"Suicide Cliff" lokasi bersejarah ini masih sering ditemukan korban bunuh diri |
7 Desember 1941, adalah hari yang tak bisa
dilupakan oleh seluruh warga Amerika Serikat. Karena pada hari itu, pasukan
Jepang berhasil menyerang pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbor. Peristiwa
itulah yang kemudian menjadi Alasan Amerika untuk ikut terlibat dalam Perang
Dunia II. Kejadian terkait peristiwa di Pearl Harbor pada waktu itu bisa kita
temukan dihampir semua buku Sejarah yang ada diseluruh dunia, namun ada satu
kisah yang tak akan kita jumpai di buku Sejarah manapun terkait Pearl Harbor,
yaitu cerita penyerangan tentara Amerika di Jepang, atau tepatnya di wilayah
bernama Laderan Banadero.
Laderan Banadero, atau lebih dikenal dengan nama “Tebing
Bunuh Diri” terletak diatas Marpi Point Field di Saipan. Pada 1944, selama masa
Perang Dunia II, Tebing Bunuh Diri menjadi lokasi dimana banyak tentara dan
warga negara Jepang yang tak terhitung jumlahnya, bunuh diri dengan cara
melompat dari tebing itu untuk menghindari kejaran tentara Amerika Serikat.
Jumlah korban jiwa pada peristiwa tersebut hingga sekarang belum diketahui.
Berikut
adalah foto udara dari Marpi Point Field dan Tebing Bunuh Diri. Lokasi itu
dibangun oleh Angkatan Laut – Udara Kerajaan Jepang, namun setelah pertempuran
di Saipan, tempat itu kemudian dikuasai oleh Angkatan Laut ke-24 Amerika, pada
9 Juli 1944.
Marpi Point Filed, 1944 |
Sebuah taman
dan prasasti perdamaian dibangun tepat dibawah tebing pada 1976.
Lokasi tersebut sering dikunjungi oleh banyak
peziarah dari Jepang, karena lokasi ini juga masuk dalam daftar Lokasi Nasional
paling bersejarah Amerika Serikat.
Sayangnya, tragedi yang terjadi di Tebing Bunuh
Diri beberapa waktu silam, belumlah usai. Hingga saat ini, lokasi tersebut
menjadi tempat favorit untuk bunuh diri dengan seringnya ditemukan korban bunuh
diri dilokasi tersebut.
Masa Perang memang selalu melahirkan tragedi,
dan apa yang terjadi di ‘Tebing Bunuh Diri’ beberapa puluh tahun yang lalu,
akan tetap menghantui tempat itu...Selamanya. (MY)