnya mengira kalau itu adalah kepalanya.
2. The Punisher pernah mati, dan bangkit lagi.
Versi lain The Punsiher, dengan nama "Franken-Castle" |
Seperti tokoh komik lainnya, Frank Castle juga
sempat bangkit dari kematian, namun bedanya ia dibangkitkan lewat tiga cara
yang berbeda.
Cara paling buruk ialah saat The Punisher
dibangkitkan dari kematian sebagai “Angel Punisher”. Setelah memutuskan untuk
bunuh diri, Frank lalu mengadakan perjanjian dengan akhirat agar ia diangkat
menjadi malaikat, sayangnya ia bosan menjadi malaikat dan mengajak malaikat
lainnya untuk berhenti menjadi malaikat.
Kisah lain dari The Punisher muncul dalam komik Dark Reign, dimana Frank Tewas saat
menghadapi Daken, anak Wolverine. Beruntung, Morbius dan Man-Thing menghidupkannya kembali sebagai Franken-Castle. The Punisher versi ini beraksi bersama para monster
lainnya dan digambarkan dengan sosok monster raksasa yang membawa senjata
besar. Diakhir cerita, Franken-Castle akhirnya bisa kembali ke kehiidupannya
semula didunia.
1. The Punisher membunuh seluruh jagoan Marvel.
The Punisher Kills Marvel Universe |
Sebagai seorang Anti-Hero, pastinya The Punisher
tak selalu sejalan dengan para Superhero apalagi penjahat lainnya meskipun
Ia sering bekerjasama dengan jagoan Marvel lainnya. Salah satu jagoan Marvel
yang The Punisher kagumi, yaitu Captain America namun sayangnya lebih banyak Superhero
yang membenci dirinya, dikarenakan cara yang ia gunakan dalam membasmi
kejahatan selalu melawan hukum.
Salah satu judul komik yang paling terkenal dimana
The Punisher menghadapi seluruh jagoan Marvel, yaitu: Punisher Kills The Marvel Universe. Dalam komik tersebut, The
Punisher berhasil membunuh satu persatu jagoan Marvel, yang dimulai dari Cyclops. Pada komik versi ini diceritakan, kejadian
dimana keluarga Frank secara tak sengaja ikut terbunuh saat terjadi pertempuran antara kelompok X-Men dan Avengers melawan pasukan Alien. Dengan kemarahan yang meluap atas kematian anggota
keluarganya, The Punisher mulai memburu satu persatu anggota dari kedua kubu
Superhero tersebut dan mengakhiri
aksinya saat ia membunuh sahabatnya sendiri, Matt Murdock (Daredevil).
Nah, itu tadi 10 hal yang bisa kita ketahui dari
sosok the Punisher. Sekedar informasi bahwa Serial Netflix, Daredevil, season 2
yang akan tayang 2016 mendatang, akan ikut menghadirkan The Punisher yang
diperankan oleh Jon Bernthal. So, jika ada yang masih perlu ditambahkan
mengenai The Punisher, Bisa langsung corat-coret di kolom komentar dibawah.
“Thanks for
reading and...We All Love Superheroes, and Anti-Heroes!” (MY)