Jack Dorsey, salah satu pendiri Twitter |
Kisah sukses kita kali ini akan membahas sosok Jack Dorsey, seorang pengusaha dan Web-developer asal Amerika. Ia juga
dikenal sebagai co-founder dan co-creator dari aplikasi Twitter, sekaligus menjabat sebagai
pendiri dan CEO Square, sebuah
perusahaan pembiayaan mobile.
Kadang sebuah ide yang tidak disengaja mampu
menjadi suatu bisnis raksasa. Sebagai contoh, yaitu sebuah aplikasi dengan nama
yang keren: Twitter yang tanpa
sengaja diciptakan oleh seorang programmer
muda, bernama Jack Dorsey yang awalnya hanya ingin tahu apa yang sedang
dilakukan sahabatnya saat itu. Selain itu Dorsey juga menjadi pelopor lahirnya
layanan microblogging yang saat ini
dampaknya mampu mengubah wajah dunia.
Masa Kecil
Jack Dorsey
Jack Dorsey lahir di St. Louis (Missouri, Amerika)
pada 19 November 1976. Saat remaja, Dorsey sangat senang dengan komputer dan mampu
menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari salah satu versi dari IBM. Saat itu
ia bercita-cita ingin membuat peta kota New York secara Live, dimana mobil ambulans, mobil polisi, pemadam kebakaran, Taxi,
dan sebagainya, bisa ditampilkan dalam bentuk kumpulan titik yang bergerak.
Minat Dorsey terhadap situasi perkotaan berasal dari profesi sang ayah yang
sering bepergian. Ayahnya, Tim Dorsey
adalah seorang insinyur peralatan medis yang sering bertugas berkeliling keseluruh
kota di Amerika. Keluarga Dorsey beberapa kali mesti pindah rumah disekitaran wilayah
St. Louis padahal mereka punya tempat
tinggal tetap di Denver, Colorado.
Dimanapun mereka berdomisili, Jack pasti membeli peta lokasi setempat kemudian
ia berkeliling kota hingga larut malam. Ibunya, Marcia Dorsey menganggap kelakuan Jack berbahaya khususnya dari
orang yang baru ia kenal.
Jack Dorsey, saat ini menjadi salah satu orang terkaya di dunia |
Hal yang pertama diingat orang dari seorang Jack
bahwa ia adalah anak yang pendiam. Jack ternyata dulunya adalah anak yang
gagap, makanya ia lebih banyak diam. Dorsey kecil menyembuhkan penyakitnya
sendirian setelah sebelumnya cara medis tidak berhasil. Jack selalu mengikuti
kompetisi ceramah dan setelah beberapa kali gagal, akhirnya ia berhasil
berbicara normal. Sembuhnya ia dari “penyakit” tersebut kemudian membantunya untuk tetap bertahan di kerasnya
kehidupan New York dan San Fransisco.
Menurut sebuah sumber dari asal sekolah Jack, Bishop du Bourg High School di St.
Louis, Missouri, bahwa Jack sama dengan kebanyakan murid pada umumnya: ikut bergabung
di klub tennis, gemar menggambar dan menyukai sejarah kesenian, berpartisipasi
di surat kabar sekolah dan tentunya ia salah satu anggota club komputer yang akhirnya
menjadi kegiatan favoritnya, meskipun tidak seantusias Bill Gates atau
programmer terkenal lainnya. Intinya, Jack dulunya adalah anak yang berbakat.
Jack Dorsey melanjutkan studi di Bishop du Bourg High School, Saint Louis, Missouri |
Menurut Jack Dorsey, ia mestinya bisa jadi seorang
ahli perencanaan kota tapi impian masa kecil merubah jalan hidupnya. Awalnya ia
memindahkan jalanan yang ada di peta ke format digital kemudian dengan
menggunakan papan buletin elektronik (Sistem papan buletin merupakan model prototype internet) ia lalu menempatkan
objek-objek bergerak ke peta digitalnya. Hasilnya sebuah model miniatur kota
sesungguhnya. Pengalaman pertama Jack dibidang programming dilakukan saat ia
berusia 14 tahun. Ia berhasil membuat program untuk layanan taksi dan pemadam
kebakaran. Konon awal mula ide pembuatan twitter muncul saat Jack mendengar
para pengemudi taxi saling berkomunikasi tentang posisi dan apa yang sedang mereka
kerjakan. Namun beberapa berpendapat kalau ide twitter lahir dari impian Jack
sejak kecil.
Jack pernah
berkata: “Aku rasa pekerjaan seorang kurir
seperti sihir, aku biasa melacak jalur-jalur yang dilalui oleh seorang
kurir dari satu tempat ke tempat lainnya diseluruh dunia. Menjemput barang
dirumah pelanggan, membungkusnya, kemudian mengantarnya ketujuan”
Intern, Tukang Pijat,
Programmer
Pada musim panas 1991, Jack bergabung di perusahaan Mira Digital Publishing. Suatu
ketika Ia tiba-tiba masuk keruangan boss-nya, Jim Makkilvi untuk
membicarakan proyeknya yang sangat penting. Jim berjanji akan membahas proyek
Dorsey nanti, tapi seperti biasa, Boss-nya ternyata lupa dan malah melanjutkan
pekerjaannya yang lain. Sayangnya Dorsey ternyata dengan sabar menunggu sang
boss beberapa jam setelahnya. Beberapa minggu kemudian Jack Dorsey yang masih
remaja itu, memimpin sebuah tim programmer yang sebagian besar berusia 30
tahunan. Beberapa karyawan penasaran kenapa bisa seorang anak muda menjadi
pemimpin sebuah proyek. Makkilvi lalu menjawab: “Dia Cuma asisten internal saat
musim panas”.
Setelah menyelesaikan pendidikan
di sekolah St. Louis, Jack Dorsey melanjutkan studinya di Missouri University of Science and Technology, akan tetapi dua
tahun kemudian ia memutuskan hijrah ke New York, kota impiannya sejak kecil.
Kesukaannya pada kondisi perkotaan nantinya akan menjadi penemuan yang lebih
besar dibanding sekedar hiburan semata. Nah, saatnya bagi Jack untuk mewujudkan
aplikasi impiannya sejak kecil menjadi kenyataan, dimana orang-orang bisa
saling berkomunikasi dan memberitahukan tentang apa dan dimana mereka berada
sekarang?. Pertanyaan “Apa yang sedang terjadi?” – menjadi kunci terciptanya
aplikasi twitter.
Dispatch Management Services Corp (DMSC), selanjutnya menjadi
perusahaan dimana Jack bekerja. Dalam buku biografi Jack Dorsey diceritakan
kalau ia dengan mudahnya membobol sistem keamanan website perusahaan dan mengirimkan email kepada Top Manager DMSC, Greg Kidd dengan merekomendasikan catatan
bagaimana cara menambal celah jaringan, oleh Dorsey. Meskipun ada resiko Dorsey
akan ditahan atas peristiwa itu, nyatanya ia malah direkrut oleh perusahaan
tersebut. Disanalah Jack kemudian belajar mengenai layanan Short Message Service (SMS), sekaligus mengembangkan program baru
yang memungkinkan ia mengetahui pergerakan setiap orang secara real time.
Selama beberapa tahun, Dorsey
mengerjakan proyek software untuk
taksi dan mobil ambulans. Ia juga berperan penting pada acara promosi program
terbaru dari Greg Kidd, bernama dNet.com.
sayangnya, setelah sistem dot-com melambung di tahun 2000, proyek tersebut
gagal dan Dorsey akhirnya diberhentikan. Setelahnya, Dorsey menjadi pekerja Freelance selama hampir lima tahun dan
sempat ikut kursus pijat terapi.
Dorsey selanjutnya bekerja di Odeo Company, perusahaan spesialis startup internet, yang berlokasi di Silicon Valley, San Fransisco.
Perusahaan ini dikepalai oleh programmer dan pengusaha berbakat, Evan Williams, yang sebelumnya pernah
bekerja bersama Sergey Brin di Google. Pada tahun 2006, Odeo mulai mengalami
krisis keuangan, dan juga permasalahan ideologi. Evan lalu membagi timnya
menjadi beberapa group dan mesti membuat terobosan produk baru. Hingga pada
suatu hari, saat berada ditaman bermain sambil menikmati fast food meksiko, Jack Dorsey mengemukakan idenya tentang sebuah
program yang memungkinkan orang bisa menyampaikan apa yang mereka pikirkan secara
online. Inilah awal mula layanan SMS diperkenalkan ke pasar Amerika. Lucunya,
disaat remaja Eropa sudah saling SMS-an dengan temannya, Amerika, yang notabene
negara hi-tech, baru mencoba layanan
ini.
Jack lalu bermaksud memakai
layanan SMS untuk mengirim pesan melalui program khusus yang mampu menyebarkan
SMS keseluruh daftar teman yang ia punya (meskipun layanan ini dibatasi
maksimal 140 karakter). Butuh dua minggu bagi Dorsey dan rekannya menulis kode
hingga menghasilkan program bernama Twitter beserta logo burung berwarna biru.
Saat remaja, Jack Dorsey sudah memiliki banyak ide yang ditulis dibuku
catatannya. Untuk mewujudkan semua ide tersebut, diperlukan tidak hanya sumber
dana tapi juga waktu yang memadai. Bertahun-tahun kemudian, buku catatannya itu
masih tersimpan diantara tumpukan kardus dilemarinya.
Dunia tidak akan mengenal yang namanya twitter, jika seandainya waktu
itu Jack tidak membersihkan kamarnya, dan menemukan buku catatan yang berisi
ide-ide briliannya.
Setelah membaca buku catatannya, dan menyadari kalau tak satupun ide
dalam buku itu yang sudah terwujud, Jack kemudian bertekad untuk mewujudkan
semua idenya itu.
Jack ingin membagi idenya itu kepada teman-temannya akan tetapi mereka
semua berada di tempat yang berjauhan. Alangkah bagus, jika teman-temannya itu
bisa membaca ide yang ia punya, pikirnya. Inilah awal mula terciptanya twitter,
yang dibuat Jack dan temannya selama dua minggu.
Tweet Pertama
Kicauan pertama yang muncul
dilayanan microblogging, Twitter,
terjadi pada 21 Maret 2006 dimana Jack Dorsey menulis “just setting up my twttr” pada
akunnya. Sedang untuk versi publik, layanan twitter muncul pertama kali pada
Juni 2006.
Awalnya, warga Amerika beranggapan
kalau twitter tidak menarik. Bahkan Evan Williams sempat membandingkan twitter
dengan es krim. Keduanya sama-sama enak tapi
tidak berguna. Sebuah kejutan, saat itu Odeo membuat program dukungan kepada
para programmer muda dengan sumbangan dana. Kurang dari sebulan sejak Twitter
diluncurkan pertama kali, dimana saat itu Jack pusing bagaimana caranya memperoleh
dana dan bertahan sebagai perusahaan terpisah. “Kami tidak punya cukup waktu
untuk menganalisis kondisi saat itu, ketika tiba-tiba kami mendapat kiriman
undangan sarapan pagi”. Dorsey menambahkan- “Kami lalu bertemu langsung dengan
penyandang dana di hotel San Fransisco. Kemudian terlibat percakapan singkat
tapi produktif dan saat kami kembali ke kantor 30 menit kemudian, kami mendapat
kiriman email hasil scan Cek senilai setengah juta dollar”.
Fred Wilson |
Fred Wilson-lah, orang yang tidak hanya menawarkan diri sebagai
sponsor tapi juga sebagai Strategic
Consultant bagi Twitter. Meski jadwalnya sangat padat, Fred selalu
menyempatkan diri untuk memberikan saran dan masukan. Ditambah lagi, strategi
yang ditawarkan tidak hanya fokus pada
Kondisi global tapi juga detail terkecil terhadap penggunaan Twitter. Setiap
sponsor baru datang dengan bermacam pertanyaan dan permintaan, namun hal itu
malah membantu Fred untuk memahami ide
dan pemikiran tim-nya. Hasilnya, Fred tidak hanya mendukung Twitter dalam hal
finansial, ia juga membantu keberhasilan manajemen di Twitter.
Pengembangan Twitter
Dengan semakin berkembangnya teknologi smartphone, menjadikan proses
berkirim pesan via internet lebih mudah dibanding via SMS. Menurut survey SimilarWeb analytics tool, Twitter mempunyai
2,2 juta kunjungan tiap bulannya. Popularitas Twitter semakin tersebar luas saat
diselenggarakannya Southwest Film Festival 2007, saat itu karyawan perusahaan
memasang dua layar yang menampilkan pesan real
time dari pengguna twitter. Dengan event itu, para pendiri Twitter berani
meningkatkan jumlah tweet dari 20.000 ke 60.000. Setahun kemudian, dibulan Mei
2008, miliaran pesan berhasil terkirim lewat twitter. Perusahaan mulai
mengembangkan twitter dan berhasil membukukan keuntungan pasar sebesar 1,5
miliar Dollar.
Peluang untuk berkirim pesan secara langsung ke jutaan orang diseluruh
penjuru dunia lambat laun mengubah twitter menjadi senjata politik yang
berbahaya. Sebagai contoh, di Iran, lewat layanan twitter, masyarakat berhasil menjaring
aksi gelombang protes hanya dalam jangka waktu beberapa hari saja. Hal yang
sama juga terjadi di Moldova, Guatemala dan Uganda. Pemerintah Amerika Serikat
bahkan mengundang Jack Dorsey ke Irak hanya untuk mengajarkan twitter kepada
perdana menteri setempat. Ditempat lain, mantan penasehat keamanan Amerika, Mark
Pfayfel, bahkan berinisiatif menominasikan Dorsey dan pendiri Twitter
lainnya, hadiah Nobel atas andil mereka terhadap masa depan di Irak.
Dengan maksud meningkatkan
penghasilan, Evan Williams membujuk
Dewan petinggi di Twitter untuk menggeser posisi Jack Dorsey. Hingga pada bulan
Oktober 2008, Dorsey digeser dari posisi Executive
Director of Twitter dan resmi berhenti dari perusahaannya.
Dick Costolo - CEO Twitter saat ini (2014) |
Pada 2010, Evan Williams tidak
mampu lagi mengelola Twitter dan menyerahkan posisinya ke Top manager twitter Inc.
Lainnya – Dick Costolo yang
selanjutnya berinisiatif memanggil kembali Dorsey menduduki posisi sebagai Executive Chairman. Pada bulan Maret
2011, Jack Dorsey memberhentikan empat manager yang ikut berperan
mengimplementasikan strategi layanan
dibawah kepemimpinan co-founder, Evan Williams dan Biz Stone.
Kesuksesan Square
Saat ini Jack Dorsey membagi
waktunya di Twitter dengan pengembangan usaha baru bernama Square, Inc., yang rencana awalnya akan diberi nama ‘Squirrel’.
Nama yang cukup aneh itu konon terinspirasi dari bentuk gadget yang mini
sehingga menjadikan sistem pembayaran mobile kartu kredit terlihat kecil. Uniknya,
produk yang dihasilkan kemudian sangatlah berbeda: yaitu berbentuk kubus kecil
dengan satu pin penghubung disalah satu sisinya. Oleh karena itulah, alat itu
kemudian dinamakan Square (Kotak)
Square mobile payments |
Dorsey menjelaskan bahwa Square merupakan
“alat baca” yang disisipkan lewat lubang headphone pada handphone. Terdapat lempeng
magnetik didalamnya yang berfungsi membaca informasi yang ada pada kartu kredit
yang dimasukkan di alat tersebut.
Roelof Botha, salah satu direktur Sequoia Capital (perusahaan yang berinvestasi di Square sebesar
27,5 juta USDollar), pada tahun 2011 menyatakan kalau mereka telah mencatat
kemajuan yang dibuat oleh Square selama 18 bulan terakhir. Sayangnya, jutaan
usaha kecil di Amerika belum menerima sistem pembayaran lewat kartu kredit, dan
itu berarti lahan bisnis baru bagi Square. Pada 8 Agustus 2012, Starbucks
menginvestasikan 25 juta USDollar ke Square. Sekedar informasi kalau CEO Starbucks,
Howard Schultz bergabung sebagai dewan
direksi Square. Bagi Square sendiri, menjalin kerjasama dengan perusahaan kopi
terbesar didunia lebih berharga dibanding uang itu sendiri, karena dengan
begitu dapat lebih memperkenalkan layanan Square ke seluruh wilayah Amerika
Cara Twitter menghasilkan uang
Apa alasan Jack Dorsey gagal
menghasilkan uang banyak lewat twitter?, beberapa ahli berpendapat kalau Jack
jauh melampaui zamannya. Menurut teori ini, Twitter merupakan produk awal yang
kemudian dinamakan Web 2.0. Untuk
memudahkannya, penggunaan twitter ditentukan oleh penggunanya, dimana mereka
dapat mengirimkan tweet berisi komentar mereka terhadap makan siang yang enak,
promosi diri, serta menginformasikan bencana alam lebih cepat dari cara
tradisional sekaligus menjangkau banyak audiens. Facebook dan Google Cuma memiliki
tools yang terbatas, yang menjadikan kebiasaan penggunanya mudah ditebak. Selain
itu, Sosial media memang cocok untuk menghasilkan uang lewat iklan. Dorsey
memang tidak ingin perusahaannya fokus menghasilkan uang tapi membuat berita.
Beberapa tahun sebelumnya,
Professor dari Stanford University mengatakan kalau Dorsey sebenarnya tidak tertarik
menghasilkan uang disebabkan didikan yang diperolehnya sejak kecil. Meskipun
dia sudah menjadi orang terkenal namun Jack masih tinggal di apartemen kontrakan
dan sering menghasilkan uang untuk berbagai kegiatan amal.
Pada Oktober 2009, untuk pertama
kalinya Twitter menghasilkan laba. Dilansir dari majalah BusinessWeek, Dorsey memperoleh 25 juta USDollar dari
penandatanganan kontrak dengan Google Inc. Dan Microsoft. Isi Kerjasamanya
yaitu: Pesan yang ada ditwitter bisa tampil di halaman Google dan Bing,
meskipun Dorsey menolak tawaran dari facebook.
Informasi terakhir menyebutkan
kalau Value Shares Twitter meningkat
182% sejak saham perusahaannya melambung di IPO pada 7 November 2013. Saham
yang awalnya dibuka diharga 26 USDollar melambung menjadi 45 USDollar di hari
pertama perdagangan. Analis berpendapat kalau hal itu disebabkan oleh strategi
konservatif yang dijalankan Twitter.
Twitter di lantai bursa IPO |
Saat ini, hampir 85% keuntungan
Twitter berasal dari iklan online di websitenya. Twitter menawarkan tiga
langkah mudah bagi perusahaan atau pribadi dalam beriklan di website mereka:
yaitu mempromosikan tweet yang akan
muncul di timeline pengguna, mempromosikan
seluruh isi akun, atau menjadikannya trending
topic.
Rahasia kesuksesan Jack Dorsey
Salah satu kunci kesuksesan Dorsey
adalah kerja keras. Ia bekerja sedikitnya delapan jam di Twitter lalu lanjut
berkeliling kota selama delapan jam sebagai bagian dari pekerjaannya di Square.
Kedua perusahaannya itu cepat sekali berubah dan sangat memerlukan komitmen
kerja dari Dorsey. Pertanyaannya. Bagaimana bisa Jack Dorsey punya cukup waktu
dan tenaga mengerjakan itu semua?. Jawabannya: Ia menyusun rencana kerja tiap
menit dalam satu hari kerja.
Menurut Dorsey: “Satu-satunya cara jika kita harus bekerja selama 16
jam sehari ialah dengan disiplin mengerjakan rencana kerja yang sudah kita buat”.
Berikut jadwal kerja Dorsey tiap
harinya:
·
Senin : Rapat dan menjalankan perusahaan;
·
Selasa : Mengerjakan kunci komponen produk;
·
Rabu : memasarkan, menyesuaikan dan
mengembangkan;
·
Kamis : Para pengembang dan mitra kerja;
·
Jumat : Fokus ke internal dan budaya perusahaan.
Di akhir minggu, Dorsey merasa
hari berjalan sangat lambat. Karena pada hari sabtu biasanya ia berjalan-jalan
diluar dan minggu-nya ia mengevaluasi dan menyusun strategi untuk perusahaan.
Pada tahun 2014, Jack Dorsey memiliki
harta sebanyak 2,4 miliar USDollar dan menjadi salah satu orang terkaya di
dunia versi majalah Forbes. Ia saat ini masih single dan bagi Jack, pencapaian terbesarnya saat ini yaitu dengan
membangun perusahaan dengan karyawan yang mencintai pekerjaannya.
Demikianlah kisah biografi dan perjalanan karir Jack Dorsey,
semoga kisah sukses sang pendiri Twitter dan Square ini mampu menginspirasi
kita semua. (MY)