Setelah sebelumnya kita sudah membaca Tips Bagaimana
menjadi Detektif Handal, saatnya kita akan mempelajari cara mengembangkan
kemampuan tersebut.
Kita
pasti sudah pernah membaca atau setidaknya mendengar bagaimana Seorang Sherlock Holmes menggunakan kecerdasan
dan daya observasinya menganalisa dengan cepat dan memecahkan kasus-kasus
besar. Semua pasti kagum dengan seseorang yang mampu menebak apa
yang sudah dilakukan seseorang dan profil orang lain hanya dengan sekali lihat.
Berita baiknya, hal ini bukanlah cerita bohongan. Kemampuan ini dengan mudah
bisa kita kembangkan dengan beberapa latihan kecil
berikut ini :
1. Pelajari
buku yang membahas tentang ‘Body
Language’. Hal ini dapat membantu kita untuk bisa
mengetahui seseorang berdasarkan level emosi dan suasana hatinya. Sekedar
saran: buku best seller berjudul ‘A
Definitive Guide to Body Language’ karya Allan Pease dan Barbara
Pease, bisa dijadikan acuan.
2.
Pelajari ilmu membaca mimik wajah yang ada facereader.com. Website ini memberikan
informasi seputar karakteristik manusia seperti tingkat kejujuran, kecerdasan,
dsb.
3.
Tingkatkan kemampuan observasi kita. Cobalah
untuk memperhatikan secara detail segala sesuatu disekitar kita. Jika kita
tidak mengembangkan kemampuan ini, semua yang kita pelajari akan sia-sia. Kita
harus melatih konsentrasi dengan mengandalkan 3 indra yang kita miliki –
Penglihatan, penciuman, dan pendengaran. Atau kita bisa sebut 3P!.
4.
Pelajari Graphology (ilmu yang mempelajari
tulisan tangan manusia).
5.
Berlatihlah untuk menyimak bukan sekedar
mendengarkan, berlatihlah mengamati bukan sekedar melihat. Contohnya: Jika kita
sering ke rumah nenek. Jika kita benar-benar melakukan observasi, maka
pertanyaannya: Berapa kamar tidur yang ada disana?, berapa tempat tidur yang
ada di tiap-tiap kamar?, berapa anak tangga jika kita ingin kelantai 2? Jika
kita tidak bisa menjawabnya, berarti kita hanya melihat tapi tidak mengamati.
Intinya, hapalkan secara detail apa-apa saja yang ada didalam rumah nenek.
6.
Latihlah logika berpikir kita. Contohnya kita
akan mengobservasi noda yang menempel di celana teman kita. Noda apa yang
menempel? Sisa makanan? Berarti dia orangnya tidak fokus sehingga tidak melihat
ada noda makanan yang menempel dicelananya. Selanjutnya kita melihat teman kita
hari ini yang biasanya rapi namun kali ini memakai baju kurang rapi, berarti
dia tadi terburu-buru keluar rumah. Kok bisa? Apa dia selama ini tepat waktu
masuk kerja?, tapi kenapa dia nggak rapi? Kemungkinan dia begadang semalam.
Jadi coba tanyakan kepada teman kita, apakah dia begadang semalam? Jika iya,
berarti anda berhasil. Point dari kasus
diatas adalah: Noda – Makanan – Tidak rapi – Tergesa-gesa – Begadang.
Tips
· Ketika
kita bingung menentukan keputusan, pertimbangkan semua fakta verbal dan non
verbal. Hal tersebut bisa membantu kita dalam mengambil keputusan.
· Sering-seringlah
membaca Novel Sherlock Holmes karya Arthur Conan Doyle, kita bisa mempelajari
gaya penyelidikan tokoh itu.
· Intuisi
kita bisa sangat membantu dalam situasi tertentu seperti memprediksi hasil meeting, atau mampu memahami orang-orang
yang selalu berseberangan pendapat dengan kita.
Yang perlu diperhatikan
·
Jangan percaya penuh dengan bahasa tubuh yang
diperlihatkan oleh seseorang. Body Language memang bisa tepat hingga 80% tapi
jika terlalu tergantung dengan pengamatan itu, maka kita akan dalam masalah.
·
Jangan terburu-buru mengambil keputusan tanpa
mempertimbangkan seluruh fakta yang ada.
·
Jangan memberitahu siapapun mengenai hasil investigasi
jika kita belum meyakininya 100%. Jika fakta sebenarnya tidak sesuai dengan
hipotesa yang kita informasikan, maka orang akan mengira kita seorang yang suka
asal menuduh dan mungkin akan dijauhi oleh orang lain.
·
Usahakan jangan mengamati sesuatu secara
berlebihan. Selalu amati keganjilan dalam suatu rangkaian , bukannya secara
individual, sehingga faktanya menjadi terbatas.
Yang kita perlukan
·
Otak, sudah pasti
·
Daya Observasi yang baik
·
Beberapa ilmu pengetahuan lainnya
·
Keahlian berpikir logika
·
Rasa ingin tahu
Demikian tips mengembangkan teknik analisis
deduktif kita. Sebenarnya ada banyak cara yang bisa kita lakukan sebagai
latihan mengasah kemampuan observasi kita, kapanpun, dimanapun. Seperti yang
saya lakukan misalnya ketika menunggu waktu pemutaran film di sebuah bioskop,
kita bisa menganalisis setiap orang yang lalu lalang didalam gedung bioskop. Mulai
dari latar belakang mereka, hubungan diantara mereka (saudara, teman, kadang
ada juga yang lagi musuhan), hingga profesi mereka. Teruslah mengobservasi dan
ketika analisis kita tepat. “You’ll know
how it feels!” (MY)