Biografi Albert Einstein |
Kisah sukses kita kali ini akan mengangkat kisah
Biografi dari Albert Einstein.
Seorang ilmuwan asal Jerman, sang penemu Teori Relativitas, Legenda yang
namanya sering diartikan sebagai orang yang Jenius, serta orang yang menemukan
persamaan E=mc2, rumus yang dipelajari oleh jutaan pelajar setiap
tahunnya. Tak hanya dikenal sebagai tokoh penting dibidang Fisika, Pemenang
hadiah Nobel bidang Fisika ditahun 1921, Einstein juga dikenal sebagai seorang
Filosof, Guru Teologi, orang yang
cinta damai, serta seorang musisi amatir. Tidak hanya itu saja, di artikel ini
nantinya akan diceritakan sisi lain dari Albert Einstein sepanjang karir
kehidupannya.
Si Jenius Albert Einstein |
Selama hidupnya, Albert Einstein dikenal sebagai
orang yang ‘nyeleneh’ dan ‘sembrono’. Kedua sifat itu, menjadikan Einstein
lebih dikenal sebagai seorang Profesor perpaduan karakter linglung dan gila.
Namun apakah sifat tersebut yang membuatnya terkenal dan menjadi legenda ataukah
malah sebaliknya?. Nah, myuta22 akan mengulas tuntas tentang perjalanan hidup
seorang Albert Einstein, yang mungkin saja, ada beberapa kisah yang mungkin belum
pernah anda ketahui sebelumnya.
Awal Karir
Albert Einstein, lahir pada 14 Maret 1879, di kota Ulm, Kerajaan Württemberg yang merupakan bagian dari Kekaisaran Jerman. Ayahnya, Hermann Einstein (30 Agustus 1847 – 10
Oktober 1902), adalah seorang salesman dan
Insinyur. Ibunya, Pauline Einstein (née
Koch) (08 Februari 1858 – 20 Februari 1920) merupakan sosok wanita baik dan
penyabar. Kedua orangtuanya tinggal di daerah yang cukup memprihatinkan dimana
tak ada lampu listrik. Perumahan yang hanya diterangi oleh lampu minyak dan
gas, Pemanas ruangan menggunakan batubara, dan kuda menjadi alat transportasi
utamanya. Beruntung, teknologi disana cepat berkembang. Saat Albert lahir,
bersamaan dengan masa dimana bola lampu pertama diciptakan oleh Thomas Alfa Edison. Perangkat modern
yang tercipta saat itu mampu menghidupi keluarga Einstein. Pada 1879, setahun
setelah Albert lahir, keluarganya kemudian hijrah dari Ulm ke Munich, dimana
Hermann bersama Paman Albert, Jakob
Einstein, mendirikan Elektrotechnische
Fabrik J. Einstein & Cie, sebuah perusahaan yang khusus memproduksi
peralatan listrik dengan arus langsung (DC/
Direct Current). Usaha merekapun berhasil dan sejak 1885, Keluarga besar
Einstein menjadi kaya raya.
Orangtua Albert: Pauline Einstein (kiri) dan Hermann Einstein (kanan). |
Di Munich, keluarga Einstein kedatangan anggota baru.
Pada 18 November 1881, saat Albert berusia 2,5 tahun, adik perempuannya bernama
Maria “Maja” Einstein, pun lahir.
Mereka berduapun menjadi akrab dan kompak. Meski nama “Einstein” sering
diartikan sebagai orang yang jenius, tapi pada kenyataannya Albert kecil
bukanlah termasuk anak yang cerdas. Ia baru bisa lancar berbicara pada umur
tiga tahun. Hal tersebut sempat membuat kedua orangtuanya khawatir akan
perkembangan Albert hingga membawanya ke Dokter spesialist. Albert menceritakan
kalau pada masa itu ia sebenarnya punya banyak ide dikepalanya cuma tak mampu
mengutarakannya.
Albert Einstein umur 3 tahun (1882) |
Masa Sekolah
Meski keluarga Einstein penganut ajaran Yahudi Ashkenazi, namun saat umur 5 tahun,
Albert bersekolah di Petersscule,
sebuah sekolah dasar Katolik. Alasannya karena sekolah tersebut memiliki
standar pendidikan yang tinggi. Disekolah itulah, selama 3 tahun, Albert
mengalami banyak kemajuan. Sebagai seorang siswa, si kecil Einstein saat itu belum
memperlihatkan prestasi yang berarti. Banyak teman sekelasnya yang lebih pintar
dari dia. Memang ia pernah hampir menjadi juara kelas, tapi itu karena ia
pandai dimata pelajaran Matematika dan IPA, saja. Prestasinya disekolah muncul hanya
sebatas pada bidang studi yang ia sukai dan itu terjadi saat ia mulai mendalami
bidang studi agama. Tak lama setelah mendalami ilmu sains (ilmu tentang alam
semesta), Einstein mulai mengkaji ilmu agama yang kemudian membuatnya keluar
dari paham yahudi.
Setelah Einstein mulai bersekolah, Pauline Koch lalu
mengajarkan anak-anaknya bermain musik dimana Einstein belajar bermain biola
sementara Marie belajar piano. Awalnya, Albert tidak begitu tertarik belajar
bermain biola namun setelah ia mendengarkan musik karya Mozart dan Beethoven, ia
lalu bersemangat belajar main piano dan bahkan merasa piawai memainkannya.
Diusia 17 tahun, saat ia tampil memainkan Sonata
Beethoven dengan biola dihadapan dewan juri, ia dianggap sebagai orang yang
sangat memahami musik.
Albert Einstein umur 14 tahun (1893). |
Saat Musim gugur tahun 1888, Einstein melanjutkan studinya
di Luitpold Gymnasium (kelas yang
setara dengan SMA) yang saat ini tempat itu bernama Albert Einstein Gymnasium. Lembaga pendidikan saat itu sudah menerapkan
standarisasi yang tinggi bagi para siswanya. Hal itu kemudian memaksa para
siswa untuk berusaha mampu berbahasa Latin
dan Yunani. Albert, sendiri lebih menguasai bahasa Latin dibanding bahasa
Yunani karena bahasa Yunani berbeda dengan bahasa yang dipakai oleh gurunya. Einstein
lebih suka mengerjakan sesuatu dengan caranya sendiri daripada mengikuti ajaran
gurunya. Sikap dan karakter itulah yang kemudian mempengaruhi kehidupannya
disekolah. Saat ia berusia 10 tahun, Einstein mulai belajar sendiri dibawah
bimbingan pamannya, Jakob Einstein yang malah membelikannya buku pelajaran untuk
tahun ajaran berikutnya. Dengan cara seperti itu, Albert bisa mulai belajar
sebelum ia masuk kekelas berikutnya dan mendapatkan nilai yang bagus tanpa
harus ikut belajar dikelas.
Sebagai contoh, Einstein mampu belajar ilmu
geometri Euklidean (Ilmu ukur sudut
dan ruang) saat berumur 12 tahun serta ilmu Diferensial dan Integral diumur 15
tahun. Dengan cara itu, Einstein punya banyak waktu luang untuk melakukan
eksperimen dan berjalan-jalan di hutan yang menjadi hobinya saat itu.
Tinggal di Italia dan Switzerland
Pada 1894, kondisi perusahaan Elektrotechnische Fabrik J. Einstein & Cie mengalami penurunan
penjualan. Hal ini karena perusahaan itu terlambat beradaptasi dengan perubahan
standar arus listrik dari Alternating
Current (AC) ke Direct Current
(DC). Hermann terpaksa menutup usahanya dan pindah ke Milan, Italia kemudian
pindah lagi ke Pavia, yang dianggapnya memiliki prospek pasar yang lebih baik.
Albert sendiri, memilih menetap di Jerman dan menyelesaikan pendidikannya
selama tiga tahun, namun tiga bulan setelahnya, pada Desember 1894, ia berhenti
sekolah. Setelah mendapat surat rekomendasi dari guru Matematikanya, Albert
akhirnya berkumpul kembali dengan keluarganya di Italia. Selama 10 bulan,
Albert mengikuti kegiatan pendakian
gunung Alpen, yang menjadi kegiatan olahraga pertama yang ia lakukan.
Pada 1895, diusia 16 tahun, Albert Einstein
kemudian mengambil studi jurusan Elektro, di Zürich, tepatnya di Institut Politeknik Federal Swiss,
Switzerland (yang dalam bahasa Jerman disebut: Eidgenössische Technische
Hochschule Zürich atau ETH Zurich), karena untuk masuk disana, calon siswa
tidak mesti tamat dari Sekolah Menengah (SMA/SMK), mereka hanya ikut ujian
masuk kuliah saja. Sayangnya, Einstein gagal dalam ujian masuk tersebut namun
nilainya bagus di mata pelajaran matematika dan fisika. Untuk menyelesaikan
pendidikan SMAnya sekaligus menambah pengetahuan, pimpinan Institut Politeknik
Federal Swiss menyarankan agar Einstein masuk di Argovian Cantonal School di
Aaraiu, Switzerland yang saat itu dipimpin oleh Jost Winteler. Selama mengenyam
pendidikan di Aargau Cantonal School
tahun 1895 – 1896, Einstein tinggal dirumah Jost Winteler dan istrinya,
Pauline. Keduanya memiliki seorang putri bernama Marie Winteler yang usianya 10
tahun lebih tua dari Einstein. Marie dan Albert kemudian saling suka dan
keluarga Winteler tidak keberatan dengan hal itu.
Kita tidak
bisa menyalahkan gaya gravitasi dari Cinta. – Albert Einstein
Pada 1896, atas restu dari ayahnya, Albert Einstein
tetap memilih berstatus sebagai warga negara Jerman demi untuk menghindari
aturan militer yang diterapkan oleh kerajaan Jerman, Württemberg. Ia tetap
berstatus tanpa kewarganegaraan hingga tahun 1901 dimana ia resmi menjadi warga
negara Swiss.
Pada September 1896, Albert berhasil lulus ujian
masuk Aargau Cantonal School dengan nilai memuaskan. Ia mendapat ranking
pertama dari 6 tingkatan diujian matematika dan fisika. Pada 1896, diusia 17
tahun, Einstein kuliah di Zürich
Polytechnic (ETH Zurich) dan mengambil program diploma pelajaran matematika
dan fisika selama empat tahun. Disaat yang bersamaan, pacarnya, Marie Winteler, pindah ke Olsberg,
Switzerland, untuk mengajar disana.
Masa Kuliah
Kelas yang ada di Institut Politektik Federal Swiss
relatif kecil dan hanya muat lima orang siswa. Cuma ada satu siswa perempuan di
kelas Einstein waktu itu, yang bernama Mileva
Marić, yang nantinya diketahui akan menjadi pacar sekaligus menikah dengan
Einstein pada 6 Januari 1903. Disebutkan pula keduanya lalu memiliki seorang
putri bernama “Lieserl” yang lahir
pada 1902 di Novi Sad, yang keberadaannya hingga saat ini tidak diketahui.
Menurut catatan sejarah yang ditemukan antara Einstein dan Marić, putri mereka
tersebut dikabarkan telah diadopsi orang lain. Ada juga yang menyebutkan kalau
putri Einstein meninggal dunia akibat demam berdarah saat masih bayi.
Albert Einstein dan Mileva Einstein-Marić, menikah 6 Januari 1903 |
Nilai paling mendasar tentang pendidikan di
Universitas versi Albert Einstein adalah seni mempelajari cara belajar itu
sendiri. Benar saja, Einstein masih tetap menjadi mahasiswa “pemberontak”. Ia
tetap tidak ikut mata kuliah yang ia tidak suka dan sering nongkrong di kedai
kopi atau minum bir. Untuk lulus ujian, Einstein menyalin buku catatan
pelajaran milik temannya, Marcel
Grossmann, yang membuatnya mendapat ranking pertama bahkan sampai mengalahkan
nilai Marcel Grossmann. Einstein mulai mendapat ide tentang teorinya saat masih
kuliah. Sebelum lulus, Ia mulai menulis idenya mengenai teori elektrodinamika
tubuh yang bergerak yang menurutnya berbeda dengan apa yang kita lihat.
Albert Einstein akhirnya lulus dengan nilai bagus
dan memperoleh gelar sebagai sarjana guru dibidang matematika dan fisika. Ia
kemudian berniat menjadi seorang asisten profesor namun tak satupun profesor
yang mau menerima Einstein karena sikap “pemberontak” yang ia miliki.
Awal Karir
Pasca
kelulusannya ditahun 1900, gelar sarjana guru yang Albert Einstein miliki
rupanya tidak memudahkannya dalam mencari pekerjaan sebagai guru. Ia masih
terus mencari kerja selama dua tahun hingga ayah teman kuliahnya, Marcel
Grossmann, memberinya pekerjaan sebagai asisten tenaga penguji di kantor
pemerintah yang mengurusi Hak atas kekayaan intelektual, di bern, Switzerland.
Dikantor hak Paten itu, Einstein bertanggung jawab mengevaluasi proposal hak
paten dari berbagai macam penemuan yang masuk.
Pada 1902,
bersama kedua temannya, Conrad Habicht dan Maurice Solovine,
Einstein mengadakan pertemuan di Bern. Ia mengakomodir sebuah grup diskusi
kecil bernama ‘The Olympia Academy’. Grup tersebut rutin mengadakan
pertemuan di apartemen Einstein untuk membahas ilmu fisika dan filosofi. Grup
tersebut ternyata juga memberikan dampak cukup besar bagi pengembangan
intelektual Einstein.
Pendiri “The Olympia Academy”: Conrad Habicht, Maurice Solovine dan Albert Einstein. |
Tanggal 14 Mei 1904, Mileva Einstein-Marić
melahirkan putra pertama Einstein, bernama Hans
Albert Einstein (14 Mei 1904 – 26 Juli 1973). Kelahiran putranya ternyata
tidak sedikitpun mengurangi minat Einstein terhadap karir ilmiahnya malah
semakin membuatnya bersemangat menjalani pekerjaannya. Dan tahun 1905, menjadi
“tahun keajaiban” bagi Einstein, seperti yang tertulis dalam buku biografinya.
Makalah Annus Mirabilis dan tahun keajaiban
Pada tahun 1900-an, bidang ilmu fisika dibagi
menjadi dua bagian. Fisika yang fokus mengkaji tentang elektromagnetik yang
diprakarsai oleh James Clark Maxwell,
serta fisika Mekanik yang diprakarsai oleh Isaac
Newton.
Tahun 1905 adalah tahun yang oleh Albert Einstein
disebut sebagai “tahun keajaiban”. Kadang ia menyebutnya “Annus mirabilis” yang
berasal dari bahasa latin, yang memiliki arti yang sama. Kenapa demikian?.
Karena saat itu Einstein berhasil menulis empat makalah yang dicetak dalam
sebuah jurnal ilmiah bernama Annalen der
Physik yang saat itu menjadi jurnal
yang banyak berkontribusi sebagai landasan ilmu fisika modern dan telah
mengubah cara pandang manusia terhadap ruang, waktu, massa, dan energi. Makalah
yang dibuat Einstein membahas tentang efek fotoelektrik, Brownian motion, teori tentang realtivitas, dan Persamaan massa-energi.
Apartemen Einstein di Kramgasse, Bern. Banyak jurnal Annus Mirabilis oleh Einstein ditulis disini |
Efek Fotoelektrik
Pada 17 Maret 1905, Eisntein menulis makalah
berjudul Pembahasan sudut pandang Heuristic
terhadap emisi dan transformasi cahaya, yang menjelaskan tentang efek
fotoelektrik. Makalah itu kemudian dipublikasikan dalam jurnal Annalen der
Physik, 9 Juni 1905. Laporan
tersebut membahas proton dan menjadi dasar lahirnya teori kuantum serta
membantu Einstein dalam meraih penghargaan Nobel bidang fisika tahun 1921.
Pada 30
April 1905, Einstein bersama dengan dosen pembimbingnya, Alfred Kleiner (24 April 1849 – 3 Juli 1916) berhasil merampungkan
tesis gelar Doktor-nya yang berjudul Sebuah Determinasi baru dari dimensi
molekuler, yang mendukung teori tentang molekul. Hasilnya, Einstein
berhasil meraih gelar Doktor dari University
of Zürich pada 1905.
Brownian
Motion
Pada 11 Mei 1905, Albert Einstein telah
menyelesaikan proyek keduanya dengan judul Partikel
kecil yang bergerak dan terhenti sejenak dalam wadah cair yang disebabkan oleh
panas hasil dari teori Molekuler-kinetik. Hasil kerjanyanya ini digambarkannya
sebagai sebuah model stokastik dari Brownian motion. Jurnal ini lalu
diterbitkan oleh Annalen der Physik pada 18 Juli 1905.
Teori Relativitas
Makalah ketiga Einstein, berjudul Gaya Elektrodinamis saat tubuh bergerak,
selesai pada 30 Juni 1905 dan dirilis pada 26 September 1905. Isinya merupakan
perpaduan antara teori persamaan listrik dan gaya magnet dengan hukum mekanika
dimana jurnal ini melahirkan dasar teori tentang energi gerak yang mendekati
kecepatan cahaya. Tulisan inilah yang nantinya menjadi dasar lahirnya teori
relativitas Einstein.
Hukum Energi dan massa
Pada 27 September 1905, Einstein mengajukan makalah
keempatnya untuk dijadikan jurnal. Pada 21 November 1905, makalah keempatnya
berjudul Apakah Inersia ditubuh
bergantung pada energi dalam tubuh?. Makalah ini dipublikasikan Annalen der Physik. Isinya mengenai
penjelasan dari sebuah rumus persamaan yang sangat terkenal dibidang fisika, E=mc2
. Rumus ini nantinya dibuktikan dalam pengembangan bom atom dan
menjelaskan bagaimana matahari mampu menghasilkan energi.
Meski tahun 1905 disebut sebagai “tahun keajaiban”
sayangnya tahun itu belum menjadikan Einstein yang saat itu berusia 26 tahun, dikenal
luas oleh dunia. Saat itu, Einstein merupakan sosok yang visioner, orang yang
selalu berpikir jauh ke masa depan, sayangnya pencapaian yang ia raih pada masa
itu baru mendapat apresiasi 15 tahun kemudian.
Pada 1907, Einstein menyadari kalau definisi
gravitasi harus diubah, dan ia mengusulkan agar gravitasi itu setara dengan
percepatan gerakan. Pada masa itu, sosok keilmuwan Einstein diakui dan ia
diundang untuk memberikan kuliah di Universitas Bern.
Karir di Unversitas
Tahun berikutnya, Einstein sepenuhnya mengundurkan
diri dari pekerjaannya di kantor hak paten dan bergabung dengan asosiasi
profesor di Universitas Zürich. Saat itu, rumah tangganya bersama Mileva, sedang
ada masalah dan dengan pindah ke Zürich pada Oktober 1909, ia rasa mampu
memperbaiki masalah itu. Mileva akhirnya mengandung anak kedua Einstein;
hubungan mereka kemudian membaik dan putra kedua mereka, Eduard (Tete) pun lahir pada 28 Juli 1910. Usai memberikan kuliah
elektrodinamika dan prinsip relativitas di Universitas Zürich pada Februari
1909, Alfred Kleiner lalu merekomendasikan Einstein untuk bergabung di fakultas yang baru saja
dibentuk untuk kelompok profesor dibidang teori fisika, dimana Einstein menjadi
Profesor rekanan pada 1909.
Gelar baru itu lalu mengubah imej Einstein sepenuhnya. Ia mengubah penampilannya yang dulunya
rapi ala pegawai kantoran menjadi orang cuek bercelana pendek dengan gaya
rambut acak-acakan. Namun gaya mengajarnya masih tetap sama. Gaya informal:
dimana para siswa bisa menginterupsi profesor kapan saja dan kadang mereka
sering membahas pelajaran di Cafe atau bahkan di rumah Einstein.
Pada April 1911, meskipun mendapat protes dari para
siswa dan iming-iming promosi dari Universitas, Einstein tetap memutuskan
pindah ke Praha untuk bekerja sebagai Dosen profesor tetap di Universitas Charlers-Ferdinand dan memperoleh
kewarganegaraan Austria dari kerajaan Austro-Hungaria.
Menarik untuk kita ketahui, bahwa awalnya
permohonan Einstein untuk menjadi Profesor tetap, tidak disetujui oleh
Kementrian pendidikan Wina dan Franz
Joseph I, Kaisar Austria sekaligus Raja Hungaria. Pekerjaan itu awalnya
telah diberikan kepada Gustav Jaumann
(1863-1924), yang kemudian menolak tawaran tersebut karena tahu kalau Einstein juga
telah melamar kerja disana. Posisi baru itu membuat Einstein sering bepergian
keliling Eropa dan saat bekerja di Universitas Charles-Ferdinand Jerman, ia
berhasil menulis 11 makalah ilmiah dimana 5 diantaranya berisi teori kuantum
tentang kepadatan dan matematika radiasi.
Musim Semi tahun 1912, Einstein berkunjung ke
Berlin dimana ia bertemu dengan sepupunya Elsa
Löwenthal (18 Januari 1876 – 20 Desember 1936). Hubungan merekapun
berlanjut lewat surat-menyurat selepas Einstein kembali.
Pada Juli 1912, Einstein kembali ke Zürich dan
menjadi Profesor di kampus Almamaternya, ETH
Zurich. Disana, ia mengajar tentang analisa mekanik dan termodinamika dan
belajar mengenai teori molekul tentang panas, mekanik kontinum dan masalah
gravitasi bersama dengan kawan lamanya Marcel Grossmann dari tahun 1912 hingga
1914. Selanjutnya Einstein kembali ke Berlin, dan menjadi Profesor di Universitas Humboldt, Berlin dan
menjadi kepala Institut Kaiser Wilhelm
bidang Fisika (1914 – 1932). Einstein bahkan masuk menjadi anggota Prussian Acedemy of Sciences dan pada
1916 dimana ia menjabat sebagai Pimpinan di German
Physical Society (1916-1918).
Dalam buku karangan Alexander Kennedy, berjudul Albert
Einstein: A Life of Genius, si penulis berspekulasi bahwa alasan kenapa
Einstein selalu menerima berbagai tawaran pekerjaan disebabkan oleh
perselingkuhannya dengan Elsa Löwenthal.
Pada masa itu, Mileva mengalami depresi berat, sehingga pada 1914 ia
meninggalkan rumah dengan membawa kedua putranya. Pernikahan keduanyapun
berakhir buruk. Albert Einstein dan Mileva Einstein-Marić kemudian bercerai
pada 14 Februari 1919. Perceraian keduanya juga diwarnai dengan permasalahan
harga gono-gini dan hak asuh anak. Albert kemudian dilarang untuk menikah dalam
jangka waktu dua tahun kedepan, namun ia malah menikahi Elsa Löwenthal, tiga
setengah bulan setelah bercerai, yaitu pada 2 Juni 1919. Pada waktu itu, Einstein
mendapat reputasi buruk sebagai tenaga pengajar eksentrik non-tradisional dan
karirnya sebagai dosenpun menurun.
Albert Einstein bersama istri kedua sekaligus sepupunya, Elsa Einstein. |
Teori umum Relativitas
Boleh jadi,
karir mengajar Einstein sepertinya tidak terlalu bagus pada masa itu, jika
mengacu pada biografi beliau. Akan tetapi, karirnya dibidang ilmiah meningkat
seiring dengan semakin dikenalnya ia dimata dunia akibat penelitiannya tentang
Teori Relativitas. Dari tahun 1911 hingga 1913, Einstein sibuk mengerjakan
teori umum mengenai Relativitas dimana ia menghitung gaya gravitasi dari
matahari yang menurutnya mampu membelokkan cahaya dari bintang lainnya (teori
itu sekarang dikenal sebagai efek lensa gravitasional). Pada bulan Agustus
1914, Einstein mendapat kesempatan untuk membuktikan teorinya saat Gerhana
bulan terjadi. Seorang Astronom bernama Erwin Finlay-Freundlich mengatur
sebuah ekspedisi ke Crimea guna
membuktikan teori Einstein. Sayangnya, tiga minggu sebelum ekspedisi
dilaksanakan, Perang antara Jerman dan Rusia pun meletus dan seluruh tim
Ekspedisi ditahan sebelum mereka melaksanakan misi tersebut.
Pada
November 1915, Einstein akhirnya berhasil menyelesaikan teorinya tentang
Relativitas hingga kemudian pada musim Semi 1919, seorang astronom, Fisikawan,
dan pakar Matematika asal Inggris bernama Sir Arthur Stanley Eddington,
tiba di Afrika guna membuktikan teori Einstein saat Gerhana bulan berlangsung
pada 29 Mei 1919. Dibulan November 1919, saat teori tersebut terbukti
kebenarannya, Einstein kemudian menjadi tokoh yang paling dikenal didunia. Pada
7 November 1919, koran The Times memberitakan hal tersebut dengan menulis
headline: Revolusi dalam ilmu pengetahuan
– Teori terbaru tentang alam semesta – mematahkan teori Newton. Peristiwa
tersebut kemudian mengubah prilaku Einstein
ia tidak lagi menjadi pribadi yang keras kepala dan lebih percaya diri.
Hal ini juga semakin menambah pesona dirinya.
Keluar
negeri
Pada 1920, Royal
Netherlands Academy of Arts and Sciences mengesahkan keanggotaan Albert
Einstein di organisasi mereka.
Pada 2 April 1921, untuk pertama kalinya Albert
Einstein berangkat ke Amerika Serikat. Saat tiba di New York, Walikota John
Francis Hylan memberikan ucapan selamat datang secara resmi dan mengundang
Einstein agar memberikan kuliah di Columbia
University dan Princeton University
selama tiga minggu. Einstein juga diundang bertemu dengan Presiden Amerika
ke-29, Warren G. Harding di Gedung
Putih, sebagai perwakilan dari National
Academy of Science.
Einstein, saat kunjungan pertamanya ke kota New York pada 1921, disambut meriah oleh warga Amerika |
Sekembalinya ia ke Eropa, Viscount Haldane pertama,
Richard Haldane (30 Juli 1856 - 19
Agustus 1928), mengundang Einstein menjadi tamu kehormatan di London dimana Ia
juga memberikan kuliah di King’s College London serta berkenalan dengan
beberapa ilmuwan dan politisi disana.
Pada Juli 1921, Albert Einstein menulis sebuah essay berjudul Kesan pertamaku di Amerika, dimana baginya, Amerika merupakan
negara yang ramah, optimis, dan tidak iri dengan negara lain.
Pada 1922, Einstein berlayar ke Asia dan Palestina.
Ia juga mengunjungi Singapura, Ceylon, dan Jepang, dimana ia juga memberikan
kuliah dihadapan warga Jepang dan bertemu dengan kaisar Jepang ke-123, Kaisar Taisho (31 Agustus 1879 – 25 Desember
1926) serta Permaisuri Teimei (25
Juni 1884 – 17 Mei 1951) di Istana. Dalam sebuah surat untuk putranya, Einstein
menggambarkan Jepang sebagai negara yang cerdas, perhatian, sederhana, dan
punya selera tinggi terhadap seni.
Hadiah Nobel
dibidang Fisika
Saat paham anti-yahudi berkembang di Jerman pada
1920-an, Einstein mulai mendalami ajaran yahudi. Pada masa itu, ia aktif
menggalang dana untuk warga yahudi di Palestina. Pada 1921, panitia hadiah
Nobel, Royal Swedish Academy of Science,
memutuskan tak satupun nominasi yang memenuhi kriteria memenangkan hadiah Nobel
bidang Fisika tahun 1921. Mereka baru berhak menerimanya pada tahun berikutnya.
Sehingga setahun kemudian, penerima hadiah Nobel pun diumumkan pada 9 November
1922 dan Albert Einstein meraih penghargaan hadiah Nobel 1921 atas
kontribusinya dalam bidang teori Fisika khususnya penemuannya dalam hal hukum
efek fotoelektrik. Cuma karena Einstein pada masa itu sering diundang
keberbagai negara, sehingga pada acara penyerahan hadiah Nobel, 10 Desember
1922, yang diselenggakaran di Stockholm, itu ia tidak menerima penghargaan
tersebut secara pribadi
Ilustrasi tentang efek fotoelektrik karya Albert Einstein yang memenangkan hadiah Nobel bidang Fisika pada 1921. |
Pertanyaannya
kemudian, Mengapa Einstein tidak pernah menerima hadiah Nobel untuk hukum
Relativitas yang ia hasilkan? Alasannya karena pada era 1920-an, kelompok
Anti-yahudi sedang berkembang di Jerman. Kaum Yahudi kemudian disalahkan atas
kekalahan Jerman dalam Perang Dunia. Karena Einstein orang yang cinta damai dan
seorang yahudi, sehingga ia mudah dijatuhkan. Lawan Einstein dibidang ilmiah
yaitu Philipp Eduard Anton von Lenard serta
Ernst J.L. Gehrck lalu diminta
mengkaji teori relativitas Einstein. Panitia hadiah Nobel kemudian ragu, untuk
menyerahkan penghargaan tersebut kepada Einstein. Setelah melalui debat yang
panjang, akhirnya mereka memutuskan untuk memberikan hadiah Nobel itu tahun
depan daripada menyerahkannya ke Einstein sekarang atas teori Relativitasnya. Sehingga
pada 1921, saat situasi semakin kritis, Carl
Wilhelm Oseen, Direktur Nobel Institute
for Theoretical Physics di Stockholm terpaksa menyerahkan hadiah Nobel
bidang Fisika yang tertunda tersebut kepada Albert Einstein, tetapi tidak untuk
teori Relativitas temuannya melainkan untuk penelitiannya terhadap efek
fotoelektrik.
Perjalanan
kedua ke Amerika
Pada Desember 1930, Albert sekali lagi berkunjung
ke Amerika. Ia berencana tinggal disana selama dua bulan sebagai peneliti
rekanan di California Institute of
Technology. Selama di Amerika, walikota New York, James J. Walker (19 Juni 1881 – 18 November 1946) memberikannya
“kunci” kota New York. Ketenaran Einstein masih kuat disana, namun ia menolak
berbagai penghargaan dan undangan sebagai pembicara selama ia di Amerika.
Einstein, juga menghadiri berbagai macam acara disana, seperti: makan siang
dengan editor surat kabar New York Times, berkunjung ke Pecinan kota Manhattan,
menonton pertunjukan Carmen di Metropolitan
Opera hingga berdesak-desakan bersama 15,000 orang di Madison Square Garden
saat perayaan hari kebesaran bangsa Yahudi, Hanukkah. Einstein lalu melanjutkan
perjalanannya ke California, dimana ia memberikan kuliah didepan mahasiswa California Institute of Technology
(Caltech). Ia menekankan bahwa kadang ilmu pengetahuan lebih banyak menimbulkan
bencana daripada mendatangkan kebaikan. Dikampus itu, Einstein juga berkenalan
dengan Direktur Caltech dan peraih Nobel , Robert
A. Millikan (22 Maret 1868 – 19 Desember 1953). Namun hubungan keduanya
boleh dibilang tidak terlalu dekat dikarenakan Robert A. Millikan merupakan
pendukung paham patriotik militer sedang Einstein seorang yang cinta damai.
Moment berkesan lainnya saat Einstein berada di
Amerika yaitu saat ia bertemu dengan Charlie
Chaplin (16 April 1889 – 25 Desember 1977). Pada Januari 1931, Albert dan
istrinya Elsa diundang diacara Premiere film Charlie Chaplin berjudul ‘City Lights’ di Hollywood. Saat pasangan
itu tiba, kerumunan penonton kemudian menyambut mereka dengan tepuk tangan yang
meriah saat keduanya memasuki gedung teater.
Charlie Chaplin dan Albert Einstein saat premiere film City Lights, Januari 1931. |
Tidak lama kemudian, Einstein mengundang Chaplin
kerumahnya, di Berlin. Dalam biografinya, Chaplin sempat menuliskan kalau rumah
Einstein sangat sederhana dan berpendapat kalau piano milik Einstein
kemungkinan dulunya digunakan NAZI untuk kayu bakar.
Suatu ketika Elsa bercerita kepada Chaplin tentang
bagaimana Einstein menemukan ide tentang Teori Relativitas: pada suatu pagi,
saat sedang sarapan, Eisntein terlihat lagi merenung dan tidak mempedulikan
menu sarapannya. Elsa bertanya apakah ada yang mengganggu pikiran Einstein,
namun tidak ada jawaban. Habis itu, Einstein menghampiri pianonya dan mulai
bermain sambil menulis not lagu selama satu setengah jam. Einstein kemudian
naik ke lantai dua diruang belajarnya dan mulai mengerjakan sesuatu disana
selama dua minggu. Tentu saja, Elsa membawakan makanan selama Einstein bekerja
dikamarnya. Hingga dua minggu kemudian, Albert menyelesaikan pekerjaannya
menulis teori relativitas sebanyak dua lembar yang dikemudian hari mampu
mengubah wajah ilmu Fisika.
Imigrasi ke
Amerika
Pada Februari 1933, Jerman dikuasai oleh Nazi
dibawah pimpinan kanselir Jerman yang baru,
Adolf Hitler. Einstein sadar kalau ia tidak mungkin kembali ke Jerman pada
saat itu. Hingga pada Maret 1933, bersama istrinya Elsa, Einstein memutuskan
kembali ke Belgia via kapal laut.
Disana mereka menemukan kondisi dimana rumah mereka telah diserang oleh tentara
Nazi dan barang-barang mereka semuanya sudah disita termasuk perahu layar
pribadi mereka. Pada 28 Maret 1933, Einstein bergegas kekantor konsulat Jerman
di Antwerp guna mengembalikan status
kewarganegaraan sekaligus mengembalikan passportnya.
Pada April 1933, Nazi melarang semua warga yahudi
untuk bekerja termasuk mengajar di Universitas. Ribuan ilmuwan yahudi diusir
paksa dari Universitas dan sekolah. Sebulan kemudian, Persatuan Pelajar di
Jerman membakar semua buku-buku yang ada termasuk semua buku karangan Einstein.
Bahkan Albert Einstein juga dimasukkan dalam daftar nama musuh dari
pemerintahan baru Jerman dimana kepala Einstein dihargai $5,000 oleh mereka.
Karena kehilangan rumah di Jerman, Einstein
kemudian menyewa sebuah rumah di De Haan, Belgia. Pada Juli 1933, ia pindah ke
Inggris atas undangan langsung dari Komandan Oliver Stillingfleet Locker-Lampson, yang mengizinkan Einstein
tinggal di cottage miliknya yang
berada diluar London lengkap dengan dua orang tentara yang menjaga rumah
tersebut.
Albert Einstein bersama Oliver Locker-Lampson (duduk ditanah), dengan latar tentara penjaga dibelakangnya |
Saat berada di Inggris, Einstein mencoba melobi
agar semua ilmuwan yahudi di Jerman bisa dibawa keluar dari negara tersebut. Sir Winston Churchill (30 November 1874
– 24 Januari 1965) lalu menanggapi permintaan tersebut dengan mengutus seorang
Fisikawan bernama Frederick Lindemann
agar mencari ilmuwan yahudi di Jerman dan menawarkan kepada mereka untuk bisa
bekerja di Universitas London. Tidak hanya itu, Einstein juga meminta bantuan
perdana menteri Turki, İsmet İnönü,
agar bisa menyediakan tempat perlindungan bagi ilmuwan yahudi-Jerman di negara
Turki. Hasilnya, lebih dari 1,000 ilmuwan yahudi-Jerman dideportasi dari
negaranya.
Einstein bisa saja menjadi warga negara Inggris,
akan tetapi hal itu tidak diatur oleh hukum disana. Ia lalu berangkat ke
Amerika dan menerima tawaran bekerja sebagai tenaga pengajar di Institute Studi
lanjutan yang berlokasi di Princeton, New Jersey.
Pada Oktober 1933 , Einstein bergabung dikantor
Princeton Institute, tapi ia masih ragu dengan karirnya kedepan. Ia juga
mendapat tawaran kerja dari beberapa Institusi Pendidikan lainnya termasuk
Oxford dan Gereja Kristus, tapi dua tahun kemudian ia memutuskan untuk menetap
di Amerika dan menjadi warga negara disana. Selama bekerja di Institute Studi
Lanjutan, Einstein mencoba mengerjakan teorinya tentang medan terpadu serta
mencoba mematahkan teori fisika kuantum yang sudah ada, sayangnya riset itu
gagal.
Tidak sampai disitu, pada 1935, Elsa Einstein
didiagnosa menderita gangguan ginjal dan jantung oleh dokter dan pada 20
Desember 1936, ia meninggal dunia diusia 60 tahun di Princeton, New Jersey,
Amerika.
Manhattan Project
Pada 1939, saat Perang Dunia II berkecamuk,
sekelompok ilmuwan Hungaria yang dipimpin oleh Leó Szilárd menemukan fakta kalau pasukan Nazi sedang mengerjakan
riset untuk menciptakan Bom Atom. Mereka mencoba memberitahu hal tersebut ke
pemerintah Amerika, namun gagal. Leó kemudian menemui Einstein dan membujuk
agar Einstein mau ikut bersamanya menulis surat yang ditujukan kepada presiden
Roosevelt agar Amerika segera melakukan riset pengembangan senjata nuklir.
Konon kabarnya, surat inilah yang menjadi alasan presiden Roosevelt mendirikan Manhattan Project, yang kemudian
menjadikan Amerika sebagai satu-satunya negara yang menciptakan Bom Atom pada
Perang Dunia II. Amerika juga menjadi negara pertama yang berhasil menjatuhkan
Bom Atom dikota Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, saat
sedang bertikai dengan Jepang. Setelah kejadian itu, Einstein yang cinta damai
merasa bersalah karena telah menulis surat yang menjadi penyebab diciptakannya
Bom Atom namun disisi lain ia merasa sudah berbuat benar tentang adanya ancaman
dari negara Jerman.
Pada saat Pemimpin Italia, Benito Mussolini memberlakukan Undang-Undang Anti yahudi, Adik Einsten, Maria yang tinggal di Italia bersama suaminya, diajak oleh Einstein
untuk tinggal di Amerika bersamanya dimana mereka tinggal disana hingga akhir
hayatnya.
Kehidupan pribadi dan sosial
Pada 1940,
Einstein resmi menjadi warga negara Amerika. Ia kagum dengan keberanian warga
dan pemerintah Amerika serta kebebasan dalam menyuarakan pendapat. Karena hal
itulah yang mendorong munculnya kreatifitas dan kondisi lingkungan seperti
itulah yang paling ia dambakan.
Hakim, Phillip Forman, menyerahkan sertifikat kewarganegaraan Amerika kepada Albert Einstein |
Pendukung Hak warganegara
Kebebasan
dan kesetaraan menjadi hal yang berharga bagi Einstein. Ia sangat mendukung
paham Sosialis dan model pemerintahan demokratis. Einstein juga dikenal sebagai
perwakilan Gerakan Hak asasi warga Afrika-Amerika juga pendukung organisasi National
Association for the Advancement of Colored People (NAACP) diPrinceton.
Pada 1946, saat berkunjung ke Lincoln University,
yang menjadi kampus pertama yang mengizinkan pemberian gelar sarjana kepada
mahasiswa keturunan Afrika-Amerika, Einstein memberikan arahan seputar rasisme
dan karena aksinya itu ia lalu diberi gelar kehormatan.
Pada 1945, Einstein memutuskan untuk berhenti
bekerja di Princeton University.
Setelah peristiwa bom atom pertama di Hiroshima, Albert Einstein ikut
mensosialisasikan tentang bahayanya pengembangan senjata nuklir, dan bersama Leó
Szilárd, Einstein mendirikan Emergency
Commitee of Atomic Scientists (ECAS) pada 1946. ECAS didirikan bersamaan
dengan keluarnya “Petisi Szilárd” yang Leó Szilárd tujukan kepada Presiden
ke-33 Amerika, Harry S. Truman
dibulan Juli 1945. Petisi tersebut ditandatangani oleh 70 Ilmuwan yang dulu
mengerjakan Manhattan Project, dimana saat itu mereka tidak diberitahu kalau
sedang mengerjakan senjata nuklir.
Hidup yang
bermakna hanyalah hidup yang berguna untuk orang lain. – Albert Einstein
Pada 1946, Lincoln University di Pennsylvania
memberi gelar kehormatan kepada Einstein dan menjadi Universitas pertama di
Amerika yang memberikan gelar sarjana kepada mahasiswa keturunan
Afrika-Amerika. Saat berada dikampus tersebut, Albert Einstein memberikan
sambutan kepada mahasiswa disana tentang paham rasisme di Amerika. Ia bahkan
menyumbang dana sekolah bagi mahasiswa Afrika-Amerika disana. Einstein juga
termasuk pendiri sekaligus dewan pembina Hebrew University di Yerusalem, yang
berdiri sejak 24 Juli 1918.
Kecintaannya pada Musik
Sejak kecil, Albert Einstein suka sekali dengan
musik. Ibunya seorang Pianis dan ingin anaknya nanti bisa menjadi seorang
pemain biola. Diusia 13 tahun, Einstein mulai antusias bermain biola saat
mendengarkan alunan biola Sonata dari Mozart. Suatu hari, penguji dari Aarau
mendengarkan Einstein sedang memainkan musik biola Beethoven dan memuji
penampilan Einstein yang sangat luar biasa pada waktu itu. Meski Einstein tidak
bercita-cita menjadi musisi profesional namun pengaruh musik dalam kehidupan
sosialnya sangat besar. Saat berada di Bern, Zürich, dan Berlin, Einstein
sempat bermain musik bersama Max Planck dan putranya dihadapan rekannya dan
beberapa penonton.
Albert Einstein bermain Biola, tahun 1929 |
Pada 1931, ia bahkan memainkan beberapa mahakarya
Mozart dan Beethoven bersama Zoellner
Quartet di Los Angeles, California, saat sedang bersama rombongan California Institute of Technology.
Meninggal dunia
Pada masa akhir hayatnya, kesehatan Einstein mulai
menurun. Ia masih sempat mengerjakan beberapa teori yang sebagian besar belum
ia publikasikan. Pada 1948, Albert Einstein mengalami pecah saluran perut atau
Abdominal aortic aneurysmn (AAAs), yang menyebabkan pendarahan didalam hingga
ia meninggal dunia. Saat itu rencananya ia akan menyampaikan pidato
memperingati hari jadi negara Israel dirumah sakit, namun maut keburu
menjemputnya. Sebenarnya Einstein dianjurkan untuk operasi namun ia menolak
karena ia ingin mati dengan terhormat. Albert Einstein wafat keesokan paginya
diusia 76 tahun dirumah sakit Princeton.
Thomas
Stoltz Harvey, dokter rumah sakit Princeton, kemudian melakukan otopsi dan
menyimpan otak Einstein tanpa sepengetahuan keluarganya guna keperluan
penelitian Neuroscience dimasa depan untuk
mengungkap penyebab kejeniusan Einstein.
Peninggalan
karya Ilmiah
Pada 5 Desember 2014, the Digital Einstein Papers, yang
dikelola Princeton University Press, mempublikasikan secara gratis, kumpulan
naskah ilmiah karya Albert Einstein kepada publik. Albert Einstein telah
menghasilkan ratusan karya ilmiah maupun non-ilmiah yang totalnya mencapai
lebih dari 30,000 dokumen langka. Beberapa karyanya yang paling menonjol
dipublikasikan saat event annus mirabilis
(moment dimana seseorang telah meraih pencapaian paling tertinggi dalam
hidupnya), tahun keajaiban.
Saat kita
menerima keterbatasan kita, maka kita telah melampauinya. –Albert Einstein
Pada 1909, Einstein menulis jurnal tentang konsep
Foton, yang terinspirasi oleh gagasan
dualitas partikel gelombang dalam mekanika kuantum. Jurnal tersebut ia
selesaikan dari tahun 1911 hingga 1913, yang berisi 1900 teori kuantum dan
munculnya ide energi titik nol.
Antara tahun 1907 dan 1915, Albert Einstein
mengerjakan teori realtivitas umum. Teori tentang gravitasi ini masih digunakan
hingga saat ini pada aplikasi astrofisik dan penjelasan mengenai keberadaan
Lubang Hitam, bagian alam semesta yang memiliki gaya gravitasi sangat kuat yang
bahkan bisa menarik cahaya kedalamnya.
Gelombang Gravitasional
Pada 1916, Einstein membuat penemuan dimana 100
tahun kemudian baru terbukti kebenarannya secara ilmiah. Einstein
memprediksikan gelombang gravitasional yang mampu mentransfer energi dalam
bentuk gelombang gravitasional. Pada September 2015, alat detektor gelombang
gravitasional yang berbeda mulai memeriksa sumber penghasil gelombang
gravitasional, seperti bintang mati, bintang neutron, dan lubang hitam. Pada 14
September 2015, jam. 5.51 pagi, Waktu bagian Timur (09.51 UTC), dua perangkat
detektor Laser Interferometer
Gravitational-Wave Observatory (LIGO) mendeteksi adanya gelombang
gravitational yang berasal dari lubang hitam yang mulai menghilang. Pada 11
Februari 2016, LIGO mengkonfirmasi kebenaran penemuan gelombang gravitational.
Kosmologi
Einstein memiliki banyak sekali penemuan, akan
tetapi semua itu baru sebagian dari ide dan gagasan yang belum sempat ia
sampaikan. Einstein menerapkan teori relativitas dalam bentuk struktur alam
semesta secara keseluruhan. Untuk itu ia menambahkan konsep konstanta
kosmologis kedalam bentuk persamaan sehingga teorinya dapat meramalkan
masadepan, namun sayangnya Einstein tidak lagi menerapkan konsep tersebut saat
ini. Tahun 2013, sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Cormac O’Raifeartaighs, yang saat itu sedang mempelajari resesi
nebula menggunakan observasi Hubble, menemukan bukti model kosmologis dari alam
semesta.
Ilustrasi dari timeline formasi dan ekspansi alam semesta berdasarkan observasi langsung Albert Einstein tentang standard model kosmologis. Sumber: WMAP Science Team. |
Atas dasar itu, Albert Einstein lalu memprediksikan
sebuah model dari ‘kondisi stabil’ alam semesta beberapa tahun sebelum Hoyle,
Bondi dan Gold (sebuah teori lain yang membahas konsep Big Bang). Namun model
buatannya itu memiliki kelemahan mendasar, sehingga Einstein menolak idenya
tersebut.
Energi Kuanta dan Foton
Saat sedang mengerjakan teori relativitas, Einstein
menjelaskan bahwasanya cahaya terdiri dari kumpulan partikel yang ia sebut
Kuanta, dan teori itu ia tulis dalam jurnal tahun 1905. Teori itu awalnya
ditolak oleh beberapa fisikawan, seperti Niels Bohr dan Max Planck. Akan
tetapi, pada 1919, Robert Millikan melakukan beberapa eksperimen tentang efek
fotoelektrik dan akhirnya membenarkan ide dari Einstein tersebut. Einstein
menyatakan bahwa frekuensi gelombang (f) memiliki beberapa hf
energi foton, dimana h sama
dengan ketetapan Planck
Sebuah teori tentang segalanya
Yang luar biasa dari Einstein ialah bahwa ia
mencoba memilah beberapa penemuan ilmiah untuk kemudian ia jadikan teori
tentang segala hal yang terjadi disekitar kita. Oleh ilmuwan saat ini, teorinya
itu dinamakan Teori tentang segalanya. Pada April 1950, Scientific American mempublikasikan temuan Einsten kedalam jurnal
Generalisasi Teori Gravitasi, dimana ia membahas tentang “teori medan terpadu”.
Kontribusi ilmiah lainnya
Kita pasti tidak percaya kalau beberapa penemuan
ilmu sains saat ini masih berhubungan erat dengan teori-teori Einstein. Ia juga
sering membantu penelitian yang dilakukan ilmuwan lainnya. Contohnya, Einstein
pernah mengerjakan penelitian inti gaya
magnet bersama dengan de Haas, saat
membantu Erwin Schrödinger yang saat itu sedang membuat
model gas, yang nantinya menjadi dasar pembuatan lemari es dimana kemudian hak
patennya dibeli oleh Electrolux company.
Menjadi ilmuwan terkenal sepanjang masa, menjadikan
Albert Einstein banyak meninggalkan karya-karya besar. Tidak hanya sosoknya
yang menginspirasi banyak buku, film, mainan, dan musik, sosoknya yang urakan
menjadi model contoh sosok seorang profesor yang apa adanya.
Bukti adanya kecerdasan bukan dari adanya
pengetahuan tapi dari Imajinasi. – Albert Einstein
Kisah hidup Albert Einstein menjadi bukti nyata
bahwa jalan hidup seseorang bisa merubah sejarah dunia. Jarang kita temukan
seseorang yang dapat memprediksi berbagai macam penemuan dimasa depan jauh
sebelum itu ditemukan.
Nah gaes,
Itulah tadi kisah tentang seorang pemuda keras kepala yang telah menjadi pusat
perhatian dunia, seorang fisikawan yahudi yang bertahan hidup dimasa invasi
Nazi Jerman, dan pejuang perdamaian dunia. Ia juga seorang Profesor ternama,
pemenang Nobel Prize, Ilmuwan “gila”
sekaligus orang yang karyanya bisa diaplikasikan keberbagai penelitian dan
eksplorasi modern saat ini. Semoga Biografi Albert Einstein, ini bisa
menginspirasi kita untuk ikut menghasilkan karya nyata untuk dunia yang lebih
baik. (MY)