Lauren Seitz, semasa hidup |
Menurut anda, daerah perairan mana, sih yang paling
berbahaya bagi kita?. Mungkin kebanyakan dari kita akan menjawab: Laut.
Mengapa?, karena Laut, kan sangat luas dan banyak hewan buas berkeliaran di
lautan, seperti ikan Hiu, Buaya air asin, Gurita, dan sebagainya. Nah, oleh
karenanya, kita banyak yang lebih memilih menghabiskan waktu berenang di
danau daripada menyelam di Laut, karena faktor
itu tadi. Keamanan!.
Tapi tahukah kalau pendapat kita itu salah?. Lho,
kok bisa?. Baiklah, untuk menjelaskannya, berikut ini adalah kisah seorang
gadis berumur 18 tahun, bernama Lauren Seitz
yang mengalami nasib tragis setelah sempat bermain di sungai.
Beberapa bulan yang lalu, Seitz berlibur bersama
dengan kelompok gerejanya ke U.S.
National Whitewater Center (USNWC), semacam cagar alam wisata di North
Carolina. Secara teknis, acara berlibur mereka berjalan lancar dan aman, akan
tetapi seminggu setelah kegiatan tersebut, Seitz tiba-tiba meninggal dunia
karena menderita infeksi otak yang disebabkan oleh amoeba naegleria
fowleri.
Brain-eating Amoeba Killed Ohio Teen: Lauren Seitz Photos & Facts - https://t.co/DUQT9Cy5E7 pic.twitter.com/8Lxok97qtF— Morning News USA (@MorningNewsUSA) June 24, 2016
Untuk diketahui bahwa hewan bersel tunggal, naegleria
fowleri, adalah semacam bakteri yang hidup di perairan jernih yang hangat
dan umumnya tidaklah berbahaya bagi manusia, bahkan jika tanpa sengaja ikut
terminum oleh kita. Akan tetapi, jika bakteri tersebut masuk melalui hidung dan
‘bergerak’ hingga ke otak, maka hal itu akan membunuh kita!.
Naegleria fowleri happy to see you and eat your brain pic.twitter.com/W3s8MHEFXo— Klint Teston (@klint_teston) June 25, 2016
Meskipun kondisi air ditaman tersebut selalu
dirawat dan dijaga, sayangnya DNA amoeba itu terdeteksi saat petugas melakukan
test air baru-baru ini. Diperkirakan Seitz terkena infeksi saat perahu Raft
yang ia naiki terbalik beberapa kali saat ia berarung jeram disana.
18-year-old Lauren Seitz dies from rare brain-wasting amoeba,Whitewater Center Open https://t.co/5zGRm0ah0S pic.twitter.com/qm0QKJoFvE— ICARE (@SunielPathak) June 23, 2016
Orang yang otaknya terinfeksi oleh amoeba
tersebut biasanya akan mengalami gejala sakit setelah sembilan hari kemudian.
Gejala yang ditimbulkan antara lain sakit kepala, deman, muntah, kebingungan,
kejang-kejang, hilang keseimbangan, dan halusinasi. Orang yang sudah lima hari
mengalami gejala tersebut, diprediksi 97% mereka akan mati karena infeksi
Just awful about Lauren Seitz. A water born amoeba? The things you never think. MORE: https://t.co/9r3SanBkvb pic.twitter.com/t1Of2e1AmS— Molly Grantham WBTV (@MollyGrantham) June 22, 2016
(via theguardian.com)
Meski presentasi penyebab kematiannya sangat besar,
namun faktanya angka orang yang terinfeksi oleh naegleria fowleri di Amerika, sangatlah kecil. Menurut CDC,
selama kurun waktu 53 tahun terakhir, hanya 138 kasus infeksi yang tercatat. Sebagai
perbandingannya, setiap harinya ada sekitar 10 kasus kematian akibat tenggelam yang
terjadi di Amerika. (MY).