Pages

Subscribe:

May 27, 2020

Biografi Walt Disney: sang kreator Mickey Mouse yang sukses mewujudkan impiannya

Walt Disney bersama Mickey Mouse dengan latar Disneyland

Kisah sukses yang akan kita share kali ini yaitu tentang perjalanan hidup seorang Walt Disney mulai dari awal karirnya hingga ia sukses membangun kerajaan bisnis hiburan terbesar didunia. Perjuangan Walt Disney memang tak mudah, namun ia percaya impian dan kerja kerasnya suatu saat nanti akan membuat dunia tersenyum bahagia.

Walt Disney adalah seorang seniman, sutradara, produser dan kreator Amerika yang sukses memproduksi beragam film animasi yang membawanya menuju puncak kejayaan. Tak hanya itu, Walt juga seorang seniman legendaris peraih 7 Emmy Awards, 22 Academy Awards (Piala Oscar), dan Cecil B. DeMille Award. Pemerintah Amerika juga menyematkan padanya penghargaan tertinggi bagi warga Amerika – The Presidential Medal of Freedom.
Walter Elias Disney sang pendiri raksasa bisnis Walt Disney
Walt Disney dikenal sebagai salah satu pendiri perusahaan hiburan tersukses, The Walt Disney Company dan kreator taman hiburan terbesar pertama di dunia, Disneyland. Bersama dengan tim kreatifnya, ia telah menciptakan berbagai macam karakter kartun terkenal seperti Donald Duck, Mickey Mouse, Goofy dan Pluto.


“Di Amerika, semua orang percaya siapapun bisa menjadi seorang milyuner ataupun presiden. Kebanyakan orang sukses tersebut memulai karirnya dari nol. Mulai dari profesi seorang agen iklan, tukang semir sepatu atau bahkan kurir ekspedisi. Profesi tersebut tidak memerlukan latihan khusus namun profesi sederhana itu bisa membawa takdir seseorang menjadi lebih baik di masa yang akan datang.”

Perjalanan hidup Walt Disney memiliki kesamaan dengan pernyataan diatas. Sukses yang ia raih dengan memulai usaha dari nol adalah tipe sukses orang Amerika kebanyakan, dimana ia merintis karirnya dari seorang pengantar koran.

Permulaan
Walter Elias “Walt” Disney lahir pada 5 Desember 1901 di Chicago. Keluarganya merupakan imigran asal Irlandia dimana ayah dan ibunya, Elias Charles Disney dan Flora Call Disney memiliki darah Jerman dan Inggris. Sang ayah, Elias dulunya memiliki usaha konstruksi namun terhenti karena faktor finansial. Tahun 1878, Elias Charles Disney memutuskan pindah dari Huron County, Ontario-Kanada menuju ke Amerika Serikat dimasa “penambangan emas”. Elias bekerja sebagai penambang emas di California sebelum akhirnya ia menetap bersama orang tuanya di wilayah pertanian Ellis, Kansas hingga tahun 1884. Ellias dan Flora kemudian menikah pada 1 Januari 1888 di Acron, Florida.

Tahun 1890, keduanya lalu pindah ke Chicago, Illinois, di rumah saudara laki-laki Elias bernama Robert yang turut berjasa membantu membiayai Elias dan keluarganya, saat Walt Disney masih kecil. Tahun 1906, Elias dan Flora Disney pindah ke Marceline, Missouri, tempat tinggal kakak tertua Elias, Roy yang baru saja membeli ladang pertanian.
Elias Charles Disney dan Flora Call Disney, Orang tua Walt Disney.
Elias setiap hari giat bekerja dan ketika ia pulang kerumah, segala emosi dan kepenatannya ia tumpahkan ke istri dan anak-anaknya. Walter Disney memiliki adik perempuan bernama Ruth Disney serta tiga kakak laki-laki bernama Herbert, Ray, dan Roy O. Dikemudian hari Walter dan Roy O. akan menjadi pendiri dari The Walt Disney Company sedangkan Herbert dan Ray memutuskan kabur dari rumah pada 1906 karena krisis keuangan yang menimpa keluarga Disney saat itu.

Pada musim gugur 1909, Walt dan adiknya, Ruth mendaftar sekolah di New Park School of Marceline dan keluarga Disney menetap di Marceline selama empat tahun. Pada 28 November 1910, keluarga Disney harus menjual ladang pertanian mereka dan ditahun 1911 merekapun pindah ke Kansas City mengikuti tetangga mereka yang sudah lebih dulu merantau ke berbagai kota di Amerika untuk mengubah nasib.

Di Kansas City, Walt dan Ruth melanjutkan studi di Benton Grammar School. Disanalah Walt bertemu dengan Walter Pfeiffer, orang yang memperkenalkannya dengan vaudeville (pertunjukan teater) dan motion pictures (animasi). Namun untuk belajar seni gambar Walt Disney hanya punya waktu satu tahun dan untuk itu ia sering menghadiri kelas hari Sabtu di Kansas City Art Institute.

Tanggal 1 Juli 1911, ayah Walt mendapat proyek mendistribusikan Koran dari The Kansas City Star. Walt dan Roy lalu ditugaskan mewakili perusahaan ayahnya mengantarkan pesanan koran dan beberapa selebaran iklan. Mereka harus mendistribusikan Koran pagi kepada 700 pembaca ditambah Koran evening and Sunday Star yang harus didistribusikan ke 600 pembaca. Setiap harinya, pagi atau malam, Walt Disney mesti berlari mengantarkan Koran dari 27th street menuju 31st street serta dari Prospect Avenue ke Indiana Avenue dengan mengenakan sepatu yang sudah rusak agar korannya bisa tepat waktu sampai ke pembaca. Sayangnya, Elias mengambil seluruh uang hasil jerih payah anak-anaknya dari usaha pendistribusian Koran. Hebatnya Walt tidak perlu protes Karena secara diam-diam ia mendapatkan pelanggan baru dimana upah pengantaran Koran untuk pelanggan baru itu ia sembunyikan tanpa sepengetahuan ayahnya. Teknisnya, Walt membeli Koran tersebut langsung dari editornya dan keuntungan yang diperoleh ia belikan permen yang saat itu dilarang oleh ayahnya. Nah, disaat itulah boleh dibilang Walt memulai karirnya sebagai seorang pengusaha.

Masa Remaja
Tahun 1917, Elias menjadi salah satu pemegang saham di pabrik O-Zell jelly, Chicago. Oleh karena itu, ia dan keluarganya pindah kembali ke Chicago. Saat musim gugur tahun 1917, Walter Disney mulai bersekolah di McKinley High School. Ia juga mengikuti kelas malam di Chicago Academy of Fine Arts dibawah bimbingan Louis Frederick Grell (1887–1960), seorang seniman komposisi figur dan potret asal Amerika. Tak lama berselang, Walt mulai bisa mengerjakan gambar bertema patriotik untuk Koran sekolah di masa Perang Dunia I.

Pada Musim Gugur 1918, Walter mendaftarkan diri sebagai tentara guna ikut Perang Dunia I mengikuti jejak sang kakak, Roy yang ia kagumi. Sayangnya Walt gagal dalam test militer karena umurnya masih muda. Ia lalu beralih menjadi sukarelawan di Palang Merah yang bertugas di Perancis. Disana ia bekerja sebagai sopir ambulans selama setahun. Mobil ambulans yang ia kemudikan nantinya akan menjadi objek wisata kota dimana Walt mendekorasi mobil ambulans itu dengan gambar tokoh kartun lucu.
Walt Disney dan karakter kartun yang ia gambar di mobil Ambulans yang ia bawa saat bekerja.
Sepulangnya dari Perancis, Walt mulai bekerja di perusahaan ayahnya, di pabrik O-Zell, sebagai seorang asisten dan penjaga malam. Ditempat itu, Walt mendapat kesempatan untuk mengasah kembali kemampuan menggambarnya. Yap, Walt sudah hobi menggambar sejak ia masih kecil bahkan ia pernah mendapat bayaran 1 nickel untuk gambar yang ia buat diusia 7 tahun.  Namun saat di pabrik O-Zell itulah, baru ketahuan kalau Walt punya bakat dalam menggambar karakter hewan.

Setahun kemudian jalan untuk menjadi seorang seniman profesional akhirnya terbuka. Tepatnya ditahun 1919, dimana Walt hijrah ke Kansas City dan memulai karir sebagai seorang seniman. Sayangnya, tak hanya kurang berbakat dibidang desain grafis, gambar Walt juga kurang memiliki emosi dan esensi, dua hal yang sangat dibutuhkan dalam membuat gambar kartun satir disurat kabar. Oleh karenanya, karir Walt di perusahaan Surat kabar, Kansas City sebagai tenaga divisi seni boleh dikata kurang berhasil.

Beruntung, Roy sang kakak membantu mencarikan pekerjaan untuk Walt sebagai tenaga bantu di Pesmen-Rubin Art Studio. Lowongan kerja itu Roy dapatkan dari karyawan yang bekerja di Bank mitra usahanya. Awal bekerja disana, Walt Disney ditugaskan membuat desain iklan untuk Koran, majalah, dan poster film bioskop dengan gaji yang minim, $50 per bulan. Namun lagi-lagi ditempat itu Walt juga hanya bertahan sebentar karena terjadi kekacauan di akhir natal yang membuatnya dipecat. Meski hanya sebentar bekerja di tempat sebelumnya, Walt ternyata mendapatkan banyak pengalaman berharga yang nantinya akan merubah jalan hidupnya. Di Pesmen-Rubin Art Studio, Walt banyak belajar tentang bisnis bagaimana bisnis periklanan dijalankan. Ia juga sempat berkenalan dengan Ubbe Eert “Ub” Iwerks, seorang kartunis yang kemudian menjadi rekannya dalam merintis usaha periklanan.

Awal karir bidang Animasi
Januari 1920, Walt Disney dan Ubbe Iwerks mendirikan sebuah perusahaan jangka pendek bernama Iwerks-Disney Commercial Artists. Klien pertama mereka adalah seorang penerbit surat kabar restoran yang butuh dibuatkan selebaran. Walt Disney menyarankan kalau sebuah perusahaan surat kabar akan menjadi lebih menarik jika didalamnya memuat iklan bergambar. Hebatnya, sang klien percaya dengan ide Walt dan mengizinkan mereka (Walt dan Ubbe) menggunakan satu ruangan kosong (yang dulunya kamar mandi) sebagai studio. Walt lalu membeli beberapa peralatan tambahan dari uang tabungannya sejumlah $250. Tak lama berselang, perusahaan mereka lalu berkembang menjadi perusahaan percetakan dan penerbitan.

Berkat usaha dan kerja keras Walt, perusahaan mereka sukses dan berkembang. Iwerks-Disney Commercial Artists meraih keberhasilan sejak mulai dirintis. Keduanya lalu pindah ke kantor baru dan menghasilkan uang yang banyak dimana sebagian mereka gunakan untuk pergi menonton film kartun di bioskop.

Suatu hari, Walt membaca Koran setempat dan melihat info lowongan kerja dimana Kansas City Film Ad Company tengah mencari seorang tenaga animator. Melihat hal itu, Walt untuk sementara waktu meninggalkan usahanya dan bekerja di perusahaan tersebut. Setelah melihat ilustrasi Walt, direktur perusahaan lalu menawarkan upah $40 per minggu kepadanya. Menurut Walt,  bidang kerja dan upahnya cukup menjanjikan sehingga ia menerima tawaran kerja tersebut.

Februari 1920, Walt menyerahkan tanggung jawab perusahaan sepenuhnya kepada Ubbe Iwerks. Di Kansas City Film ad Company, Walt Disney merancang iklan berupa potongan animasi. Ia lalu makin tertarik dengan teknik  animasi dan memutuskan untuk menjadi seorang animator.

Untuk menambah pengetahuannya, Disney juga membaca buku Animated Cartoons: How They are Made, Their Origin and Development karangan Edwin G. Lutz. Dari sana Ia tahu kalau teknik animasi seluloid lebih bagus dibanding potongan animasi. Dengan cepat Disney menjadi seorang bintang diantara animator lainnya. Siapa sangka, hasil latihannya disaat senggang di tempat kerja menjadi dasar bagi Walt dalam mendirikan perusahaannya sendiri, Laugh-O-Gram Studio.

Laugh-O-Gram Studio
Tanggal 18 Mei 1922, Walt mendirikan Laugh-O-Gram Studio dan mengajak rekan kerjanya di Kansas City Film Ad Company. Fred Harman untuk bergabung. Tak lupa pula Walt mengajak sahabat karibnya Ubbe Iwerks, kakak Fred Harman-Hugh Harman dam Rudolf Ising.
Gedung Laugh-O-Gram Studio, perusahaan animasi pertama Walt Disney.
Dengan modal $15,000 yang diperoleh dari penjualan saham ke warga kota, Walt memproduksi dua film animasi pendek berdasarkan kisah dongeng klasik. Sayangnya meskipun kedua film mereka sangat popular namun mereka tak mendapat bayaran dari penjualan film itu. Akibatnya, perusahaan Disney bankrut meskipun karya mereka dikenal luas oleh semua orang dan hanya menyisakan aset berupa satu buah kamera dan kopi film animasi hasil karyanya yang sangat terkenal, Alice in Wonderland. Kondisi Walt makin memburuk disebabkan oleh hutang yang kian menumpuk. Ia pun jatuh miskin bahkan ia tak punya uang lagi untuk membeli baju atau makanan.

Dalam kondisi terpuruk itulah, seorang dokter gigi bernama Dr. Thomas B. McCrum meminta Walt untuk membuat video promosi sederhana mengenai kesehatan gigi. McCrum meminta Walt datang ke rumahnya untuk membicarakan proyek tersebut namun tawaran itu ditolak oleh Walt dengan alasan kalau ia sudah tidak punya sepatu lagi dan malu untuk keluar rumah. Ternyata, Sepatu Walt masih dititipkan di tempat reparasi sepatu dan ia tidak bisa mengambilnya sebelum membayar biaya reparasi sebesar $1,5. Mengetahui hal itu, Dr. Thomas B. McCrum datang ke tempat Walt di Laugh-O-Gram Studio dan tak hanya membawa $1,5 untuk ongkos reparasi sepatu Walt tapi juga memberi Walt $500 sebagai upah pembuatan video kesehatan gigi.

Meskipun upah pembuatan video itu tidak cukup untuk membayar semua hutangnya, namun itu menjadi awal dari proyek video selanjutnya yang akan mengubah masa depan Walt. Ia kemudian merilis sebuah video iklan berdurasi 10 menit 32 detik dengan judul “Tommy Tucker’s Tooth” dan Dr. McCrum sangat puas melihat hasilnya. Beberapa tahun kemudian, Dr. McCrum meminta Walt Disney membuat video iklan berjudul “Clara Cleans Her Teeth” yang merupakan film animasi yang dikombinasikan dengan live action. Di film ini Walt juga berperan sebagai produser.

Hollywood dan Alice Comedies
Dengan uang yang ia kumpulkan dari upah pembuatan video iklan dan usaha foto untuk Koran lokal, Disney kemudian pindah ke Hollywood-Kalifornia dan mendirikan studio kartun. Namun sebelumnya. Walt berhasil merampungkan satu film animasi/live-action berjudul Alice in Wonderland dimana ia juga ikut bermain didalamnya.

Juli 1923, Walt menetap di Hollywood yang saat itu menjadi kiblat bagi industri perfilman dunia. Pada hari pertama, Walt hanya berkeliling paviliun dan lokasi syuting film dari pagi hingga malam hanya untuk belajar tentang bagaimana proses pembuatan film di Hollywood. Sejak awal ia sudah bertekad untuk memulai karirnya di industri ini, walapun saat itu ia cuma memiliki $40 dikantong dan satu baju di tasnya.

Setelah beberapa hari berkeliling studio dan tak mendapat satupun tawaran kerja, Walt jadi yakin kalau caranya itu salah. Ia lalu berpikir  jika ia tidak mendapat pekerjaan maka ia harus menciptakan pekerjaan itu sendiri. Walt dan Roy kemudian menyewa sebuah garasi kecil milik paman mereka, Robert Disney.

Walt lalu mengajak Virginia Davis, seorang artis cilik Amerika yang sebelumnya sudah menjadi bintang di film Alice’s Wonderland. Mereka juga menyewa dua orang untuk pekerjaan meninta dan mewarnai seluloid. Walt juga menyewa sebuah kamera shabby dan memasangnya didalam garasi. Roy bertugas mengoperasikan kamera sementara Disney mengerjakan animasinya. Pada 16 Oktober 1923, Walt Disney dan Roy O. Disney mendirikan “Disney Brothers Cartoon Studio.”

Setelah Walt dan Roy merampungkan film kartun Alice Comedies, tahap berikutnya ialah mencari distributor film. Keduanya lalu bertemu dengan Margaret J. Winker, seorang distributor kartun di New York. Kontrakpun disetujui dimana pihak distributor siap untuk mendistribusikan film Alice Comedies sebanyak 12 seri ke pasaran. Pada 26 Desember 1923, perusahaan Disney bersaudara berhasil menyelesaikan seri pertama film itu yang berjudul Alice’s Day at Sea yang meraup pendapatan sebesar $1,500.
Seri Animasi "Alice Comedies" karya Walt Disney yang sukses pada masa itu.
Walt menjadi sangat antusias dalam mengerjakan film animasi/live-action, Alice in Wonderland. Hingga pada Februari 1924, mereka pindah ke kantor baru yang berlokasi di bekas wilayah real estate 4651 Kingswell Avenue. Walt menyewa animator pertama mereka, Rollin Hamilton serta mengajak teman lamanya, Ubbe Iwerks beserta keluarga untuk pindah ke Kalifornia dan bergabung dengan “The Disney Bros. Cartoon Studio”. Di usaha barunya itu, Walt memutuskan untuk fokus dibagian skenario film sementara bagian animasi ia serahkan kepada Ubbe Iwerks. Itulah moment dimana karir animator Walt Disney berakhir.

Desember 1924, Walt Disney merekrut Hugh Harman dan Rudolf “Rudy” Carl Ising (yang nantinya dikenal sebagai pendiri Warner Bros. dan Metro Goldwyn Mayer animation studio). Walt, secara pribadi juga merekrut seorang tenaga peninta, Lillian Bounds, dimana akhirnya pada 13 Juli 1925, Walt Disney dan Lillian pun menikah.
Foto Acara pernikahan Walt Disney dan Lilian, pada 13 Juli 1925.
Tak lama setelah Virginia Davis tak lagi memerankan Alice, Disney bros. kemudian mengajak Dawn O’Day dan Margie Gay untuk berperan sebagai Alice. Sayangnya, serial Alice Comedies mulai kurang populer lagi dan tahun 1927 serial ini berakhir. Alasan kurang diminatinya serial ini karena ceritanya lebih terfokus pada karakter animasi bernama Julius the Cat dibanding karakter manusianya, Alice.

Oswald si Kelinci beruntung
Bagi Walt Disney, Kesuksesan serial Oswald si Kelinci beruntung tidaklah semudah yang dibayangkan. Tahun 1926, Walt Disney Studio menerima proyek dari seorang produser bernama Charles Mintz untuk mengembangkan sebuah karakter animasi milik Universal Pictures sekaligus mengerjakan seluruh serial animasi karakter tersebut. Ubbe Iwerks lalu menciptakan karakter Oswald Rabbit dan berlanjut dengan dibuatnya 26 seri animasi tentang karakter ini. Tak disangka serial ini sukses. Oswald the Rabbit menjadi terkenal dan ditonton oleh banyak orang.
Tahun 2006, Walt Disney company membeli kembali karakter Oswald the Lucky Rabbit dari NBC Universal.
Sayangnya, pada Februari 1928 saat Walt Disney berada di New York untuk membicarakan kenaikan biaya produksi serial kartun Oswald Rabbit, Charles Mintz malah memintanya untuk memangkas anggaran sebesar 20 persen dan pengurangan biaya produksi namun ditolak oleh Walt Disney.

Pada saat itu Walt Disney tidak bisa berbuat banyak karena karakter Oswald Rabbit sudah menjadi hak milik Universal Pictures ditambah seluruh animator yang selama ini mengerjakannya seperti Friz Freleng, Carman Maxwell, Hugh Harman, dan Rudy Ising menandatangani kontrak kerja dibawah bendera Universal Pictures.

Demi pengurangan anggaran, sebagian besar animator tersebut tetap disewa oleh Universal Pictures kecuali Iwerks yang dikemudian hari akan membantu Disney menciptakan karakter kartun baru bernama Mickey Mouse yang bakal menjadi awal sukses Walt Disney dan studio miliknya.

Mickey Mouse
Walt Disney merasa kecewa dan sedih karena kehilangan hak cipta dari karakter yang mereka buat, Oswald si kelinci beruntung. Hingga pada musim semi 1928, Walt Disney meminta Ub Iwerks untuk menciptakan karakter kartun baru. Ubbe lalu mencoba mensketsa berbagai macam jenis hewan, dari anjing, kucing, sapi betina, kuda jantan, serta kodok jantan namun tak satupun yang sreg dihati Walt Disney.

Akhirnya karakter Mickey Mouse pun tercipta. Faktanya, sosok tikus ini terinspirasi oleh  karakter tikus jinak yang dulu sempat dibuat oleh Hugh Harman saat mereka masih di Laugh-O-Gram Studio tahun 1925. Berangkat dari sosok tikus itu, Ub kemudian menggambar ulang dan memperbaiki sketsa awal si Mickey Mouse.
Ubbe Iwerks, pencipta sebenarnya dari karakter Mickey Mouse.
Awalnya, karakter tikus yang mereka buat diberi nama Mortimer Mouse, namun istri Walt, Lillian Disney kemudian memberi masukan agar mengubah namanya menjadi Mickey Mouse. Dan jadilah si Mickey Mouse menjadi karakter kartun milik Walt Disney Studio dimana Ub Iwerks mengerjakan animasinya sementara Walt Disney memberikan jiwa lewat suaranya hingga tahun 1947.

Pada 15 Mei 1928, untuk pertama kalinya Tim Disney memperkenalkan Mickey Mouse lewat sebuah film kartun pendek berjudul Plane Crazy. Sayangnya, penonton tidak begitu tertarik dengan sosok Mickey Mouse. Tidak putus asa Walt mencoba kembali menampilkan Mickey Mouse dalam film kartun pendeknya yang berjudul The Gallopin’ Gaucho namun karena sulitnya mencari distributor kartun pada saat itu, film itu pun tidak jadi dirilis.

Lagi-lagi Walt Disney tidak menyerah. Pada 18 November 1928. Mickey Mouse muncul kembali di Steamboat Willie. Sebuah film animasi pendek dengan latar musik yang langsung dikerjakan oleh Walt Disney dan Ub Iwerks. Untuk film ini, Walt berhasil menemukan distributor film yaitu, Pat Powers (1870-1948). Yang merupakan seorang pengusaha dibidang industri film dan animasi. Tak hanya menjadi distributor film kartun Steamboat Willie, Pat juga berhasil menjual Cinephone sound system Disney dimana film Steamboat Willie bisa dinikmati dengan iringan musik didalamnya. Konsep inilah yang kemudian membawa Disney menuju tangga kesuksesan. Tak berapa lama, film kartun produksi Walt Disney laiinya seperti The Plane Crazy dan The Galloping Gaucho juga dirilis ulang dengan memasukkan musik soundtrack didalamnya.
Mickey Mouse tampil difilm kartun berdurasi 7 menit 42 detik, Steamboat Willie (1928).

Silly Symphony
Mengikuti jejak seri Mickey Mouse, sebuah film animasi pendek sebanyak 75 seri berjudul Silly Symphony dirilis oleh tim Walt Disney dari tahun 1929 hingga 1939. Pada tahun 1930, Columbia Pictures sepakat untuk menjadi disitributor serial ini dan pada tahun 1932 Mickey Mouse resmi menjadi karakter kartun terfavorit di dunia. Respon pasar terhadap film Silly Symphony sangat baik, meskipun film ini masih butuh sedikit sentuhan disana-sini.

Ditahun yang sama, Disney melihat adanya pesaing baru didunia animasi. Seorang animator Polandia-Yahudi di Amerika  bernama Max Fleischer (19 Juli 1883 – 11 September 1972) menciptakan karakter kartun terkenal lainnya bernama Betty Boop. Karakter ini dianggap sebagai simbol sex animasi dizamannya. Kemudian pada 13 April 1931, Columbia Pictures menunda sementara distribusi film-film Walt Disney dan digantikan oleh United Artists.

Akhir 1932, seorang ilmuwan dan insinyur, Herbert Thomas Kalmus (9 November 1881 – 11 Juli 1963) berhasil menemukan kamera 3-strip Technicolor pertama. Ia lalu menemui Walt Disney dan mengusulkan agar film kartun hitam-putih berjudul Flowers and Trees dirilis ulang menggunakan kamera Technicolor. Tahun 1932, film kartun berwarna Walt Disney berjudul Flowers and Trees meraih sukses besar termasuk meraih piala Oscar (Acedemy Award) pertama untuk kategori Best Short Subject: Cartoons. Setelah Flowers and Trees berikutnya film Silly Symphony dirilis ulang dalam format film berwarna.

Pada 27 Mei 1933, Disney merilis lagi film animasi pendek berjudul The Three Little Pigs dengan sutradara Burt Gillet. Film ini menjadi hit selama berbulan-bulan di bioskop. Walt Disney Productions mengeluarkan dana $22,000 untuk film ini dan menghasilkan pendapatan $250,000. The Three Little Pigs menjadi film pendek pertama yang meraih Academy Award untuk kategori Best Animated Short Film ditahun 1934.
Kesuksesan the Three Little Pig, menyebabkan Walt Disney membentuk Divisi Cerita di perusahaannya. 
Tahun 1935, saat Disney Production dalam pengembangan bisnis, mereka menggelar kontes untuk merekrut tenaga ilustrator. Perusahaan menerima sekitar 6.000 surat lamaran kerja dan sebagian besar gugur saat tahap evaluasi gambar. Tolak ukur kemampuan ilustrasi yang dibuat Walt Disney sangatlah tinggi, ini dikarenakan selama ini ia fokus dan tekun dibidang tersebut. Oleh sebab itu selama proses rekrutmen ia berhasil menjaring 30 ilustrator petensial dan hanya 10 orang yang dianggap mampu mengerjakan tugas di studio. Walt Disney juga mesti melatih sendiri beberapa tenaga ilustrator yang dianggapnya kurang profesional dalam menggambar.

Putri Salju dan Tujuh Kurcaci
Puncak dari perkembangan industri dan bisnis animasi pada masa itu ialah saat dirilisnya sebuah film animasi panjang pertama berjudul Snow White and the Seven Dwarfs (Putri Salju dan Tujuh Kurcaci) yang dibuat bersama Technicolor

Ketika Roy Disney mengestimasi besaran biaya yang diperlukan untuk memproduksi film tersebut, ia pun terkejut. Ternyata  dana yang diperlukan untuk membuat film animasi panjang bisa mencapai $1,5 juta. Biaya ini hampir dua kali lipat dari anggaran seluruh film tahunan yang mereka buat. Walt dan Roy merasa tidak mampu untuk mendanai film animasi panjang  itu. Belum lagi biaya honor aktor, figuran, dan pembuatan property panggung. Untuk mendapatkan bantuan dana, mereka akhirnya mengajukan pinjaman kredit ke Bank dan agar pihak kreditur yakin dengan keberhasilan film Snow White yang mereka buat, Walt Disney  lalu mempresentasikan draft kasar film tersebut kepada mereka. Akhirnya pihak Kreditur yakin dan setuju memberi mereka pinjaman dana dan setelah tiga tahun proses pengerjaan film akhirnya Snow White and the Seven Dwarfs berhasil dirilis dan didistribusikan olej RKO Radio Pictures.

Total biaya yang dihabiskan dalam produksi film Snow White mencapai $1,488,423 dan pada 21 Desember 1937  film animasi fantasi musikal  ini tayang perdana di Carthay Circle Theater dan mendapat sambutan yang sangat baik dari penonton. Lewat film itu, Walt Disney meraup keuntungan sejumlah $8 juta (saat ini setara dengan $132 juta). Hasil yang fantastis itu bukannya tak diduga oleh Walt Disney karena tim mereka bekerja sangat keras untuk mewujudkan impian mereka lewat film itu. Bagi mereka tak ada pilihan lain, film mereka kali ini harus berhasil. Meski butuh beberapa tahun lagi untuk berada dipuncak kesuksesan, namun lewat film Snow White and the Seven Dwarfs ini, Walt Disney sukses menjadi ‘milyuner dadakan’.
Walt Disney bersama Album sketsa film Snow White and the Seven Dwarfs.
Walt Disney berhasil mengumpulkan kekayaan yang fantastis lewat usaha produksi film animasi namun bagi dia uang bukanlah yang utama.  Sebagian besar uang yang ia peroleh diinvestasikan ke asuransi keamanan karya artistik yang ia buat. Walt Disney bukanlah tipe orang yang gila harta meskipun ia bisa mendapatkan lebih banyak jika ia mau. Disney menganggap uang sebagai alat kerja dan salah jika banyak yang beranggapan kalau semua karya Walt Disney itu mewah dan mahal. Walt Disney berusaha untuk tidak selalu bergantung dengan pendapat orang lain. Siapapun bebas berpendapat apa saja atas karya-karyanya namun ia selalu mengedepankan kualitas karyanya dibanding  keinginan untuk mengumpulkan banyak uang.

Masa Perang Dunia II dan setelahnya
Tahun 1940, Walt Disney Studios kembali merilis film animasi berjudul Pinocchio, sebuah film animasi panjang dengan konsep fantasi musikal yang kemudian berlanjut dengan film animasi lainnya seperti Fantasia (1940), Bambi (1942), dan Peter Pen (1953). Tim kecil juga dibentuk untuk mengerjakan film kartun pendek yang menghadirkan karakter Disney lainnya seperti Donald Duck, Goofy, Mickey Mouse, dan Pluto.

Saat Amerika memasuki masa Perang Dunia II, banyak fasilitas milik Disney Studio diminta agar mau bekerjasama dengan Angkatan Perang dan Badan kelautan dan Ilmu penerbangan Amerika Serikat. Tim Disney juga ditugaskan membuat film animasi tentang pelatihan keterampilan perang seperti bagaimana memenangkan peperangan lewat kekuatan di udara, sinyal pendaratan pesawat kargo, dan film animasi pendek propaganda berjudul Der Fuehrer’s Face yang menceritakan mimpi buruk yang dialami Donald Duck saat bekerja di sebuah pabrik milik Nazi Jerman. Uniknya. Film ini meraih Academy Award untuk kategori Film animasi pendek terbaik pada 4 Maret 1943.

Setelah masa perang berakhir, Walt Disney Studio kembali mengerjakan film animasi lainnya berjudul Cinderella (1950), yang menjadi film animasi terpopuler setelah Snow White and the Seven Dwarfs.

Taman Wahana: Disneyland
Sejalan dengan perkembangan dunia yang semakin kompleks, sebuah dunia khayalan dari negeri dongeng muncul dalam benak Walt Disney. Lelah dengan bisnis film animasi yang ia jalankan, Walt lalu menemukan ide baru yang lain yaitu membangun taman wahana yang kemudian ia namakan Disneyland.

Ide itu muncul saat Walt mengunjugi Griffith Park yang ada di Los Angeles bersama putrinya Diane dan Sharon. Sebagai bahan inspirasi, Walt mulai mengunjugi taman bermain lainnya termasuk Tivoli Gardens yang ada di Denmark, Negeri Dongeng Anak di Amerika serta Efteling di Netherland.

Sayangnya, untuk mewujudkan konsep ide menjadi kenyataan tidak semudah yang dibayangkan. Para investor malah menyuruh Walt untuk pergi berlibur menenangkan pikiran saat ia mempresentasikan ide tersebut kepada mereka. Bahkan kakaknya, Roy, tidak setuju dengan ide itu. Roy yakin kalau proyek taman wahana tidak akan mendatangkan keuntungan.

Walt sempat merasa putus asa dalam mencari sumber dana bagi proyek taman wahananya. Ia lalu meminta bantuan pada perusahaan siaran televisi. Sadar akan kondisi saat itu dimana kemungkinan banyak industri televisi yang kurang tertarik dengan idenya, Walt Disney lalu mengajukan kontrak join venture dengan stasiun ABC. Sebagai ganti dari investasi sejumlah $5 juta dari ABC, Disney sepakat untuk menyiarkan film pendek Mickey Mouse di stasiun televisi tersebut.

Walt Disney lalu membeli lahan seluas 65 hektar di Anaheim, California dimana pembangunan Disneyland dimulai pada 16 Juli 1954 dengan total investasi sejumlah $17 juta ( atau saat ini setara dengan $150 juta). Wahana ini lalu dibuka perdana pada hari Minggu, 17 Juli 1955 dan sejak adanya Disneyland segalanyapun berubah, baik untuk ABC, Walt Disney company maupun warga Amerika Serikat.
Foto udara dari kawasan Disneyland yang ada di Anaheim-California, tahun 1950an.
Disneyland dengan cepat menjadi salah satu landmark di Amerika. Tercatat hingga 2014, ada 16,77 juta orang berkunjung ke Disneyland - Anaheim. Dengan ini terbukti, kalau ide Walt Disney yang awalnya dilihat sebagai khayalan belaka saat ini tumbuh menjadi raksasa bisnis bernilai milyaran dollar. Disneyland saat ini memiliki empat cabang yang berada di Kalifornia, Tokyo, Hongkong dan Paris. Belum termasuk wahana Walt Disney World yang ada di Ontario-Florida.  Walt Disney juga memiliki sejumlah aset berupa 320 toko Disney yang tersebar di berbagai Negara. Disney juga mengelola tim hoki dan baseball, beberapa Koran dan majalah serta perusahaan penyiaran televisi.

Keluarga
Istri Walt Disney, Lilian sempat mengalami keguguran diawal kehamilannya. Pada kehamilannya yang kedua, 18 Desember 1933 ia berhasil melahirkan seorang putri bernama Diane Marie Disney. Mereka juga mengadopsi Sharon Mae Disney saat Lilian mengalami komplikasi melahirkan.

Diusia 20 tahun, Diane menikah dengan Ron Miller dan memiliki tujuh anak: Christopher, Joanna, Tamara, Jennifer, Walter, Ronald, dan Patrick. Keluarga Miller lalu menemukan Kilang Anggur yang dinamakan Kebun Anggur Silverado. Diane Disney Miller sendiri dikemudian hari akan menjadi salah satu pendiri museum Walt Disney Family. Ia wafat pada 19 November 2013.

Sharon Mae Disney lahir pada 31 Desember 1936 di Los Angeles, California. Pada 10 Mei 1959, ia menikah dengan Robert Brown dan bertahan hingga Robert meninggal tahun 1967. Dari pernikahan itu keduanya dikaruniai seorang anak. Pada 1969, Sharon Disney menikah dengan William Lund dan dikaruniai dua orang anak, sayangnya mereka bercerai pada 1975.
Walt Disney bersama istri dan dua putrinya - Juni 1949.
Walt Disney bukan hanya memiliki daya kreativitas yang kuat tapi juga mampu mempengaruhi orang lain, seorang pemimpin dan juga seorang perencana. Ia fokus pada proses rekrutmen dan menjalankan usaha. Proses Bisnis the Disney Studio sama sempurna dan akuratnya dengan hasil gambar dan kartun yang Walt ciptakan. Ia senantiasa menekankan pada para seniman dan animatornya agar bekerja secara profesional walaupun biaya upah untuk tenaga kerja ahli sangatlah mahal.

Selama hidupnya, Walt Disney merasa dirinya sebagai manajer yang handal walaupun banyak karyawannya merasa tidak puas dengan sistem manajemen yang ia jalankan. Karyawannya percaya kalau mereka telah berkontribusi besar terhadap proses pengerjaan film dan  menuntut hak cipta atas hasil kerja mereka. Namun Walt Disney berpendapat kalau pada dasarnya Walt Disney company lah yang lebih berhak atas karya orisinal dari film-film kartun tersebut. Aksi animator di Walt Disney company itu kemudian menyebabkan perusahaan pecah. Pemerintah Negara bagian Amerika mencoba meredakan konflik yang terjadi dengan mengadakan event perjalanan bisnis untuk Disney ke Amerika Selatan. Meskipun konflik mereda namun permintaan para animator itu tidak pernah tersolusikan.

Perjalanan hidup yang dilalui Disney selama empat puluh tahun sangatlah panjang hingga ia menjadi pemimpin dibisnis film dan televisi. Semua itu diperoleh karena Walt adalah seorang yang berbakat, gigih, memiliki imajinasi dan tujuan hidup. Walt Disney menjadikan semua orang cinta pada animasi. Kita ingat betapa senangnya kita saat menyaksikan karakter kartun Disney tampil di layar dan oleh karenanya Disney pantas menyandang sebuah nama besar.

Walt Disney wafat pada 15 Desember 1966, jam 9.30 pagi diusia 65 tahun. Penyebabnya ialah gangguan sirkulasi akut. Meski ia tiada namun karya yang sudah ia mulai akan tetap tumbuh dan berkembang hingga saat ini. Pendapatan Walt Disney Company pada akhir tahun 2015 lalu tercatat sebesar $52,46 miliar yang berasal dari bisnis jaringan media, taman dan resort, studio hiburan, produk konsumer, dan hiburan interaktif.

Nah, gaes itulah kisah dari seorang legenda film kartun, Walt Disney. Semoga kisah perjalanan hidup Walt dan kisah sukses Walt Disney Company bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. (MY).