Mayat bergelimpangan di Lapangan Gettysburg |
Benarkah
bekas medan perang di Gettysburg, berhantu?
Gettysburg, Pennsylvania. Perang Sipil selama tiga hari yang terjadi pada waktu itu telah memakan
korban jiwa lebih dari 50.000 orang dari kelompok Serikat dan Konfederasi.
Aliran Sungai disekitarnyapun berubah warna menjadi merah darah. Saat ini,
beberapa orang masih melaporkan adanya penampakan hantu dari korban yang tewas
di Gettysburg. Seorang penulis buku dan Sejarawan, bernama Mark Nesbitt, kemudian mengemukakan teorinya tentang fenomena
tersebut.
“Di lokasi Gettysburg,
ada banyak sekali energi emosional yang muncul, dari penampakan seorang anak
berumur 15 tahun yang ketakutan karena tak bisa lagi pulang kerumahnya, atau
arwah pria 40 tahun yang tewas tertembak di jantung sementara ia masih
memikirkan keluarganya dirumah. Energi seperti itulah yang masih tersisa disana”.
Beberapa penampakan hantu juga dilaporkan oleh mantan pelaku perang Gettysburg yang selamat. Mereka bisa
melihat dengan jelas para korban yang mengenakan seragam perang sedang
bertempur dengan ledakan meriam disana-sini. Salah seorang mantan pelaku
perang, Ray Hock, mengatakan dia dan
sahabatnya sangat dekat dengan penampakan hantu-hantu yang sangat nyata bagi mereka.
“Sepertinya
aku melihat hantu, karena mereka mengenakan perlengkapan dan jas seperti yang
kami kenakan dulu. Bagi saya, mereka semua sangatlah nyata”.
Ray juga pernah diberikan amunisi peluru oleh seorang pejuang, namun saat
mereka menengok, pejuang itu lalu hilang. Akan tetapi peluru yang mereka terima
benar-benar ada, tapi banyak pihak yang meragukannya. Faktanya Amunisi yang
mereka terima tidak lagi di produksi di Gettysburg
selama lebih dari 100 tahun. Ray yang juga seorang praktisi di Universitas,
mengkonfirmasi kalau peluru yang mereka terima dari “Hantu” itu ternyata asli
peninggalan perang Sipil, keluaran Vintage
1863.
Dimusim panas tahun 1993, beberapa orang berkumpul di Gettysburg guna melakukan reka ulang dari peristiwa perang sipil
yang terjadi lebih dari 130 tahun yang lalu. Pada suatu malam saat mereka
menyusuri sungai yang dikenal dengan nama “Bloody
Run”, salah seorang dari mereka menemukan seorang pria terbaring di semak-semak.
Richard
Knapp, salah
seorang peserta reka ulang lalu menceritakan apa yang ia lihat: “Aku tiba-tiba menemukan seorang pria
terbaring disana, tapi sosoknya tidak jelas layaknya manusia pada umumnya, agak
seperti kabut. Dia terlihat kesakitan dan sangat menderita. Aku tak mampu
mendekat, aku tidak tahan dan menangis. Aku Shock. Lalu seseorang menemukanku
dan membawaku menyusuri sungai itu kembali”.
Teror yang terjadi di Gettysburg,
tidak hanya menyebabkan korban jiwa di medan perang. Menurut Mark Nesbitt, Dokter bedah pada zaman
itu mengalami kendala karena minimnya obat-obatan dan peralatan medis. Mereka
umumnya menangani korban yang luka secepat mungkin dengan cara Amputasi!
“Banyak
korban perang waktu itu diamputasi tanpa diberi obat bius, meskipun ada juga
yang hanya diberi minum whisky untuk mengurangi rasa sakit. Boleh dibilang
rumah sakit pada zaman itu, hampir sama mengerikannya dengan neraka dan menjadi
pengalaman yang sulit dilupakan oleh para mantan pejuang yang pernah dirawat
disana”.
Salah satu gedung, bernama Pennsylvania Hall
yang dulu dijadikan aula perawatan korban perang, saat ini sudah menjadi kantor Gettysburg College.
Namun beberapa orang mengatakan kalau mereka masih sering mendengar suara
tangisan kesakitan bergema diaula. Pada suatu malam, dua petugas administrasi sekolah
terlihat masih bekerja dalam gedung. Mereka lalu berjalan dan masuk kedalam
elevator, namun saat pintu elevator terbuka yang mereka lihat adalah penampilan
gedung rumah sakit saat zaman perang. Mark Nesbitt lalu menceritakan apa yang
dialami oleh kedua wanita tersebut.
“Bau rumah sakit tiba tiba tercium saat mereka keluar dari elevetor. Mereka
kemudian panik, karena tidak ada tempat buat mereka kabur dari sana. Tiba-tiba
salah seorang mantri melihat kearah mereka dengan tatapan memelas, sepertinya
sang mantri ingin meminta tolong karena tugasnya yang begitu berat pada saat
itu atau kemungkinan arwah sang mantri ingin lepas dari energi yang menahannya
ditempat itu selama hampir 13 dekade.”
Malam itu juga, dua petugas administrasi itu lalu
menceritakan pengalaman mereka kepada petugas security. Timon Linn,
Kepala pengamanan Gettysburg College kemudian menceritakan kejadian malam itu :
“Kedua wanita itu terlihat sangat ketakutan.
Meskipun saya tidak percaya dengan hantu, tapi waktu itu saya percaya
cerita mereka karena mereka termasuk orang-orang terpelajar.”
Apakah benar penampakan yang sering terlihat di Gettysburg hanyalah
khayalan semata? Ataukah memang arwah dari para pejuang Gettysburg masih
bergentayangan disana selamanya?. (MY)