Pendiri mainan blok LEGO |
Kisah inspiratif kita kali ini akan mengangkat
kisah sukses seseorang bernama Ole Kirk
Christiansen berikut sejarah lahirnya LEGO, sebuah perusahaan mainan terbesar
dari Denmark yang didirikannya. Ole Kirk
dikenal sebagai pencipta mainan konstruksi set paling populer di dunia dan berikut
ini kisah suksesnya yang penuh dengan perjuangan dan kegagalan yang akhirnya menjadikan
ia sukses.
LEGO,
merupakan salah satu merek mainan paling terkenal didunia, bahkan sampai
mengalahkan Hasbro dan boneka Barbie, tapi tahukah kita kalau perusahaan asal Denmark itu memulai usahanya
sebagai produsen umum produk kayu.
Ole Kirk Christiansen |
Meskipun berawal dari produsen kayu, LEGO mampu
tumbuh pesat dimana saat ini banyak perusahaan konstruksi bahkan meniru set
konstruksi yang mereka ciptakan. Seth
Godin pernah berujar: “Jika produk
anda berbentuk replika, maka anda sudah berhasil membuat sebuah mahakarya”
Masa
anak-anak yang dimulai dari mainan kayu
Sejarah LEGO dimulai pada 1932, saat Ole Kirk
Christiansen (7 April 1891 – 11 Maret 1958) mendirikan The Danish Company yang memproduksi barang untuk keperluan
sehari-hari. Ole Kirk lahir di desa Filskov,
yang berada diantara wilayah Sonder Omme
dan Central Jutland Denmark. Dia
salah seorang anak dari 10 orang bersaudara. Ayahnya bernama Jens Niels Christiansen dan ibunya
bernama Kirstine (Andersen) Christiansen.
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan Ole sebagian
besar terbuat dari bahan kayu, dimana pemasukan terbesarnya berasal dari penjualan tangga dan papan
setrikaan. Akan tetapi permintaan barangnya turun drastis saat terjadi krisis
keuangan global.
Dalam situasi seperti itu, Ole mesti segera
menemukan cara guna menyelamatkan
perusahaannya, dan jalan keluarnya adalah dengan membuat mainan kayu, dimana
permintaan permainan kayu sangat tinggi bahkan di kondisi perekonomian yang
sulit pada waktu itu. Asisten pribadi
Ole, tidak lain adalah putranya, Godtfred
Kirk Christiansen, yang sudah mulai bekerja dengan ayahnya diusia 12 tahun.
Rumah Pabrik ditahun 1935 (Kiri) dan foto tahun 2005 (Kanan) |
Setelah produksi mainannya mulai berjalan,
Christiansen mesti mencari nama untuk perusahaannya. Ia lalu memerintahkan
seluruh karyawan untuk mengusulkan sebuah nama bagi perusahaan mereka.
Hasilnya, ada banyak nama yang muncul, namun Christiansen akhirnya memilih nama
yang ia peroleh sendiri – LEGO, yang
berasal dari bahasa Denmark, Leg dan Godt, yang jika disatukan
berarti “Terus bermain”. Beberapa tahun kemudian, Ole menyadari kalau arti kata
LEGO berarti “menyusun” dalam bahasa Latin. Sayangnya, fakta tersebut nantinya
bakalan memberi dampak serius untuk masa depan perusahaan.
Saat LEGO baru mulai berproduksi, hanya ada 7
karyawan yang dipekerjakan dan semuanya berprofesi sebagai tukang kayu yang
begitu antusias menciptakan sesuatu yang baru, dan tentu saja mereka peduli
dengan kualitas produk. Ole Christiansen punya motto sendiri – “Der
bedste er ikke for godt” yang artinya “yang terbaiklah yang pantas”.
Kalimat tersebut lalu dicetak dan dipajang didinding diatas ruang karyawan.
Hingga tahun 1936, perusahaan berhasil memproduksi
42 mainan berbeda. Semua mainan tersebut harganya cukup mahal berbeda dengan
harganya saat ini. Beruntung perusahaan tidak hanya memproduksi mainan saja,
tapi juga produk kayu lainnya.
Gerhardt Kirk Christiansen |
Pada 1940, terjadi banyak hal yang ikut
mempengaruhi sejarah perusahaan. Pertama, pabrik dan gudang LEGO satu-satunya
sempat terbakar. Segera setelah direstorasi, perusahaan lalu memutuskan untuk
hanya membuat mainan saja. Saat itu Jumlah karyawan terus bertambah dan mencapai 40 orang ditahun 1943. Hingga setahun
kemudian, pada 1944, Ole Kirk Christiansen akhirnya secara resmi mendaftarkan
perusahaan yang ia beri nama “LegetOjsfabrikken
LEGO Billund A/S”.
Pada 1947, Ole dan Godtfred memperoleh sample “blok
bangunan pengunci” dari bahan plastik, produksi Kiddicraft. Model blok bangunan tersebut ternyata sudah dikembangkan
dan dipatenkan di Inggris oleh Mr.
Hilary Harry Fisher Page, seorang Psikolog anak.
LEGO pun akhirnya memutuskan untuk beralih dari
produsen bahan kayu ke bahan plastik. Untuk itu, keluarga Christiansen
memutuskan membeli mesin cetak-injeksi terbesar di Denmark, sehingga mereka
bisa memulai memproduksi mainan plastik dalam jumlah besar. Boleh dibilang,
mesin cetak injeksi itu memaksa mereka membelanjakan uang sebanyak 30 ribu
crown, uang yang sangat banyak pada waktu itu, dengan asumsi harga mainan
termahal saat itu seharga 36 crown.
Diakhir era 40-an, LEGO berhasil memproduksi
sekitar 200 model mainan plastik dan kayu. Akan tetapi set mainan LEGO masih
belum terkenal seperti saat ini. Pada 1958, setelah sang ayah meninggal dunia,
Gottfried Christiansen yang mewarisi perusahaan kemudian mematenkan desain mainan
blok modern.
Mobil-mobilan kayu, salah satu produk LEGO merk BILOfix |
Model blok LEGO yang sudah modern itu, dipantenkan pada 28 Januari
1958, jam 01.58 siang. Sistem desainnya serba baru, dimana susunan blok jauh
lebih kuat. Oh iya, guys. Mainan LEGO zaman itu ternyata masih cocok dengan
sambungan LEGO saat ini. Cuma baru tahun 2014, LEGO memproduksi mainan selain model
blok dengan merk , BILOfix.
Masa depan produk LEGO
Pada 4 Februari 1960, Divisi LEGO yang memproduksi
mainan kayu hangus terbakar akibat tersambar petir. Insiden itu merupakan
insiden kebakaran kedua yang menimpa pabrik LEGO. Setelah peristiwa itu,
perusahaan memutuskan untuk tidak melanjutkan produksi mainan kayu dan tetap
fokus pada mainan plastik. Setelah masa itu, LEGO berhasil menjual lebih dari
50 jenis paket mainan kebeberapa negara diseluruh dunia. Pada tahun 1962, LEGO
mendirikan perusahaan penerbangannya sendiri yang berlokasi di Bellund, Denmark
dan sejak itu Paket mainan LEGO mulai diimpor ke Amerika Serikat.
Foto keluarga tahun 1935: Oleg K. Christiansen (atas), Godtfred (tengah), dan Kjeld (bawah) |
Tidak dipungkiri bahwasanya, langkah LEGO membuka
jalur impor ke luar negeri mendatangkan banyak keuntungan dengan meningkatnya
angka penjualan bagi perusahaan asal Denmark tersebut. Dua tahun setelahnya
LEGO merilis buku panduan yang berisi tutorial cara membangun blok-blok LEGO
sesuai dengan gambar yang ada di paket dosnya, yang mana konsep tersebut
menjadi standard paket yang masih berlaku hingga saat ini.
Tidak hanya itu, LEGO juga mulai lebih
memperhatikan pembeli mereka dengan menerima berbagai saran dan kritik yang
ternyata berhasil memperbaiki kualitas produk mereka. LEGO satu-satunya
perusahaan pada waktu itu yang menerapkan pendekatan berbasis pelanggan dan
melakukan survey tehadap apa yang dibutuhkan mereka, dan setelah menganalisis
masukan dari pelanggan, mereka lalu mengembangkan produk-produk baru. Sebagai
hasil dari itu semua, mereka berhasil menciptakan produk terlaris didunia – LEGO Train Set (Paket mainan kereta
api).
Sekedar informasi, hingga pertengahan tahun 60-an,
ada lebih 500 orang yang bekerja dipabrik LEGO, namun sayang perusahaan belum juga
mengalami perubahan drastis. Pada tahun
1963, selulosa Asetat, material yang
awalnya digunakan pada pembuatan mainan LEGO, digantikan oleh material lain, Acrylonitrile
Butadiene Styrene (ABS plastic material) yang masih digunakan hingga
saat ini. ABS plastic material, bersifat non-toxic, kurang kandungan prone-yang biasanya digunakan dalam
pembentukan dan pemberian warna pada mainan, bahan ini juga lebih tahan panas
dibanding Selulosa Asetat. Mainan LEGO dari bahan ABS Plastik ini mulai dibuat
tahun 1963 dan tetap dalam bentuk dan warna yang sama hingga 40 tahun kemudian,
dan tetap masih bisa dikoneksikan dengan mainan LEGO yang diproduksi saat ini.
Mainan LEGO yang terbuat dari ABS Plastic Material |
Perkembangan mainan LEGO yang cepat
Berbicara tentang mainan LEGO pada masa itu, dimana
banyak orang beranggapan kalau LEGO semata-mata hanya fokus pada produksi
mainan konstruksi untuk segmen cowok. Tapi itu tidaklah benar, karena LEGO juga
memproduksi mainan cewek dalam berbagai macam jenis. Sebagai contoh, pada tahun
70-an, LEGO membuat “rumah-rumahan boneka” beserta perabot didalamnya. Meskipun
begitu, saat ini memang LEGO tetap fokus pada mainan konstruksi untuk konsumen
cowok. LEGO tidak bermaksud untuk mendiskriminasi kaum cewek namun faktanya
para cowok-lah yang lebih menyukai mainan konstruksi.
Tanggal 7 Juni 1968, LEGO membuka wahana bermain, LEGOLAND, yang dibangun diatas lahan
seluas 59 hektar di Denmark. Selama musim pertama dibuka, wahana ini telah
dikunjungi 625.000 orang.
Logo LEGO yang sangat terkenal diseluruh dunia,
ternyata didesain tahun 1973, dan pada 1974, logo untuk LEGO figures – LEGO
family pun dibuat. Paket mainan tersebut ternyata membawa sukses besar bagi
LEGO diseluruh dunia. Ditahun yang sama, pabrik LEGO AG di Baar, Zug, Switzerland, pun dibuka, dan disinilah pertama kalinya
mainan LEGO dibuat diluar negara asalnya, Denmark (dimana pada 1992, namanya
kemudian diubah menjadi LEGO Produktion
AG).
Logo LEGO |
Pada 1977, LEGO Group dipimpin oleh cucu Ole,
bernama Kjeld Kirk Kristiansen. Sejak
saat itu, LEGO Group memproduksi bebagai macam set mainan tematik, dimana set
mainan tersebut dibuat pertama kali pada 1979 dan diberi nama LEGOLAND-Space.
Moment itu lalu menginspirasi tim desainer LEGO untuk membuat ribuan set mainan
dengan berbagai macam tema. Tema Luar angkasa merupakan mainan tematik yang
pertama dibuat dan menjadi mainan tersukses dizamannya.
Jenis mainan LEGO berkembang dengan sistem yang
saling terhubung satu sama lain, namun yang paling utama ialah karena para
pembeli sangat menyukai produk LEGO yang
mereka anggap sangat orisinil, atraktif, dan menarik. Pada 1980, para penggemar
LEGO mengekspresikan kecintaan mereka dengan membangun menara raksasa setinggi
13,1 meter menggunakan susunan LEGO. Mengagumkan, bukan?. Tapi tunggu dulu, itu
belum seberapa!. Pada akhir tahun 90-an para fans juga membuat menara lainnya
menggunakan susunan LEGO di Moscow, setinggi 24,88 meter, dan sempat masuk Guinness Book of Record. Hingga pada
tahun 2008, mereka membangun lagi, namun kali ini, mereka membangun menara LEGO
tertinggi didunia dilokasi Legoland
Windsor Theme Park, Inggris. Konstruksi tersebut terdiri dari 500.000 buah
LEGO, setinggi 30,48 meter.
Menara yang dbangun dari susunan LEGO sebanyak 500.000 buah pada 2008 |
Pada tahun 1986, Group LEGO berhasil menjadi
pemasok mainan di Royal House of Denmark. Dan seperti biasanya, gelar yang diberikan
oleh pihak kerajaan menjadi iklan paling menarik untuk perusahaan. Pada 1990-an, permintaan terhadap mainan
LEGO meningkat tajam diseluruh dunia, namun bukan berarti tak ada kendala sama
sekali seperti yang dialami oleh perusahaan mainan sejenis, bernama ATKO.
Meskipun pada dasarnya ATKO Toys memiliki perbedaan dengan mainan LEGO yang
asli disamping kualitasnya yang kurang bagus.
Masa Resesi
dan bangkit kembali
Pada 2003 perusahaan LEGO mengalami krisis. Mainan
konstruksi mereka kurang diminati konsumen seiring dengan maraknya permainan
Video Games. CEO baru LEGO, Jørgen Vig
Knudstorp, merubah total fokus strategi perusahaan. Ia lalu mengalihkan
produksi 19 juta mainannya ke negara dengan biaya produksi rendah serta
meluncurkan beberapa software digital
design dan games interactive
seperti Star Wars untuk konsol
Wii atau game Online Mars Mission untuk pengguna PC.
Jørgen Vig Knudstorp, LEGO CEO |
Game online lainnya dari LEGO Universe mulai dirilis pada 2010. Game ini mengharuskan para
pemainnya membangun set mainan LEGO menurut virtual
design yang telah mereka buat. “Akan
ada lebih banyak lagi hal selain susunan blok dan kotak saja” Knudstorp
berujar. “Setiap orang akan menghasilkan
ide-ide baru”. Hal inilah yang menjadikan LEGO mengalami perubahan yang
dramatis, menderita kerugian 300 juta USDollar ditahun 2004 dan memperoleh
keuntungan 280 juta ditahun 2007.
Nah, Guys.
Demikian sekilas sejarah mengenai awal berdirinya perusahaan mainan asal
Denmark, LEGO. Semoga kisah diatas bisa menjadi motivasi bagi kita dalam
menciptakan sesuatu yang baru. (MY).